SITUBONDO - Lantaran kalah bersaing dengan eksportir asing, kalangan eksportir ikan laut segar di Situbondo kini hanya melayani permintaan pasar lokal dan tak lagi mampu ekspor ikan ke luar negeri.
Hal tersebut diungkapkan Eksportir ikan laut segar asal desa Semiring, Rudi (45) di kecamatan Mangaran Situbondo. Rudi, kini tak lagi melayani permintaan luar negeri seperti Singapura, Cina, Korea, dan Hongkong.
Ini terjadi lantaran pasar bebas dunia telah menguasai pangsa pasarnya. Apalagi ikan segar yang dihasilkan oleh eksportir Jepang misalnya, kualitas ikan cukup baik dan harganya lebih murah. Hal ini membuat para pelanggan asal luar negeri kini melirik pasar di Jepang.
Karena tak lagi mendapat order ekspor ikan laut segar, kini para eksportir seperti Rudi, hanya melayani pasar lokal seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Padahal, stok ikan laut segar saat ini cukup melimpah.
Tak ingin membusuk lantaran sepi order dari luar negeri, Rudi terpaksa menyimpan ikan dalam kotak yang diisi es. Menurut Rudi, yang juga mantan eksportir ikan segar, tiap pekan dia mengirim ke Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, dan Bali satu truk ikan atau setara dengan setengah ton ikan.
Jika kirim ke luar negeri, Rudi mengaku tiap bulan hingga mencapai empat ton ikan laut segar. Selain ikan Anggoli, ikan yang banyak di minati konsumen adalah cumi-cum, Kerapu, Tonang, Hiu, dan Kakap Merah. Harga yang ditawarkan cukup variatif dari Rp26 ribu per kilogram hingga Rp75 ribu per kilogram sesuai jenis ikannya. (mrt) (Bambang Sugiarto/Sindo TV/rhs)
http://economy.okezone.com/read/2011/11/20/20/531826/kalah-bersaing-eksportir-ikan-bangkrut
Hal tersebut diungkapkan Eksportir ikan laut segar asal desa Semiring, Rudi (45) di kecamatan Mangaran Situbondo. Rudi, kini tak lagi melayani permintaan luar negeri seperti Singapura, Cina, Korea, dan Hongkong.
Ini terjadi lantaran pasar bebas dunia telah menguasai pangsa pasarnya. Apalagi ikan segar yang dihasilkan oleh eksportir Jepang misalnya, kualitas ikan cukup baik dan harganya lebih murah. Hal ini membuat para pelanggan asal luar negeri kini melirik pasar di Jepang.
Karena tak lagi mendapat order ekspor ikan laut segar, kini para eksportir seperti Rudi, hanya melayani pasar lokal seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Padahal, stok ikan laut segar saat ini cukup melimpah.
Tak ingin membusuk lantaran sepi order dari luar negeri, Rudi terpaksa menyimpan ikan dalam kotak yang diisi es. Menurut Rudi, yang juga mantan eksportir ikan segar, tiap pekan dia mengirim ke Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, dan Bali satu truk ikan atau setara dengan setengah ton ikan.
Jika kirim ke luar negeri, Rudi mengaku tiap bulan hingga mencapai empat ton ikan laut segar. Selain ikan Anggoli, ikan yang banyak di minati konsumen adalah cumi-cum, Kerapu, Tonang, Hiu, dan Kakap Merah. Harga yang ditawarkan cukup variatif dari Rp26 ribu per kilogram hingga Rp75 ribu per kilogram sesuai jenis ikannya. (mrt) (Bambang Sugiarto/Sindo TV/rhs)
http://economy.okezone.com/read/2011/11/20/20/531826/kalah-bersaing-eksportir-ikan-bangkrut


Tidak ada komentar:
Posting Komentar