29 September, 2011

GARAM DARI PUNCAK GUNUNG PAPUA MASUK LABORATORIUM

"asam di gunung garam di laut, demikian kata pepatah. Namun pepatah tersebut tidak berlaku di daerah pegunungan tengah papua, tepatnya wilayah moni Intan Jaya. Hal ini disebabkan wilayah tersebut, memiliki garam yang berasal dari beberapa sumber mata air garam yang tersebar di beberapa titik di lereng-lereng gunung, pada wilayah tersebut."



Salah satunya adalah sumber air garam yang terletak wilayah distrik wanday kabupaten intan jaya. Sumber air garam ini terletak pada ketinggian 2200 meter DPL. Awal bulan september kemarin, air garam tersebut, memasuki tahap penelitian di laboratorium kimia di kota bandung.
Penelitian air garam ini dilakukan sebagai salah satu program pemerintah daerah melalui badan perencanaan pembangunan daerah (BAPPEDA) kabupaten intan jaya, dalam menyupayakan pengelolaan sumber daya alam setempat, untuk dijadikan penghasilan bagi warga yang berdiam di sekitar sumber air garam tersebut.
Sumber air garam ini, dikenal dalam bahasa moni dengan sebuatan "Moe Kumu." Selain moe kumu di distrik wanday, sumber air garam serupa juga terdapat dibeberapa titik wilayah kabupaten intan jaya. Salah satu di antaranya adalah yang terdapat di kampong Sunggama Distrik Hitadipa.

Sumber air garam di wilayah intan jaya ini, telah diolah secara tradisional dan dikonsumsi oleh warga pegunungan tenagh papua sejak ratusan tahun lalu sampai saat ini. Kini seiring perkembangan waktu, warga di sekitar sumber air garam tersebut ingin melakukan pengolahan secara professional agar nantinya hasil garam yang dikelola, dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum.
Keinginan warga ini ditanggapi serius oleh pemerintah setempat yang segera mengambil langkah dengan terlebih dahulu melakukan proses penelitian terhadap air garam tersebut, langsung di laboratorium di bandung.
Terkait hal ini, kepala BAPPEDA kabupaten intan jaya Drs.Isayas Songgonau, M.Si, menyatakan, penelitian yang dilakukan terhadap air garam ini dimaksudkan untuk mengetahui prosentasi kandungan garam dan kandungan lainnya yang terdapat di dalam air garam tersebut.
Isayas Songgonau juga menyatakan, dengan mengetahui besarnya kandungan garam pada air garam di pegunungan tengah papua wilayah intan jaya, pemerintah dapat mengambil langkah ke arah pengelolaan secara lebih professional.
Menurut informasi yang disampaikan pihak laboratorium bandung kimia, dalam waktu sepuluh hari setelah penelitian, akan diumumkan secara resmi kepada masyarakat melalui pemerintah daerah kabupaten intan jaya -Reyn-

Sumber : Tabloid Harian, Cartensz Eye; di cetak PT. Mediana Papuana-Nabire, Edisi I, 28 September 2011
__._,_.___

Tidak ada komentar: