09 Mei, 2013

DISIPLIN DIRI DEMI ANDA SENDIRI

 
"Betapa pun berbakatnya seorang
pemimpin, ia tidak akan mencapai
potensi maksimalnya jika tidak
disiplin" - John C. Maxwell
Dear Mukhtar, A.Pi,

Jalan menuju puncak tidaklah mudah.
Tidak banyak orang yang berhasil
mencapai posisi terbaik dalam sebuah
pekerjaan. Bahkan yang  dianggap
terbaik malah jauh lebih sedikit.
Tak seorang pun bisa meraih prestasi
dan mempertahankannya tanpa disiplin.
Disiplin menempatkan seorang ke
tingkat tertinggi dan membuat
prestasinya bertahan lama. 

Untuk mengembangkan gaya hidup
disiplin, salah satu caranya adalah
hilangkan kecenderungan membuat
alasan. Jika Anda selalu punya banyak
alasan mengapa Anda tidak bisa
disiplin, sadarilah bahwa itu
hanyalah suatu pembenaran diri.
Jika sekarang Anda kurang
berdisiplin, mungkin selama ini Anda
terbiasa menikmati makanan pencuci
mulut sebelum memakan nasinya,
menikmati imbalan sebelum
pekerjaannya selesai. 

Mukhtar, A.Pi, fokuslah pada hasil akhir.
Setiap kali Anda berkonsentrasi pada
kesulitan pekerjaan, bukan pada
hasil, Anda akan cenderung putus asa.
Jika berkutat pada hal itu terlalu
lama, Anda akan menumbuhkan sifat
mengasihani diri sendiri, bukan
kebiasaan disiplin. Pikirkan
keuntungan dari melakukan pekerjaan
itu, dan kerjakan saja.
Jika Anda tahu Anda berbakat, dan
Anda telah berusaha keras, namun
hanya memperoleh sedikit hasil nyata,
Anda mungkin kurang disiplin.
Perhatikan jadwal Anda minggu lalu,
adakah yang meleset dari
target-target Anda? Jika Anda
menunda-nunda dan berniat
melakukannya nanti, Anda mungkin
perlu membenahi disiplin Anda.


Disiplin adalah karakter. Disiplin adalah hasil dari proses belajar. Kita bisa mendisiplinkan diri kita sendiri. Dan disiplin adalah satu-satunya jalan meraih kesuksesan. Kabar buruknya, menjadikan diri sendiri untuk disiplin itu susahnya masa ampun ! Namun Itulah harga yang harus anda bayar untuk memperbaiki nasib. Tidak ada orang yang ditakdirkan miskin seumur hidupnya ! Yang ada hanya orang yang kalah dengan dirinya sendiri, pikiran dan sikap negatifnya.
Disiplin Diri awal Kesuksesan

DISIPLIN DIRI ADALAH PROSES

Apa yang mudah saat ini, dulunya adalah sesuatu yang sulit. Dan apa yang sulit sekarang ini, kedepannya akan menjadi mudah. Itulah proses yang terus menerut terulang dalam hidup kita. Proses pembelajaran ini akan menjadi cepat dan kebiasaan jika ada "paksaan." Contohnya ya kondisi anda saat ini ! Kerja ikut orang. 
 
"Kamu dibayar untuk melakukan pekerjaan yang saya perintahkan ke kamu. Saya menginginkan hasil, bukan alasan !" seru bos anda. "Kalo hasilnya cuman segini, anak saya yang masih SMP juga bisa. Kamu itu kerja atau main-main sih ? Teman-temanmu saja bisa jauh di atas target ! Saya kasih kamu kesempatan sekali lagi. Kalau masih tidak sampai mencapai target, You saya Go To Hell-kan." sambung si bos.
Maka mulailah kita terpacu (atau terpaksa yaaa!) memikirkan cara supaya bisa mencapai target. Otak kita pun muter-muter mencari jalan keluar. Tanya teman kerja, cari teman lama, browsing di internet untuk belajar, dan hoplah ! Anda kesasar ke wapannuri (dot) com. Baca-baca dan baca, anda berharap menemukan tips  sukses bekerja. Elah dalah....ternyata marah dimarahi ama si penulisnya. Apes....apes ! Apa memang wes nasibku gini ya jadi jongos ?

Disiplin karena terpaksaPertama, anda bukan jongos'e kantor. Anda hanya belum mengembangkan karakter disiplin diri yang benar. Anda disiplin karena keadaan dan paksaan. Itu bukan disiplin, itu malas. Itu bukan salah pasar yang sepi atau nasib anda, itu kemalasan anda. Anda hanya benar-benar menjadi jongos jika anda menerimanya ! Tanyakan kepada diri anda sendiri, siapa yang sebenarnya memegang kendali atas hidup anda ? Penilaian orang lain atau diri anda sendiri ?

Kedua,  disiplin diri muncul dari dalam. Bukan dari luar. Disiplin karena tekanan atau paksaan akan runtuh dengan sendirinya ketika sudah tidak ada keharusan untuk berdisiplin. Ketika tidak ada target, anda akan malas-malasan. Ketika target telah terpenuhi, anda mulai menurunkan kecepatan anda. Setiap orang berhak untuk beristirahat dan merayakan kemenangannya, begitu dalih anda. Jika sikap seperti ini melekat dalam diri anda, matilah anda ! Sekalipun anda berhasil dalam segala yang anda kerjakan, sesungguhnya mental anda masih mental ikut orang.

Hendaknya masing - masing dari kita melakukan instropeksi lagi. Apakah saya sudah memiliki disiplin diri atau disiplin karena paksaan ? Jika disiplin anda adalah hasil dari tekanan, maka hal itu membuktikan bahwa anda pun bisa memiliki karakter disiplin diri. Jika anda merasa puas dengan segala yang anda capai selama ini maka nikmatilah saja. Sebab Tuhan memang menciptakan manusia dengan kemampuan yang berbeda. Ada yang diberiNya 2 kelebihan pribadi, ada yang diberi 5 kelebihan, dan ada juga yang diberiNya 10 kelebihan personal. 

Tuhan tidak pernah menciptakan manusia tanpa kelebihan sama sekali. Tidak ada orang yang bodoh, karena semuanya dilahirkan dari Allah yang sama dan Allah yang mencintai ciptaanNya. Anda bodoh jika merasa minder dengan diri anda. Anda benar-benar bodoh jika merasa tidak memiliki kelebihan sama sekali. Kebenarannya adalah setiap orang pasti memiliki keunikan yang tidak dimiliki orang lain. Setiap orang mampu melakukan sesuatu dengan lebih baik dari orang lain. 

Saya bisa menulis jauh lebih baik daripada teman-teman saya. Saya bisa mendisain jauh lebih indah daripada semua teman yang saya kenal. Ini kelebihan saya. Ini modal yang Tuhan berikan kepada saya, sekaligus target yang ditetapkanNya untuk hidup saya. Dia menghendaki kita untuk melakukan sesuatu bagi dunia ini, sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan orang lain. Kita sebenarnya ditarget oleh pencipta kita, hanya saja targetnya itu ringan. Dia menuntut kita untuk mengembangkan kelebihan kita. InvestasiNya ke diri kita. Tuhan juga menghendaki hasil karena Dia adalah investor yang keras kepala !
Pernahkah anda jatuh dalam lubang yang sama ? Dalam masalah yang sama ? Yang anda hindari sebisa mungkin ? Selama anda tidak menghadapi persoalan itu dan menyelesaikannya maka saya berani jamin anda akan bertemu dengannya di lain waktu ! Luka fisik anda beri obat supaya cepat sembuh, tetapi luka batin anda biarkan begitu saja dan berharap sembuh dengan sendirinya. Tak kasih tau ya mbak, mas, itu mustahil !
Saya pernah membaca buku tentang seorang wanita dengan 16 kepribadian yang berbeda. Nama gadis malang itu Sybil. Bagaimana bisa seseorang memiliki 16 kepribadian yang berbeda ? Masalah itu masih menjadi misteri saat ini, namun salah satu penyebabnya adalah trauma masa kecil. Sybil memiliki ibu yang keras, suka menyiksa dan sering melakukan pelecehan seksual. Untuk mempertahankan dirinya, tubuh dan jiwa Sybil melakukan pemisahan kepribadian.

SybillKetika menghadapi tekanan, kepribadian Sybil akan berubah menjadi kepribadian Peggy Lou yang keras, pemberontak dan pemarah. Ketika tekanan mereda dan Sybil teringat dengan pelecehan seksual masa lalunya, tiba-tiba dia berubah menjadi Victoria yang berselera tinggi, angkuh dan merupakan keturunan bangsawan. Ketika teringat dengan penyiksaan yang dilakukan oleh ibunya, semerta-merta Sybil menghilang dan digantikan oleh Ruthie. Seorang gadis kecil yang bisanya menangis dan bersembunyi di bawah tempat tidur. Buku 16 kepribadian Sybil ini sangat menarik untuk  dibaca, apalagi jika anda doyan topik psikologi....wiiih....seru....seru !
Singkatnya, si Sybil ini sembuh setelah berjuang untuk menyatukan ke-16 kepribadiannya. Proses ini disebut Dr Cornelia Wilbur sebagai "Fusi" atau proses peleburan kepribadian menjadi satu pribadi yang utuh. Supaya proses Fusi ini berhasil, Sybil harus dihadapkan kembali kepada trauma masa lalunya. Dia harus mengingat kembali detail-detail penyiksaan yang dialaminya, pelecehan seksual oleh ibunya dan perbuatan-perbuatan lainnya yang sungguh membikin orang mual hanya dengan mendengarkan saja.
Proses menyakitkan ini berlangsung selama.... tahun. Dan dengan disiplin diri yang kuat, Sybil akhirnya berhasil menjadi wanita normal dengan kehidupan yang normal pula !

CARA MENGEMBANGKAN DISIPLIN DIRI

Disiplin diri yang benar harus bersumber dari dalam. Dari keinginan anda sendiri. "Pak Wapan, saya harus mendisiplinkan diri saya untuk bekerja karena saya satu satunya tulang punggung keluarga saya. Kalau saya tidak bekerja, maka anak dan istri saya tidak bisa makan." BAGUS ! Tapi itu bukan disiplin diri, itu disiplin karena keadaan. 
 
Mengapa anda disiplin bekerja ? Supaya tidak dipecat ! Mengapa anda disipin waktu ? Supaya tidak diomeli ojob (bojo=istri). Yang benar seharusnya anda bekerja karena apa yaa ? Wakakakakakak..... sek...tak pikir'e.... saya bekerja untuk apa ya ? Kok bingung dewe aku yo....?
Cara Mendisiplinkan diri sendiriSejujurnya saya bekerja untuk uang ! Aku yo masih manusia yang nginjak tanah rek ! Aku gak sakti ! Harus makan 3 kali sehari. Tapi jika anda bertanya kepada saya mengenai tujuan hidup saya, maka saya bisa dengan yakin mengatakan bahwa saya bekerja karena menyukai dengan apa yang saya lakukan saat ini. Saya suka membaca dan menuliskan pengalaman hidup saya. Saya suka dengan disain grafis karena itu saya memutuskan untuk Full time di disain website.

Saya punya impian, saya memiliki gambaran mengenai masa depan yang saya inginkan. Saya memiliki visi buat hidup saya sendiri. Saya tahu tujuan yang ingin saya tuju. Saya tahu bahwa masa depan saya tergantung dari apa yang saya lakukan pada hari ini. Jika saya menunda segala sesuatu yang bisa saya lakukan hari ini, maka sesungguhnya saya menunda pencapaian tujuan hidup saya. Saya harus displin bekerja, disiplin waktu dan disiplin dalam segala-segalanya demi tercapainya impian saya.
Jadi, cara pertama mendisiplinkan diri anda adalah memiliki impian. Tentukan tujuan hidup anda. Ingin menjadi apakah anda 5 tahun kedepan ? Target diri anda sendiri, demi mimpi anda ! Gunakan keadaan sebagai penyemangat diri anda, tetapi jangan pernah membiarkan tekanan mengatur hidup anda.

Plan Your Work and Work Your Plan. Anda harus mulai membuat rencana. Mulailah dengan membuat rencana harian, apa yang harus anda kerjakan setiap hari ? Mulai dari jam berapa anda harus bekerja dan berhenti bekerja. Anda harus memasukkan waktu istirahat dalam jadwal kerja anda. Jangan bekerja rodi, anda bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Kerja keras itu harus, tetapi harus cerdas ! Anda forsir tenaga anda saat ini, akibatnya umur anda menjadi berkurang. Mesin saja perlu perawatan, pelumasan dan servis.
Program mendisiplinkan diri sendiriMemaksa mesin bekerja berlebihan akan memercepat proses keausan dan merusakkan salah satu spare-partnya.  Enaknya jadi mesin itu bisa gonta-ganti spare-part. Sedangkan manusia gak bisa ganti organ tubuh sak karep'e dewe. Sekalipun bisa, harganya mahal dan resikonya besar. Anda harus mengganti pola pikir anda dengan pola pikir yang baru.

Berapa yang akan anda hasilkan dengan melakukan pekerjaan ini ? Jerih payah apa yang harus anda lakukan demi kesuksesannya ?  Organ tubuh mana yang akan rusak jika cara kerja anda seperti ini ? Berapa harga organ tubuh itu ? Berapa biaya bongkar pasangnya ? Dan yang terakhir, beli organ tubuhnya di mana ? 

Buat rencana kerja dan kerjakan rencana itu. Jangan terlalu kaku ! Kejarlah kualitas bukan kuantitas. 1 jam bekerja secara efektif jauh lebih bermanfaat daripada 10 jam bekerja dengan kelelahan. Anda tidak bisa membayar murah barang berkualitas sama halnya anda tidak bisa membayar mahal barang yang jelek ! Segala sesuatu ada harganya dan patokannya selalu kualitas.

KESIMPULAN
Semua orang bisa mendisiplinkan diri mereka sendiri. Sesulit apapun masalah yang anda hadapi tidak akan melebihi kesulitan Sybil Dorsette mem-fusi-kan kepribadiannya yang terpecah menjadi 16. Jika Sybil berhasil, maka anda pun seharusnya juga bisa. Lihatlah upah yang akan anda terima dari kedisiplinan anda. Bayangkan hal itu ketika anda merasa lelah. Perjuangan anda tidak akan sia-sia !

Kedisiplinan adalah kunci meraih kesuksesan. Jangan pernah. meragukan kalimat ini. Memang benar ada cara cepat kaya, namun selalu berakhir dengan cepat kere juga. Apa yang mudah diraih sudah sewajarnya mudah hilang. Apa yang sulit anda raih, akan bertahan dalam keadaan apapun, susah, sedih, senang atau galau. 

Jangan melihat apa yang di depan mata saat ini. Memang soro, gak enak, gak nyenengno, tapi kesengsaraan justru membuat kita tambah tekun. Dan orang yang tekun pada akhirnya akan menjadi orang yang tahan banting. Masalah akan menyerah kepada orang yang tidak pecah sekalipun dibanting.
Pendeknya, jika anda sudah menguasai disipin diri maka saya yakin segala sesuatu yang anda sentuh akan menghasilkan. 

Tidak ada komentar: