03 April, 2018

Rektor UHO: Perlu Reinternalisasi Dan Konsolidasi Nilai-Nilai Kemaritiman Dalam Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia.

Rektor UHO (ketiga dari kiri), saat menjadi narasumber di acara Dialog Maritim yang digelar ISKINDO di Kendari, 30 Maret 2018. Foto: Kamaruddin Azis
Sultra24.Com, Kendari – Rektor Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc, mengatakan bahwa perguruan tinggi di Indonesia perlu melakukan reinternalisasi dan konsolidasi persepsi pengarusutamaan kemaritiman pada pendidikan tinggi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Dialog Maritim oleh Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) di Kendari, 30 Maret 2018.

Menurut Zamrun, dengan 4.586 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, visi Indonesia sebagai poros maritim dunia harusnya bisa didorong melalui pengembangan visi dan kurikulum, riset dan pilot project yang dapat digunakan sebagai alas kebijakan dan dasar pengembangan program yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, masyarakat dan swasta.

“Peran Perguruan Tinggi adalah bagaimana bisa melahirkan SDM tangguh dan handal serta melahirkan inovasi IPTEK yang mampu menjadi daya tolak pembangunan Indonesia menuju poros maritim dunia” imbuhnya pada sesi panel pemaparan dialog tersebut.
Gelaran Dialog Maritim tersebut sendiri adalah rangkaian dari agenda Rapat Kerja Nasional II ISKINDO yang mengangkat tema “Transformasi, Akselerasi dan Inovasi Pembangunan Kelautan Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim”.

Dalam dialog tersebut, selain Rektor UHO, berkesempatan memberikan pandangannya adalah Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Prof. Sjarif Widjaya, Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurrahman Shaleh M.Si, Bupati Konawe Utara Dr. Ruksamin dan Direktur Pemasaran Bank Sultra Depid SE. Selain para narasumber, acara tersebut juga dihadiri oleh pengurus DPP Iskindo, ratusan peserta dari berbagai kalangan baik akademisi, unsur muspida pemerintah provinsi dan daerah, BUMN, Lanal TNI AL dan LSM.
 ntukan visi maritimnya yang tertuang dalam visi UHO 2045, visi UHO 2019 dan Pola Ilmiah Pokok (PIP) universitas yakni unggul dalam pengelolaan wilayah pesisir, kelautan dan pedesaan. “Mata Kuliah Wawasan Kemaritiman adalah satu dari sekian mata kuliah wajib bagi mahasiswa S1, S2 dan S3 yang didukung oleh Pusat Studi Pengembangan Pesisir, Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil sebagai simpul institusi riset bidang kemaritiman”, tambahnya.

Perguruan Tinggi perlu konsolidasi roadmap merancang riset maritim yang sesuai dengan karakter kewilayahan dan kondisi sosek masing-masing institusi. Menurut Zamrun banyak bidang riset yang masih perlu digali seperti energi & teknologi kelautan, eksplorasi laut dalam, inovasi teknik peningkatan produksi penangkapan ikan dan budidaya serta infrastruktur maritim.

“Jika maritim adalah isu pembangunan negara saat ini, maka semestinya maritim juga jadi isu utama dalam sistem pendidikan tinggi kita, dan tanggung jawab kita bagaimana mendorong mainstreaming nilai-nilai kemaritiman terkonsolidasi dengan baik”tutupnya

Penulis : AS
http://sultra24.com/2018/04/01/rektor-uho-perlu-reinternalisasi-dan-konsolidasi-nilai-nilai-kemaritiman-dalam-sistem-pendidikan-tinggi-indonesia/

Tidak ada komentar: