Sabtu (14/03). Badan Pengelola Daerah Perlindungan Laut (DPL) Bondalem yang difasilitasi oleh Reef Check Centre Sembiran mengadakan survey terumbu karang regular di wilayah DPL yang terletak di Kecamatan Tejakula, Buleleng itu. Hasil survey dengan menggunakan metode Reef Check yang dilakukan 4 orang penyelam menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas terumbu karang di DPL yang diresmikan 22 April 2008 oleh Bupati Buleleng. Terdapat peningkatan tajam kelimpahan rata-rata dari ikan kupu-kupu (butterflyfish), jumlah snapper cenderung stabil, serta parrotfish cenderung meningkat. Invertebrata seperti teripang, lobster, dan triton stabil sedangkan kima mengalami peningkatan tajam. Kondisi substrat cenderung stabil dengan persen kemunculan mencapai 50%, kemunculan substrat yang tertutup pasir juga cenderung menurun. Kondisi yang semakin baik ini perlu terus ditingkatkan, mengingat beberapa catatan dimana masih dijumpai beberapa trash berupa jaring dan sampah serta ancaman kerusakan terumbu berupa longsor/abrasi.
Dari pengamatan terhadap substrat, terdapat peningkatan pada kemunculan Rock, namun bila ditinjau peningkatan pada Rock ini merujuk pada banyaknya substrat yang mulai dikolonisasi oleh turf algae, yang diprediksikan merupakan jalur suksesi menuju tersedianya substrat bagi koloni karang baru. Pengamatan kualitatif juga menunjukkan banyaknya koloni karang yang berukuran kecil atau dalam tahap rekrutmen. Tingginya tutupan turf algae ini diimbangi oleh kemunculan diadema urchin/bulu babi serta parrotfish/ikan kakatua yang mengontrol herbivory terhadap algae ini. Dengan kondisi ini, terumbu karang di DPL Bondalem akan semakin meningkat untuk waktu mendatang.
Sayangnya, peningkatan kualitas terumbu ini mendapat sedikit ancaman terutama dengan masih adanya dijumpai jaring yang tersangkut di karang. Selain itu, kebiasaan masyarakat terkait sampah yang tergolong buruk masih menjadi salah satu ancaman utama layaknya terumbu karang lainnya di Indonesia. Dari koordinasi dengan pihak Perbekel/kepala desa serta Badan Pengelola DPL Bondalem, disepakati untuk memperketat pengawasan di areal DPL serta pelaksanaan edukasi untuk menigkatkan kesadaran masyarakat. Terkait sampah, akan segera diambil tindakan yang melibatkan unsur masyarakat serta tokoh adat/kelian.
Satu hal lain yang perlu diwaspadai adalah fenomena longsor di dalam laut. Dari hasil pengamatan di lapangan, terlihat bahwa struktur penopang terumbu yang ada di wilayah sekitar DPL dan Bali Utara pada umumnya adalah pasir bercampur kerikil hitam, yang diikat oleh struktur-struktur masive dari terumbu karang. Kerusakan terumbu karang di masa lalu telah membuat struktur pengikat pasir dan kerikil ini menurun dan dengan kondisi cuaca terutama saat musim barat maupun timur, yang ditandai dengan badai, arus dan gelombang yang besar, mengakibatkan longsor di dalam laut maupun abrasi pada garis pantai. Peningkatan kualitas terumbu karang mutlak. Selain tindakan rehabilitasi terumbu karang, cara preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah ancaman ini ialah dengan peningkatan efektifitas pengelolaan dan pengawasan DPL untuk mendukung peningkatan kualitas terumbu untuk menghasilkan terumbu karang yang kuat dan luas.
Dari pengamatan terhadap substrat, terdapat peningkatan pada kemunculan Rock, namun bila ditinjau peningkatan pada Rock ini merujuk pada banyaknya substrat yang mulai dikolonisasi oleh turf algae, yang diprediksikan merupakan jalur suksesi menuju tersedianya substrat bagi koloni karang baru. Pengamatan kualitatif juga menunjukkan banyaknya koloni karang yang berukuran kecil atau dalam tahap rekrutmen. Tingginya tutupan turf algae ini diimbangi oleh kemunculan diadema urchin/bulu babi serta parrotfish/ikan kakatua yang mengontrol herbivory terhadap algae ini. Dengan kondisi ini, terumbu karang di DPL Bondalem akan semakin meningkat untuk waktu mendatang.
Sayangnya, peningkatan kualitas terumbu ini mendapat sedikit ancaman terutama dengan masih adanya dijumpai jaring yang tersangkut di karang. Selain itu, kebiasaan masyarakat terkait sampah yang tergolong buruk masih menjadi salah satu ancaman utama layaknya terumbu karang lainnya di Indonesia. Dari koordinasi dengan pihak Perbekel/kepala desa serta Badan Pengelola DPL Bondalem, disepakati untuk memperketat pengawasan di areal DPL serta pelaksanaan edukasi untuk menigkatkan kesadaran masyarakat. Terkait sampah, akan segera diambil tindakan yang melibatkan unsur masyarakat serta tokoh adat/kelian.
Satu hal lain yang perlu diwaspadai adalah fenomena longsor di dalam laut. Dari hasil pengamatan di lapangan, terlihat bahwa struktur penopang terumbu yang ada di wilayah sekitar DPL dan Bali Utara pada umumnya adalah pasir bercampur kerikil hitam, yang diikat oleh struktur-struktur masive dari terumbu karang. Kerusakan terumbu karang di masa lalu telah membuat struktur pengikat pasir dan kerikil ini menurun dan dengan kondisi cuaca terutama saat musim barat maupun timur, yang ditandai dengan badai, arus dan gelombang yang besar, mengakibatkan longsor di dalam laut maupun abrasi pada garis pantai. Peningkatan kualitas terumbu karang mutlak. Selain tindakan rehabilitasi terumbu karang, cara preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah ancaman ini ialah dengan peningkatan efektifitas pengelolaan dan pengawasan DPL untuk mendukung peningkatan kualitas terumbu untuk menghasilkan terumbu karang yang kuat dan luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar