04 Februari, 2009

PEMBOM IKAN DIBEKUK WARGA

Kebiasaan La Oto (45) dan Rusman (20) melakukan pengeboman ikan di perairan Mawasangka, Kabupaten Buton, kini berakhir. Keduanya diamankan warga Dusun Lamaraja Desa Wakambangura, pekan lalu karena dianggap sudah meresahkan. Alsi yang dilakukan La oto dan rekannya itu memang cukup membahayakan karena melemparkan bahan peledak tak jauh dari pemukiman penduduk yang hanya berjarak 100 meterdari tepi pantai.

Kepala Desa Wakambangura, La Ode Walanda mengatakan, sekitar pukul 17.00 Wita, terdengar bunyi bom disekitar pantai dan ia lalu menghubungi polisi. Sebelum petugas tiba di TKP, warganya langsung menangkap pelakudan dibawah di Kantor Desa, untuk diamankan. “Kami merasa bersyukur karena La Oto sudah diamankan polisi, jadi keresahan warga selama puluhan tahun sudah terobati. Kejadian ini sebanarnya sudah sering terjadi, tetapi baru kali ini pelakunya tertangkap basah dengan barang bukti ujarnya”.

Ditempat yang sama, La Nida, salah seorang pengurus LSM pemerhati lingkungan mengaku telah beberapa kali menasehati La Oto agar tidak melakukan pengeboman ikan karena merusak terumbu karang. Namun pelaku ternyata tidak mengindahkannya. Kata La Nidi penangkapan terhadap La Ota , sudah yang ketiga kalinya. Sebelumnya tidak ditemukan barang bukti sehingga dilepaskan. Ia berharap ada penambahan anggota kepolisian di perairan Mawangka agar pengawasan berjalan maksimal karena saat ini hanya ada 13 personil.  

Personil Polairud, Bripka Kaharuddin, yang ditemui kemarin mengaku sangat berterima kasih kepada warga desa Lakambangura, karena telah membantu petugas kepolisian dalam memberantas penggunaan bom ikan yang sering dilakukan nelayan. “Tersangka adalah target operasi kami. Jadi warga tidak perlu takut menberikan informasi, kami siap menjaga keamanan warga disini. “ujarnya. Lima bom ikan serta pemicunya, korek api, benang, dan ikan hasil pengeboman serta perahun pemilik pelaku juga disita sebagai barang bukti. Satu tersangka lainnya berhasil meloloskan diri diidentifikasi beridentitas Rusli alias La Mata. Sampai kemarin keberadaan belum diketahui dan telah masuk dalam daftar pencarian orang. (jpnn)  
Sumber : Kendari Pos Tgl. 3 Pebruari 2008.  




Tidak ada komentar: