Menteri Kelautan dan Perikanan mengunjungi
Stasiun Pengawasan SDKP Pontianak untuk melihat dari dekat kapal kapal
perikanan yang ditangkap Kapal Pengawas milik Direktorat Jenderal Pengawasan
SDKP pada tanggal 15 Nopember 2014. Ibu Susi Pudjiastuti (kanan) menyimak
pemaparan Kepala Stasiun PSDKP Pontianak saat meninjau tempat
penyimpanan kapal sitaan di Kawasan Kantor Stasiun Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Sungai Rengas, Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat,
Menteri KP, Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa Ia menginginkan proses
hukum terhadap kapal motor nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di
perairan Indonesia dipercepat dan tidak lagi bertele-tele agar tidak
semakin merugikan negara (sumber : Antara News)
Menurut Ibu Menteri Susi Pudjiastuti Di Pontianak ada 30 kapal bersandar tapi 70% sudah menjadi bangkai. Kalau itu sudah tak terawat, mau ditarik keluar itu butuh berapa miliar lagi?
Biasanya
Kelemahan orang Indonesia adalah Merawat alias Maintenance. Soal Kreativitas orang indonesia sangat kaya tetapi tidak diimbangi dengan
kemampuan untuk merawat dan menjaga. Maintenance
itu adalah satu kelemahan bangsa Melayu, Sunda dan Batak dll itu kreativitas luar biasa. Tapi
maintenance itu tidak ada.
Contohnya
Penanganan kapal kapal yang ditangkap. Banyak kapal yang di proses begitu lama, sampai akhirnya
tenggelam. Kapalnya tidak tenggelam semua, hanya
setengah di wilayah Dermaga. Saya
ingin agar kasus kasus seperti ini segera diproses. Setelah diproses hukum langsung di angkut, masa
kita ngikutin prosedur terus. Jadi Rugi terus.
Siang sekitar pukul 11,55 WIB Menteri dengan menggunakan Pesawat Jet Susi VIP
yang membawa rombongan Tiba Di Bandara Natuna TNI AU, langsung bertolak
dari bandara dengan rombongan menuju Pelabuhan Selat Lampa mengunakan Kapal
Pemerintahan kabupaten Natuna ke Pulau tiga. Tujuan utama melihat dan meninjau langsung kapal hasil
tangkapan di Dermaga Satker Pengawasan SDKP Natuna di Pulau Tiga.
Dipulau Tiga Ibu Menteri mengatakan Saya liat masalah di Natuna, kapal Asing membawa ikan bagus
dan mahal mahal. Sedihnya, Nelayan tidak dapat apa apa.
Tidak bisa mendapatkan ikan bagus, misalnya Kakap
Merah. Hal ini sangat ironis Kekayaan Alam indah dan luas. Tetapi Nelayan Lokal
tidak bisa menikmati kekayaan negrinya sendiri. Sementara Nelayan Asing yang
Menikmatinya.
Hari ini, Pertama
Kunjungan Kerja saya, Pagi tadi saya berkunjung ke kabupaten Natuna, Kep Riau.
Saya melakukan Dialog dengan bupati Natuna terkait Perikanan. Tadi, Selesai
berdialog saya menuju Pulau Tiga Meninjau kapal hasil tangkapan.
Sorenya Ibu Menteri dan Rombongan menuju Pontianak,
Kalimantan Barat. Beliau berdialog dengan Jajaran Direktorat Jenderal Pengawasan
SDKP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar