02 November, 2018

Pangkalan PSDKP Jakarta Turut Serta Mencari Korban Pesawat Lion Air JT 610

Pangkalan PSDKP Jakarta turut serta melakukan pencarian korban Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di tanjung karawang dengan mengunakan KP. Hiu 10 tanggal 31 Oktober 2018.
Pencarian dipimpin langsung oleh Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta Bapak Pung Nugroho
Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta bersama Awak Kapal Pengawas mengerahkan KP HIU-010 turut membantu pencarian korban pesawat LION AIR JT610 yang mengalami kecelakaan di perairan karawang


5 Kisah Saksi Mata Jatuhnya Lion Air JT 610, Bocah Lihat Pesawat Seram hingga Menukik Jatuh ke Laut

5 Kisah Saksi Mata Jatuhnya Lion Air JT 610, Bocah Lihat Pesawat Seram hingga Menukik Jatuh ke Laut
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Tim Penyelam TNI AL, bersiap mengangkat serpihan badan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 di Perairan Kawarang, Jawa Barat, Kamis (01/11/2018). Tim penyelam juga menemukan sejumlah barang-barang bawaan penumpang. 

BANGKAPOS.COM - Telah terhitung lima hari sejak jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) lalu.

Pesawat itu membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Diketahui Pesawat Lion Air JT610 lepas landas pukul 06.20 WIB, Senin (29/10/2018).

Sekitar pukul 06.31 WIB, Pilot Pesawat Lion Air menghubungi ATC Soekarno-Hatta menyatakan mengalami kendala dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Tepat pukul 06.33 WIB, Air NAV menyatakan hilang kontak dengan Pesawat Lion Air JT 610.


Sejumlah saksi mata memberikan penuturan mengenai kesaksiannya melihat penampakan pesawat tersebut hingga mendengar suara ledakan.

Berikut lima kesaksian yang TribunWow rangkum dari Kompas.com, saluran YouTube MetroTVnews, Tribunnews.com, dan Bangkapos, Jumat (2/11/2018).


Posisi pesawat miring

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (30/10/2018), Samin (38), nelayan di Dusun Pakis II, RT 002 RW 006, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang melaut pada Senin (29/10/2018) subuh.

Ia menuturkan tiba-tiba melihat pesawat dengan posisi miring melewati perahunya.

"Saya sering lihat pesawat lewat sini. Tetapi yang ini posisi pesawatnya miring sampai sayapnya ke bawah," ungkap Samin saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/10/2018).

Hanya saja, Samin tak sempat menyaksikan pesawat itu terjun ke laut.

Lantaran, saat itu posisinya membelakangi lokasi terjunnya pesawat itu.


Dia hanya mendengar suara keras seperti masuk ke laut kemudian meledak.

"Bunyinya keras sekali. Terus tiba-tiba perahu saya terdorong kencang oleh gelombang. Padahal saat itu cuaca tidak ada gelombang kencang," ungkapnya.

Samin menyaksikan ada asap hitam keluar dari dalam laut.

Akan tetapi, lantaran takut, Samin meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat, dan melanjutkan perjalanan ke titik lain untuk menjaring udang.


Mendengar Ledakan

Nelayan lainnya, Wahidin (45) juga mengaku menjadi saksi atas kejadian Lion Air JT 610 itu.

Wahidin menuturkan mendengar suara seperti suara ledakan.

"Saat itu sekitar jam 06.30 terdengar suara 'gleger' layaknya ledakan," ungkap Wahidin di Muara Tanjungpakis setelah menebar jaring, Selasa (30/10/2018).


Beberapa menit setelah terdengar suara seperti ledakan, lanjut dia, ombak laut bergetar.

Namun saat itu, Wahidin tak menyangka bahwa itu suara pesawat yang meledak.

"Ombak tidak seperti biasanya. Cuaca cukup bagus, hanya sedikit berkabut," ujarnya.

Setelah sampai di daratan, barulah dia mendengar bahwa ada pesawat yang jatuh di perairan Karawang.


Kapten Tugboat lihat ekor pesawat

Kapten Tugboat AS Jaya II, Rahmat Slamet, juga menjadi saksi mata jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Rahmat mengaku mendengar suara ledakan setelah pesawat masuk ke air.

"Kami dalam pelayaran pagi hari dari Tanjung Karawang menuju Marunda, posisi pesawat itu sudah jatuh jadi kelihatan seperti ekor pesawat masuk ke air," kata Rahmat Slamet seperti dilansir TribunWow dari saluran Youtube Metrotvnews, Selasa (30/10/2018).

"Habis itu air naik ke atas dan terdengar suara ledakan," lanjutnya.

Rahmat menuturkan bahwa jarak kapalnya dengan lokasi jatuhnya pesawat sekitar satu mil atau 1,6 km.

"Pesawat posisi masuk ke air kelihatan ekornya jadi kami lihat seperti itu," katanya.

"Ledakan itu terjadi setelah (benda) yang kami duga sebagai pesawat itu masuk ke air," jelasnya.


Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 5 Kisah Saksi Mata Jatuhnya Lion Air JT 610, Bocah Lihat Pesawat Seram hingga Menukik Jatuh ke Laut, http://bangka.tribunnews.com/2018/11/02/5-kisah-saksi-mata-jatuhnya-lion-air-jt-610-bocah-lihat-pesawat-seram-hingga-menukik-jatuh-ke-laut?page=4.

Editor: fitriadi

Tidak ada komentar: