03 April, 2013

Pulau Alor




Berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste, Pulau Alor termasuk salah satu pulau terluar Indonesia. Secara geografis. Pulau Alor  terletak pada posisi 8º6’LS - 8º36’ LS dan 123º48’ BT - 125º48’ BT. Secara administrative, Pulau Alor termasuk dalam wilayah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana pulau Alor menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Alor dengan Kalabahi sebagai ibukotanya. Batas administrasi Pulau Alor di sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah selatan dengan Selat Ombay, sebelah timur dengan Selat Wetar dan perairan Republik Demokratik Timor Leste, serta sebelah barat dengan Selat Alor (Kabupaten Lembata). Luas wilayah daratan Pulau Alor mencapai 2.864,64 km² dan panjang garis pantai 287,1 km (Kab. Alor dalam Angka 2009).


Sarana dan Prasarana
            Bidang sarana dan prasarana antara lain mencakup angkutan, perhubungan, transportasi, perbankan, pertokoan, pasar, bangunan pemerintahan, dan komunikasi. Dalam bidang perekonomian telah terdapat berbagai koperasi, bank, pasar, hotel, dan rumah makan. Bidang angkutan dan perhubungan sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian daerah, karena sebagai infrastruktur pendukung yang dapat memacu seluruh aktivitas pada seluruh sektor ekonomi daerah. Sedangkan dalam bidang kesehatan sudah tersedia apotik, klinik, puskesmas pembantu, RSUD, puskesmas dan berbagai tenaga medis seperti perawat, bidan dan dokter. Sebagai salah satu infrastruktur perhubungan daerah, saat ini panjang jalan di Kabupaten Alor tahun 2003 mencapai 1.432,33 km dengan status jalan kabupaten sepanjang 1.164,33 km. Jika dilihat dari jenis permukaan jalan maka hanya sebesar 36,45% sudah beraspal sedangkan sisanya masih berupa jalan pengerasan dan jalan tanah.

 
 
            Alor memiliki 8 buah pelabuhan laut. Lima buah pelabuhan terdapat di kalabahi (ibukota kabupaten) Kecamatan Teluk Mutiara, yaitu Pelabuhan I, Pelabuhan II, Pelabuhan Reklamasi, Pelabuhan Fery, dan Pelabuhan Pertamina. Selain pelabuhan pertamina, keempat pelabuhan lainnya melayani mobilisasi masyarakat dan barang yang datang dari luar atau sebaliknya dari Kalabahi. Tiga pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Maritaing di Desa Maritaing Kec. Alor Timur, Pelabuhan Baranusa di Desa Baranusa Kec. Pantar Barat, dan Pelabuhan Bekalang (dalam kondisi rusak sedang) di Desa Batu Kec. Pantar Timur. Fasilitas pelabuhan antara lain dermaga, tempat Pelelangan Ikan (TPI), DOK, cold storage.


Terumbu Karang  
            Ekosistem terumbu karang adalah salah satu ekosistem dunia yang paling kompleks dan khas daerah tropis. Produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi merupakan sifat dari ekosistem ini. Selain itu perpaduan yang harmonis dari bentuk-bentuk kehidupan yang ada menghasilkan panorama yang bernilai estetika tinggi. Terumbu karang memiliki fungsi dan peran yang menentukan dalam ekosistem pesisir dari laut, karena berfungsi sebagai tempat hidup, tempat asuhan, tempat berlindung, mencari makan bagi berbagai jenis organisme laut. Selain itu juga terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi.

Kualitas Perairan    
            Kepulauan Alor yang terletak diantara perairan Laut Flores dan Samudera Hindia menyebabkan kondisi perairan di wilayah ini dipengaruhi oleh kondisi perairan di kedua perairan tersebut. Massa air yang berasal dari Samudera Hindia ataupun Laut Flores yang melewati Selat Ombay yang menyempit menyebabkan terjadinya arus kuat dan disertai dengan terbentuknya putaran massa air. Selain dinamika perairan tersebut, perairan Selat Kepa antara Pulau Kepa dan daerah Alor Kecil sering ditemukan fenomena “arus dingin” dengan suhu air laut mencapai 10oC hingga 0oC. Fenomena yang berlangsung cepat ini (hanya berkisar 1 jam) menyebabkan kematian, terjadi hampir setiap tahun dan terjadi pada musim kemarau terutama menjelang musim penghujan.

Potensi Kelautan dan Perikanan
            Perairan Kab. Alor dan sekitarnya merupakan salah satu perairan laut di Indonesia yang kaya akan berbagai sumber daya ikan. Berbagai jenis ikan seperti ikan kerapu (kerapu karang dan balong), cucut, kakap, teri, tongkol, selar, laying, baronang, tembang, lalosi biru, ekor kuning dll. Jenis-jenis ikan karang hias yang banyak ditemukan di perairan Pulau Alor antara lain butterfly fish (Platax sp), angel fish dan kepe-kepe (Chaetedon sp), ikan giru ekor kuning yang dinamakan juga ikan klon, dan ikan lepu (Pterois sp). Sedangkan dari sektor non ikan perairan Kab. Alor mempunyai berbagai potensi diantaranya mutiara, rumput laut, teripang, ubur-ubur serta berbagai jenis kerang dan taman laut.

            Alat tangkap yang digunakan oleh masyarakat setempat antara lain paying, pukat pantai, jarring insang hanyut, jarring insang dasar, bagan perahu/rakit, jala tebar, pancing tonda, lampara, dan pancing tegak. Armada yang digunakan untuk menangkap ikan yaitu jukung, perahu papan, motor temple, dan perahu motor.

Potensi Pariwisata
Kabupaten Alor mempunyai beberapa obyek wisata unggulan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Pariwisata yang terdapat di Kabupaten Alor terbagi menjadi obyek wisata alam, budaya, dan minat khusus. Obyek wisata alam antara lain gunung berapi, pantai, batu mahligai, hutan kenari, sumber mata air panas. Obyek wisata budaya antara lain peninggalan kerajaan magang roti, tiang mahligai, patung emas kolijahi, perkampungan tradisional, Masjid Tua Lerabaing, Al-Quran tua, dan aneka anyaman. Obyek wisata minat khusus antara lain pembuatan tenun songket, tenun ikan, diving dengan 26 titik selam. Kecamatan yang paling banyak memiliki obyek wisata dan  daya tarik wisata (ODTW) adalah kecamatan Alor Barat Laut, Kabola, Pantar Barat, Alor Timur Laut, dan Alor Barat Daya.

Permasalahan Lingkungan
            Permasalahan utama pencemaran lingkungan yang terjadi di Kabupaten Alor disebabkan oleh beberapa hal yaitu sendimentasi limbah rumah tangga dan penambangan pasir. Akan tetapi keadaan pencemaran ini tidak parah. Penambangan pasir masih dilakukan dalam skala kecil dimana pasir ini digunakan oleh masyarakat untuk pembangunan rumah. Saat ini telah dilakukan beberapa penanggulangan untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan seperti pengelolaan sistem pembuangan limbah rumah tangga yang lebih baik, pelarangan terhadap penambangan pasir liar. Program penanggulangan yang akan dilakukan di masa mendatang untuk mengatasi hal ini yaitu pembuatan penampungan limbah rumah tangga terpadu.

Kerusakan Habitat
            Kerusakan habitat yang terjadi di Kabupaten Alor yaitu kerusakan terumbu karang dan mangrove. Akan tetapi kerusakan habitat ini tidak parah. Kerusakan terumbu karang disebabkan oleh penggunaan bom ikan, potassium, illegal fishing, jangkar, dan bubu. Sedangkan kerusakan mangrove disebabkan oleh pembukaan tambak dan penggunaan mangrove oleh masyarakat setempat untuk dijadikan bahan-bahan bangunan dan bahan bakar.

Tidak ada komentar: