01 Februari, 2016

Cari Ikan di Perairan Sulut, 10 ABK asal Filipina Ditangkap

Seorang Anak buah kapal (abk) kapal Pamboat dari Filipina memperlihatkan ikan Tuna hasil curian di wilayah ZEE perairan Sulawesi. (Tribun News)
KKPNews, Kotamobagu – Tak bisa menunjukkan izin melakukan eksploitasi di Perairan Kabupaten Boolang Mongondow Timur (Boltim), 10 Anak Buah Kapal (ABK) Gracia, Filipina diamankan di Polres Boolang Mongondow, Kamis (28/01) Pukul 16.00 Wita. Polres juga mengamankan lima buah mesin 16 PK.

Sementara dua kapal pambout masih di Pantai Desa Jiko. Setelah mendapat informasi tersebut personil Polres Bolmong langsung menjemput 10 ABK dan barang bukti lima buah mesin 16 PK.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Satuan Reskrim AKP Anak Agung Gede Wibowo Sitepu. Dia menyebut, mereka terlebih dulu melakukan patroli, kemudian mendapatkan informasi terkait ABK asing di Pantai Jiko.
“Polsek Nuangan melakukan patroli, dan mendapat informasi ada orang asing di Pantai Jiko,” ujarnya.

Kemudian 10 ABK tersebut akan diperiksa lebih lanjut bersama-sama dengan bagian imigrasi. “Mereka itu nelayan dan ada orang yang mempekerjakan mereka. Untuk sementara akan kita mintai keterangan untuk penanganan lebih lanjut. Kita juga akan melakukan koordinasi dengan Polda dan komjen di Filipina di Sulut akan kita mintai keterangan. Mereka akan diperiksa berdasarkan Undang-Undang keimigrasian,” ujarnya.

Sementara itu, kapten kapal tersebut, yakni Sarli Badar (42) mengatakan dirinya bersama sembilan orang temannya (total ada 10 orang) selama sebulan melaut di Perairan Kabupaten Boltim untuk mencari ikan tuna. “Yang kita cari itu ikan Tuna,” ujar Sarli.

Selama sebulan, lanjut Sarli, mereka baru menangkap tiga ekor ikan tuna. “Baru itu yang kami dapatkan untuk ikan tuna. Kendalanya cuaca yang tidak baik,” ujar Warga Dapao, Filipina ini.

Pada kali terakhir mereka melaut dikatakan, mereka hanya mendapatkan ikan cakalang sebanyak satu keranjang. “Itu sebelum kami ditangkap di Pantai Desa Jiko. Gaji kami Rp 1 juta per orang, tapi itu kalau dapat tiga ekor tuna. Kalau tidak maka uangpun tidak didapat. Kami gantungkan semuanya di kapal untuk nafkah,” ujarnya. (MD)

Tidak ada komentar: