- Lihat FotoCara Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim
TEMPO.CO, Nay Pyi Taw -
Presiden Joko Widodo menegaskan posisi Indonesia sebagai poros maritim
dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Nay Pyi Taw,
Myanmar, hari ini, 13 November 2014. "Sebagai negara
maritim, Indonesia harus menegaskan diri sebagai poros maritim dunia,
sebagai kekuatan yang berada di antara dua samudra, Lautan Hindia dan
Samudra Pasifik," kata Jokowi di Nay Pyi Taw, Kamis, 13 November 2014.
Penegasan tersebut disampaikan Jokowi saat menyatakan pandangan Indonesia dalam KTT Asia Timur. (Baca: Jokowi Yakin Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia)
Indonesia
menilai, telah terjadi pergeseran peta geo-ekonomi dan geopolitik dunia
dari Barat ke Asia Timur. Dalam dinamika itu, Jokowi mengatakan, laut
akan menjadi semakin penting bagi masa depan negara-negara Asia. Samudra
Indonesia dan Samudra Pasifik akan menjadi jalur penting bagi lalu
lintas perdagangan dunia.
"Indonesia berada tepat di
tengah-tengah proses perubahan strategis itu, baik secara geografis,
geopolitik, maupun geo-ekonomi. Maka Indonesia harus menegaskan diri
sebagai poros maritim dunia," katanya. (Baca: Jokowi Ingin Jalur Samudera Indonesia-Pasifik Aman) Jokowi
menilai posisi poros maritim dunia membuka peluang bagi Indonesia untuk
membangun kerja sama regional dan internasional, khususnya demi
menjamin kemakmuran rakyat melalui pemanfaatan sumber daya laut di dua
samudra tersebut.
Selain
itu, secara ekonomi, kawasan Asia Timur memiliki potensi yang besar.
Hal ini terbukti dari total produk domestik bruto kawasan ini yang
besarnya sekitar UUS$ 40 triliun. Kawasan ini pun menguasai 40 persen
perdagangan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar