TEMPO.CO , Jakarta- Wakil
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain memuji kinerja Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia pun mengapresiasi revolusi
yang dibawa Susi dalam hal tata kelola perikanan. "Publik mengapresiasi
kinerja KKP sejauh ini,"kata dia di Kantor Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Jakarta Pusat pada Jumat, 5 Desember 2014. (Menteri Susi: ABK Indonesia Banyak Dijadikan Budak)
Sejumlah
kebijakan yang telah diterbitkan Susi adalah moratorium dan penangkapan
kapal nelayan asing ilegal. Menurut Zulkarnain, kapal-kapal semacam itu
telah lama beroperasi dan menyedot hasil laut Indonesia. Namun karena
belum adanya integrasi tata kelola perikanan dan integritas aparat
penjaga pun belum baik, maka kapal-kapal itu dibiarkan saja. (Susi Beberkan Prestasi Lima Pekan Jadi Menteri)
Susi
berkali-kali menyerukan akan menindak tegas kapal asing pencuri ikan
ini. Selain ditahan, kapal pun akan segera ditenggelamkan agar tak bisa
dioperasikan lagi. Namun, para nak buah kapal tentu diamankan terlebih
dahulu.
Selain kebijakan terhadap kapal asing, Zulkarnain
pun mengatakan penggunaan GPS untuk area laut merupakan ide yang sangat
baik. Alat penentu lokasi tersebut memudahkan pemantauan letak
kapal-kapal asing yang memasuki perairan, atau pun yang melewati batas.
Armada pengaman perairan pun dapat menghemat bahan bakar karena tak
perlu mengelilingi area yang tak pasti. "Penghapusan retribusi ikan
untuk nelayan kecil pun sangat membantu mereka," kata dia. (Kapal Ditenggelamkan, Jokowi : Kami Tak Main-main)
Menanggapi
pernyataan Zulkarnain, Susi menyatakan sangat dihargai. "Saya tak
menyangka Pak Wakil Komisioner mengamati kinerja saya selama 5 pekan
ini," kata dia.
Saat ini, Susi sedang memperjuangkan
perbaikan tata kelola perikanan yang menurut dia banyak diabaikan.
Aturan penenggelaman dan moratorium ini merupakan salah satu bentuk
keseriusan Susi dalam memperbaiki tata kelola perikanan Indonesia. Ia
mengharapkan Indonesia, dengan laut terluas nomor dua di dunia, dapat
menjadi eksportir ikan terbesar di Asia.
URSULA FLORENE SONIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar