Puluhan titik lokasi tenggelamnya kapal yang diduga membawa benda muatan kapal lengelam (BMKT) atau harta karun berada di sepanjang perairan Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Sampai saat ini, pemerintah daerah sudah melaporkan setidaknya 43 titik kapal tengelam, Dari jumlah itu, baru dua titik yang mendapat izin resmi pengangkatan.
"Banyak sekali lokasi temuan di sini," kata Bupati Belitung Darmansyah Husein kepada KONTAN, Selasa malam (11/5). Ia bilang, benda-benda yang ditemukan oleh sebagian nelayan sudah menumpuk di Musem Tanjung Pandan, Belitung. Benda yang kebanyakan berupa keramik buatan abad 8 sampai abad 18 tersebut adalah peninggalan kapal
China. Mirisnya, sumber KONTAN membisikkan, selain ada di museum, sebagian benda itu diperdagangkan di pasar gelap. Darmasyah berharap, memiliki Museum Bahari atau Museum Maritim yang bisa menjadi lokasi penyimpanan harta karun laut. Apalagi, lautan di sekitar Bangka Belitung merupakan arus lalu lintas perdagangan dah zaman tua hingga sekarang.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat dua perusahaan sudah mengantongi izin pengangkatan harta karun dari titik tenggelamnya kapal di Bangka Belitung. Mereka adalah PT Sulung Segara Jaya yaiu dapatkanvn izin dari Panitia Nasional BMKT, dan PT Paradigma Putra Sejahtera yang memperoleh restu Menteri
Kelautan dan Perikanan.
Adi Agung Tirtamarta, Direktur Pa-radigmngatakan PPS sud; Ji melalaikan penggalian pada 2007-2008. Mereka menemukan kapal asal Inggris yang terindikasi membawa opium dan besi. "Kami menemukan meriam dan besi," kata Adi. PPS juga ni titik kapal tengelam lainnya yang diperkirakan membawa limah.
Yang menarik, gagalnya lelang harta karun semi. tiiliai padlalu mengubah intah. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad yang biasanya getol menyuarakan penjualan harta kai alih pandangan. Kini, Fadel ber membangun museum maritim di Jakarta untuk menampung hasil temuan harta karun. Rencananya, Fadel akan melakukan pembicaraan lanjutan dengan berbagai pihak guna mematangkan rencana itu. Asnll Bambani Amri
Sumber : Harian Kontan 14 Mei 2010,hal. 13
"Banyak sekali lokasi temuan di sini," kata Bupati Belitung Darmansyah Husein kepada KONTAN, Selasa malam (11/5). Ia bilang, benda-benda yang ditemukan oleh sebagian nelayan sudah menumpuk di Musem Tanjung Pandan, Belitung. Benda yang kebanyakan berupa keramik buatan abad 8 sampai abad 18 tersebut adalah peninggalan kapal
China. Mirisnya, sumber KONTAN membisikkan, selain ada di museum, sebagian benda itu diperdagangkan di pasar gelap. Darmasyah berharap, memiliki Museum Bahari atau Museum Maritim yang bisa menjadi lokasi penyimpanan harta karun laut. Apalagi, lautan di sekitar Bangka Belitung merupakan arus lalu lintas perdagangan dah zaman tua hingga sekarang.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat dua perusahaan sudah mengantongi izin pengangkatan harta karun dari titik tenggelamnya kapal di Bangka Belitung. Mereka adalah PT Sulung Segara Jaya yaiu dapatkanvn izin dari Panitia Nasional BMKT, dan PT Paradigma Putra Sejahtera yang memperoleh restu Menteri
Kelautan dan Perikanan.
Adi Agung Tirtamarta, Direktur Pa-radigmngatakan PPS sud; Ji melalaikan penggalian pada 2007-2008. Mereka menemukan kapal asal Inggris yang terindikasi membawa opium dan besi. "Kami menemukan meriam dan besi," kata Adi. PPS juga ni titik kapal tengelam lainnya yang diperkirakan membawa limah.
Yang menarik, gagalnya lelang harta karun semi. tiiliai padlalu mengubah intah. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad yang biasanya getol menyuarakan penjualan harta kai alih pandangan. Kini, Fadel ber membangun museum maritim di Jakarta untuk menampung hasil temuan harta karun. Rencananya, Fadel akan melakukan pembicaraan lanjutan dengan berbagai pihak guna mematangkan rencana itu. Asnll Bambani Amri
Sumber : Harian Kontan 14 Mei 2010,hal. 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar