Beberapa minggu terakhir ini, saya dan istri hampir setiap hari
menjadwalkan berolahraga, jogging, berenang kadang bersepeda rutin tiap
pagi dan kadang juga pagi dan sore, sebagai salah satu persiapan fisik
dan mental mengikuti 10 hari full training bisnis yang saat artikel ini
di publish sedang kami ikuti di negara tetangga.
Gara garanya di dalam surat konfirmasinya yang kami terima beberapa
bulan sebelumnya sudah menyebutkan bahwa swimsuit, pakaian dan sepatu
olahraga, adalah hal yang wajib dibawa, dan jadwalnya sudah disebutkan
di surat itu, akan berlangsung padat dari pagi sampai tengah malam, dan
juga akan banyak aktivitas fisiknya, maka kami lebih baik mempersiapkan
fisik dan mental kami jauh hari sebelum berangkat, daripada nanti disana
KO dan tidak mendapat manfaat yang optimal dari training
tersebut…..padahal biasanya saya paling malas kalo disuruh
berolahraga….hehehe….
Nah beberapa hari yang lalu, saat saya sedang asyik jogging pagi hari
di jalanan, tiba tiba sekelebat mata saya melihat ada semacam potongan
kertas di jalanan, setelah saya amati detil, ternyata itu adalah uang
kertas 2000an dalam keadaan terlipat, langsung saya hentikan langkah
jogging saya dan berbalik memungut itu uang 2000, sambil dalam hati tak
henti hentinya mengucap syukur….. “terima kasih, terima kasih, terima kasih….pagi ini saya bertambah kaya 2000 rupiah……”
Dan, pas udah sampai rumah, istri saya yang sewaktu jogging berada
jauh di belakang saya, bercerita kalau dia juga menemukan uang 5000
rupiah, sambil dikeluarkannya uang tersebut dari saku celana joggingnya,
suatu kebetulan yang kebetulan….. jadi saya dan istri saya pagi ini
paling tidak bertambah kaya sedikitnya 7000 rupiah.
Teman teman sekalian pernahkah Anda mengalami hal yang sama dengan saya?
Menemukan uang berapapun jumlahnya, apakah itu 100 rupiah, 500
rupiah, 1000 rupiah, 2000 rupiah, 5000 rupiah, 10.000 rupiah atau bahkan
100.000ribu rupiah di jalanan, di lapangan, di pasar, di tempat tempat
umum, bahkan …..shhhh… saya pernah menemukan uang di dasar kolam renang
beberapa puluh ribu rupiah sewaktu sedang menemani anak saya Nadya
berenang….hehehe…..
Nah sekarang pertanyaan saya, apakah yang Anda lakukan ketika Anda menemukan uang tak bertuan di jalanan?
Sebagian dari Anda pasti menjawab, ya saya pungut ….. itu kalau
jumlahnya cukup besar. Nah kalau cuma 100 atau 50 rupiah? Apakah tetap
akan Anda pungut?
Mungkin sekarang jawaban Anda mulai ragu ragu…..hmmm …… bahkan
mungkin sebagian dari Anda akan menjawab, Ngapain dipungut? Uang receh
50 atau 100 rupiah kok dipungut…. ngotor ngotorin tangan dan saku saya
aja, lagian kan malu kalo ada orang yang lihat….
Teman teman, sejak kecil, saya sering sekali menemukan uang dengan
berbagai nominal, di manapun juga, dan berapapun besarnya, dan
kebiasaaan saya, pasti saya pungut.
Sewaktu saya merantau dan bekerja di US, setiap hari saya pasti
menemukan dan memungut uang, entah dari jalanan, dari lantai toko tempat
saya bekerja, bahkan yang paling sering dan selalu ada setiap hari,
adalah uang penny yang saya pungut dan kumpulkan dari meja kasir tempat
saya bekerja melayani pelanggan, eitsss….. jangan berpikir negatif dulu
ya, itu bukan uang haram atau uang milik toko lho ya….. itu adalah uang
tak bertuan, yang memang seharusnya menjadi kembalian dari sebuah
transaksi, tetapi karena besarannya kecil, hanya 1 penny (1 cent), atau 1
nickel (5 penny)….. atau di sini uang receh seperti 50 atau 100 rupiah,
maka si pembeli tidak mau mengambil uang kembalian tersebut. Mereka
meninggalkannya begitu saja di meja kasir, atau bahkan sengaja membuang
atau menjatuhkan ke lantai (sama persis seperti tingkah laku para
pengemis jalanan di ibukota, yang kalau dikasih uang receh 100, 200 atau
bahkan 500 rupiah, kita sering lihat ada beberapa orang yang kemudian
malah membuangnya….pantesan nasibnya jadi pengemis terus).
Anda mungkin sekarang mulai berpikir, ini pak Joe kok masih mau
mungutin uang receh dari pinggir jalan? Sementara para pengemis dan
banyak orang sudah tidak mau menyimpan, bahkan memegang uang recehan
50, 100, 200 atau bahkan 500 rupiah di kantongnya.
Teman teman, berikut beberapa alasan kenapa saya masih sering
memungut uang recehan yang saya temukan di jalanan sampai saat ini :
- Berapapun kecilnya nilai sekeping uang logam, dia tetaplah uang yang ada nilainya. Uang satu juta rupiah, tidak akan bisa disebut satu juta rupiah, kalau kurang 50 rupiah kan…
- Dalam sebuah nasihat kuno di kitab suci salah satu agama mengatakan, “setialah pada perkara perkara kecil, maka perkara besar akan ditambahkan”, nah pertanyaanya sekarang, bagaimana kita akan bisa mendapat, mengelola dan menghargai uang yang nilainya besar, kalau uang yang nilainya kecil saja kita tidak hargai? Bagaimana kita akan bisa mendapat rejeki uang besar, kalau rejeki uang kecil kita remehkan dan tidak hargai? Ingat, hal hal yang kurang kita hargai, biasanya akan terjadi sebaliknya, akan kurang menghargai kita…….
- Dengan melakukan hal ini, saya juga melatih serta mengingatkan diri saya, untuk tetap sadar dan mengenali bahwa peluang dan rejeki itu ada dimanapun, bisa didapat di semua tempat dan situasi, bahkan di dasar kolam renang sekalipun.
- Dan yang paling penting adalah, setiap kali memungut uang recehan di jalanan, misalnya 100 rupiah, saya biasanya selalu memungutnya sambil tersenyum dan mengucap syukur dalam hati…. Terima kasih, terima kasih, terima kasih, paling tidak saat ini saya bertambah kaya 100 rupiah….. Dengan ini, saya sebenarnya sedang belajar untuk selalu mengingatkan, melatih dan menanamkan pada diri saya, untuk selalu bersyukur atas berkat atau rejeki, sekecil apapun. Karena dengan selalu bersyukur, maka kita akan selalu memiliki perasaan berkelimpahan, dan perasaan berkelimpahan ini akan menarik keberlimpahan keberlimpahan lainnya yang jauh lebih besar (The law of attraction)
Jadi, jangan pernah menyepelekan uang receh walau kecil nilainya, uang receh kalau dikumpul kumpul ya jadi banyak juga.
Mungkin ini adalah salah satu kebiasaan kecil saya yang membawa saya
sampai kekehidupan hari ini, mungkin ini juga salah satu kebiasaan yang
melatih saya untuk dapat melihat dan mengolah hot-deal hot-deal
properti, dan mungkin ini juga salah satu hal kecil yang membuat saya
dan istri selalu merasa berkelimpahan …. karena kami selalu belajar
menghargai uang betapapun kecil nilainya dan sekali lagi, yang paling
penting kami selalu belajar mensyukuri hal hal kecil atau apapun yang
terjadi dalam hidup kami ….. Kaya itu dimulai dari hati yang selalu bersyukur……
Bagaimana pendapat Anda tentang kebiasaan ini? Apakah Anda juga memilikinya atau tidak?
Silakan share di bagian komentar di bawah ini
.
Salam Sukses Berkelimpahan,
Joe Hartanto
Upgrade your wealth mindset with PCM E-Learning @ http://propertycashmachine.com/elearning
Upgrade your wealth mindset with workshop & consulting session @ http://PropertyCashMachine.com/workshop
“Tempatnya belajar cara cerdas membangun kekayaan melalui properti TANPA MODAL”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar