31 Mei, 2009

Laut Jawa Ternyata Sumber Karbon

Jakarta, CyberNews. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mendesak Menteri kelautan dan Perikanan Freddy Numberi untuk berhenti mengkampanyekan laut Indonesia sebagai penyerap karbon (carbon sink). Pasalnya, tindakan Freddy Numberi ini dinilai menyesatkan publik.

Menurut KIARA belum ada bukti sahih bahwa laut Indonesia mampu berperan sebagai carbon sink, seperti halnya laut di kawasan lintang tinggi Laut Utara, Samudera Bagian selatan, Pasifik Katuliswa, Lautan Atlantik, dan Lautan Antartika.

"Indonesia perlu memahami lebih mendalam, baik pemerintah maupun ilmuwan agar lebih cermat dan serius menganalisa riset-riset yang sudah dilakukan terkait carbon sink maupun carbon sources," kata Sekjen KIARA M Riza Damanik.

Menurut Riza, selain melampauhi kewenangan (scientific authority), pernyataan Freddy Numberi ini belum didukung fakta dan data yang mencukupi. "Sebaiknya pemerintah mengintensifkan penelitian terkait hal ini lebih dulu melalui LIPI, Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), dan lewat lembaga riset independen, kredibel, dan berkualitas, " saran Riza.

Apalagi, kata dia, hasil penelitian menyebutkan, ternyata Laut Jawa, Pantai Barat Sumatera (lokasi upwelling) dan sepanjang jalur yang memotong perairan selatan memasuki Selat Lombok, Selat Makassar sampai ke arah Laut Sulawesi merupakan carbon sources.

Kedua, lanjut Riza, hingga kini belum ada konsensus para ilmuwan, baik di lingkup nasional maupun internasional terkait peran laut terhadap siklus karbon. Dengan mempertimbangkan laut Indonesia yang relatif lebih panas dibandingkan dengan laut di negara-negara Utara, maka lebih cenderung berperan sebagai sumber karbon.

"Jauh lebih berdaulat jika Indonesia menuntut tanggungjawab negara-negara yang melakukan pencurian dan penjarahan laut Indonesia," tegas Riza Damanik.


Tidak ada komentar: