23 Maret, 2018

KKP Manfaatkan Limbah Sawit untuk Pakan Ikan

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto.(GATRA/Erry Sudiyanto/re1)

Pekanbaru, Gatra.com – Bunhkil (palm karnel meal/PKM) kelapa sawit menjadi salah satu bahan baku untuk pakan ikan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi porsi penggunaan tepung ikan yang sampai sekarang masih impor.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Kampar, Riau. Selasa (20/3).

Sebagai pakan ikan Institut Pertanian Bogor telah melakukan penelitian bunhkil terhadap komposisi kandungan nutrisi, seperti: kadar protein berkisar 15-18%; mengandung sekitar 10 kandungan asam amino esensial; kadar lemak sebesar 9,5%; serat kasar 25,19%; dan rasio Ca:P adalah 1:2,4. PKM juga mengandung trace mineral mangan (Mn) yang baik.

“Hasil penelitian yang dilakukan PPB menunjukkan penggunaan PKM sawit sebanyak 8% dalam pakan dapat menghasilkan kinerja pertumbuhan yang optimal bagi ikan lele,” kata Slamet dalam rilisnya, di Jakarta, Rabu (21/3).

Lanjut Slamet, di beberapa daerah masih ada kendala dalam penyediaan alternatif bahan baku pakan yang efisien. Sebenarnya bukan karena bahan baku yang langka, tapi lebih pada belum optimalnya sistem logistik pakan, utamanya konektivitas dari sumber bahan baku ke unit usaha pakan mandiri.

“Jalan keluarnya, mempermudah akses sumber bahan baku dengan koperasi induk pakan mandiri yang ada di daerah melaui kemitraan. Ini penting, apalagi ikan yang dibudidayakan sudah sangat adaptif terhadap pakan mandiri. Oleh karenanya, penggunaan bahan protein nabati menjadi alternatif untuk mengurangi porsi penggunaan tepung ikan,” kata Slamet.

Diketahui, di Propinsi Riau bunhkil ketersediaannya sangat melimpah. PKM sawit merupakan produk sampingan dari pembuatan minyak kelapa sawit. Ketersediaan PKM di dalam negeri sangat melimpah, bahkan 94% PKM yang diproduksi justru diekspor. Data Kementerian Perindustrian mencatat bahwa Indonesia sebagai negara penghasil PKM nomor 2 di dunia setelah Malaysia.

Slamet juga menambahkan, protein dari PKM dapat mengurangi penggunaan protein dari tepung ikan, sehingga harga pakan akan menjadi lebih murah.

Ia juga meminta Kepala Daerah untuk memfasilitasi kerjasama antara pabrik pengolah sawit dengan koperasi pakan mandiri dalam hal pemanfaatan PKM kelapa sawit melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Editor: Arief Prasetyo

Tidak ada komentar: