Wakatobi (Media Sultra kendari 20 maret 2009 )
Nelayan pesisir wangi-wangi kabupaten Wakatobi,sering melihat kapal asing mencuri ikan d perairan setempat. Beberapa yang sempat terpantau misalnya dari Taiwan dan philifina.Mereka biasa beroprasi saat malam bulan gelap (malam tanpa bulan)
La tudi nelayan asal desa patuno ditemui kamis (19/3) menuturkan,kapal asing itu tidak hanya mencuri ikan,udang,cumi- cumi pada lautan lepas,tetapi juga mencuri ikan dibagian nelayan setempat.caranya dengan dibekali pukat harimau dan lampu sorot untuk menarik ikan dari bagian nelayan.kapal- kapal tersebut dalam operasinya memakai bendera Indonesia mereka juga memakai ABK yang bisa berbahasa Indonesia,misalnya dari Bitung dan Manado.
Biasanya kapal itu beriringan mirip kapal barang,kalau diteliti barulah diketahui kalau itu kapal asing pencuri ikan.saat malam berpencar mencari ikan,”katanya.
Kapal-kapal itu kalau bulan terang memasang jaring dengan dibantu radar untuk mencari ikan Magiwa bahasa wanci ikan Konipu,kalau bahasa Melayu ikan luyu.
Mereka memiliki cara menghindari patroli terlihat,mereka langsung mematikan lampu kapalnya. Selanjutnya berjalan ke pesisir pantai,kalau dekat pelabuhan kapal asing itu langsung bersandar.
Kapal-kapal itu kerap sekali dipergoki nelayan ketika sedang melakukan aksinya di selat (perairan diantara dua pulau) misalkan selat pulau Wanci Kaledupa.setelah air turun sekitaran 04.05 dini hari aksi penangkapan ikan barulah dilakukanya.
La Adida nelayan asal patuno juga mengatakan dirinya sudah bisa menyaksikan kapal asig menangkap ikan di perairan Wakatobi. Dia dan teman-teman pernah dikejat karena memutus jaring milik orang asing itu.
”Waktu itu dipasang radar,setelah kami putuskan mereka tahu dan mengejar. Untung kita tidak didapat,”katanya. Mereka berharap pemerintah memperhatikan. karena pencurian itu merugikan masyarakat apalagi masyarakat di daerah ini mayoritas berpenghasilan dari hasil laut.
La Adida belum lama ini sering melihat kapal asing di tangkap kapal perang.Mereka sempat melarikan kapalnya tapi akhirnya tertangkap juga.
”kita juga khawatir jangan sampai setelah di tangkap di lepas lagi,karena ada alasan tertentu.karena kita melihat mereka mengambil ikan disini bisa dikatakan seperti bebas saja,”katanya.
Nelayan pesisir wangi-wangi kabupaten Wakatobi,sering melihat kapal asing mencuri ikan d perairan setempat. Beberapa yang sempat terpantau misalnya dari Taiwan dan philifina.Mereka biasa beroprasi saat malam bulan gelap (malam tanpa bulan)
La tudi nelayan asal desa patuno ditemui kamis (19/3) menuturkan,kapal asing itu tidak hanya mencuri ikan,udang,cumi- cumi pada lautan lepas,tetapi juga mencuri ikan dibagian nelayan setempat.caranya dengan dibekali pukat harimau dan lampu sorot untuk menarik ikan dari bagian nelayan.kapal- kapal tersebut dalam operasinya memakai bendera Indonesia mereka juga memakai ABK yang bisa berbahasa Indonesia,misalnya dari Bitung dan Manado.
Biasanya kapal itu beriringan mirip kapal barang,kalau diteliti barulah diketahui kalau itu kapal asing pencuri ikan.saat malam berpencar mencari ikan,”katanya.
Kapal-kapal itu kalau bulan terang memasang jaring dengan dibantu radar untuk mencari ikan Magiwa bahasa wanci ikan Konipu,kalau bahasa Melayu ikan luyu.
Mereka memiliki cara menghindari patroli terlihat,mereka langsung mematikan lampu kapalnya. Selanjutnya berjalan ke pesisir pantai,kalau dekat pelabuhan kapal asing itu langsung bersandar.
Kapal-kapal itu kerap sekali dipergoki nelayan ketika sedang melakukan aksinya di selat (perairan diantara dua pulau) misalkan selat pulau Wanci Kaledupa.setelah air turun sekitaran 04.05 dini hari aksi penangkapan ikan barulah dilakukanya.
La Adida nelayan asal patuno juga mengatakan dirinya sudah bisa menyaksikan kapal asig menangkap ikan di perairan Wakatobi. Dia dan teman-teman pernah dikejat karena memutus jaring milik orang asing itu.
”Waktu itu dipasang radar,setelah kami putuskan mereka tahu dan mengejar. Untung kita tidak didapat,”katanya. Mereka berharap pemerintah memperhatikan. karena pencurian itu merugikan masyarakat apalagi masyarakat di daerah ini mayoritas berpenghasilan dari hasil laut.
La Adida belum lama ini sering melihat kapal asing di tangkap kapal perang.Mereka sempat melarikan kapalnya tapi akhirnya tertangkap juga.
”kita juga khawatir jangan sampai setelah di tangkap di lepas lagi,karena ada alasan tertentu.karena kita melihat mereka mengambil ikan disini bisa dikatakan seperti bebas saja,”katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar