Penyumbang Terbesar Pendangkalan Teluk
Kabid pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari Arifin, S.Hut.MSi, Selasa (2/3) kemarin mengatakan bahwa erosi dan sedimentasi yang terjadi di Kota Kendari sangatlah Besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sedimen lumpur atau material terlarut masuk dalam badan-badan air, terlebih saat terjadinya hujan.
“Bila diamati secara fisik, erosi dan sedimentasi yang terjadi di Kota Kendari sangat besar. Dimana bahan-bahan terlarut seperti lumpur masuk kedalam aliran sungai dan terus ke teluk Kendari. Rata-rata aliran sungai yang ada di kota ini bermuara ke teluk Kendari,” katanya.
Dia pun menjelaskan bahwa faktor penyebab erosi dan sedimentasi cukup signifikan itu, diantaranya kondisi wilayah dimana topografi Kota Kendari berupa pegunungan yang curam, daerah tengah yang rendah serta langsung ke laut. Namun faktor penyebab utama daerah tangkapan air seperti sungai saat ini telah sangat terbuka, sehingga air sungai mengalir membawa sedimen tersebut hingga ke laut.
“Seperti banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, yang disebabkan oleh banyaknya muatan air mengandung lumpur hingga memenuhi badan-badan sungai. Melihat kondisi itu, kami sering melakukan penggerukan namun ketika hujan turun, lumpur kembali memenuhi sungai,” katanya lagi.
Adanya fenomena itu, Badan LH tidak henti-hentinya melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk melihat keadaan itu. Adapun pendekatan-pendekatan dilakukan Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Limbah, yakni jangka pendek dengan penggerukan semua sungai yang mengalami pendangkalan, jangka panjang berupa penutupan kembali wilayah terbuka dengan melakukan penanaman ppohon, seperti di Tahura Murhum.
“Tentunya pihak kami terus melakukan berbagai upaya antisipasi, tentunya dengan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, telaah masalah dan memberikan alternatif pilihan-pilihan sesuai dengan konsisi sumberdaya dan keuangan yang dimiliki daerah ini, dan ada dinas teknis yang menindaklanjuti untuk jangka panjang itu seperti dinas Kehutanan yang tergabung dengan Pertanian dengan melakukan penanaman dikawasan-kawasan tertentu. Lalu untuk aspek penggerukan dilakukan secara berkala, seperti perbaikan drainase, bantaran-bantaran kali yang mulai dangkal oleh dinas terkait lainnya,” tuturnya.
Filed under: Kendari Ekspres
Kabid pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Limbah Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari Arifin, S.Hut.MSi, Selasa (2/3) kemarin mengatakan bahwa erosi dan sedimentasi yang terjadi di Kota Kendari sangatlah Besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sedimen lumpur atau material terlarut masuk dalam badan-badan air, terlebih saat terjadinya hujan.
“Bila diamati secara fisik, erosi dan sedimentasi yang terjadi di Kota Kendari sangat besar. Dimana bahan-bahan terlarut seperti lumpur masuk kedalam aliran sungai dan terus ke teluk Kendari. Rata-rata aliran sungai yang ada di kota ini bermuara ke teluk Kendari,” katanya.
Dia pun menjelaskan bahwa faktor penyebab erosi dan sedimentasi cukup signifikan itu, diantaranya kondisi wilayah dimana topografi Kota Kendari berupa pegunungan yang curam, daerah tengah yang rendah serta langsung ke laut. Namun faktor penyebab utama daerah tangkapan air seperti sungai saat ini telah sangat terbuka, sehingga air sungai mengalir membawa sedimen tersebut hingga ke laut.
“Seperti banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, yang disebabkan oleh banyaknya muatan air mengandung lumpur hingga memenuhi badan-badan sungai. Melihat kondisi itu, kami sering melakukan penggerukan namun ketika hujan turun, lumpur kembali memenuhi sungai,” katanya lagi.
Adanya fenomena itu, Badan LH tidak henti-hentinya melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk melihat keadaan itu. Adapun pendekatan-pendekatan dilakukan Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Limbah, yakni jangka pendek dengan penggerukan semua sungai yang mengalami pendangkalan, jangka panjang berupa penutupan kembali wilayah terbuka dengan melakukan penanaman ppohon, seperti di Tahura Murhum.
“Tentunya pihak kami terus melakukan berbagai upaya antisipasi, tentunya dengan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, telaah masalah dan memberikan alternatif pilihan-pilihan sesuai dengan konsisi sumberdaya dan keuangan yang dimiliki daerah ini, dan ada dinas teknis yang menindaklanjuti untuk jangka panjang itu seperti dinas Kehutanan yang tergabung dengan Pertanian dengan melakukan penanaman dikawasan-kawasan tertentu. Lalu untuk aspek penggerukan dilakukan secara berkala, seperti perbaikan drainase, bantaran-bantaran kali yang mulai dangkal oleh dinas terkait lainnya,” tuturnya.
Filed under: Kendari Ekspres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar