16 Januari, 2009

KAPAL PENGAWAS: Mukhlis Basri Uji Coba KP Lumba-Lumba

PADANG CERMIN (Lampost): Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri berkesempatan mencoba kemampuan dan kualitas kapal pengawas (KP Lumba-Lumba) milik Dinas Kelautan dan Perikanan Lambar di perairan TPI Lempasing menuju ke Pulau Tegal, Senin (29-12).

Dalam uji coba itu, Mukhlis Basri bahkan langsung menakhodai sendiri kapal yang memiliki panjang sekitar 8 meter dengan mesin 170 PK, termasuk melakukan manuver di sekitar perairan Pulau Tegal. Dia juga bahkan menjajal kecepatan maksimal yang dimiliki oleh kapal pengawas ini.

Mukhlis berharap kapal pengawas perikanan ini mampu menjadi kapal penjaga kelautan Kabupaten Lampung Barat, termasuk menjaga pulau-pulau terpencil dan terluar yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Pesawaran. "Kapal ini akan difungsikan sebagai kapal pengawas dan melakukan patroli di sekitar perairan laut Kabupaten Pesawaran," kata Mukhlis Basri.

Meski tidak mencapai kecepatan maksimal; yaitu 20 knot, Mukhlis Basri yang saat melakukan uji coba didampingi kepala DKP Lambar Tajamudin dan sejumlah pejabat lainnya mengaku puas dengan kapal pengawas ini.

Sementara itu, Kabid Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil DKP Lambar Imam Pudjono mengatakan kapal ini memiliki spesifikasi tehnis. Yaitu, panjang kasko sekitar 8 meter dengan kapasitas penumpang sebanyak 8 orang. Selain itu, ditunjang dengan mesin outboard Yamaha dua buah; masing-masing 85 PK dengan kecepatan maksimal 20 knot.

Selain spesifikasi tehnis itu, kapal pengawas ini juga dilengkapi dengan peralatan canggih untuk navigasi mulai dari global positioning system (GPS); Kompas dan teropong, sebagai peralatan keselamatannya. Kapal ini juga dilengkapi dengan jaket pelampung dan tabung pemadam kebakaran.

Imam juga menambahkan kapal itu akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap situasi dan kondisi pulau-pulau terluar yang menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Barat. "Kita juga akan melakukan operasi rutin di sekitar perairan serta tanggap terhadap adanya laporan masyarakat pesisir terhadap aksi-aksi ilegal yang dilakukan oleh nelayan dalam menangkap ikan," terang Imam Pudjono.

Imam menilai, jika kapal pengawas ini akan sangat efektif melakukan patroli pengawasan mengingat kecepatannya yang bisa menunjang pelaksanaan operasi. "Dengan kecepatan yang maksimal ini, kemampuannya akan sangat efektif. Apalagi kondisi perairan di Lambar sangat luas, sehingga membutuhkan kapal pengawas yang mampu bermanuver dan memiliki kecepatan penuh," jelasnya lagi. n HEN/D-3

Tidak ada komentar: