Nelayan Bone sampai saat ini masih sering menangkap ikan tuna sirip kuning (yellow fin) dan mata besar (big eye) berukuran raksasa. Mereka menangkap ikan tuna raksasa tersebut di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan.
Namun untuk menangkap tuna raksasa bukan perkara yang mudah. Apalagi teknik penangkapan tuna yang dilakukan oleh nelayan Bone masih dengan cara tradisional, yaitu menggunakan pancing ulur. Pancing ulur yang digunakan adalah tali utama bernomor 150 dan tali cabang bernomor 100 dengan mata kail tunggal bernomor 4 sampai 8.
Nelayan sekaligus Ketua LSM Yayasan Mattirotasi Sudarman menjelaskan, metode pengoperasian pancing ulur di berbagai wilayah hampir sama. Misalnya yang dilakukan nelayan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Sudarman menjelaskan, biasanya nelayan Bone mulai berangkat pukul 8 pagi waktu setempat menuju fishing ground dengan waktu tempuh kurang lebih 4-6 jam dengan menggunakan kapal sederhana. Kapal sederhana yang dimaksud adalah kapal yang memiliki bobot hanya 7-10 GT dan dilengkapi mesin kapal 24-29 pk.
Sampai di fishing ground, nelayan beristirahat sejenak di kapal yang telah terikat oleh rumpon. Pemancingan ikan baru dilakukan sekitar pukul 18.30 waktu setempat.
Setelah umpan disambar tuna, nelayan harus memperlihatkan kepiawaian dalam menentukan gerakan tuna. Sudarman mengaku dia sering kali mengulur dan menarik benang pancing karena tenaga ikan tuna cukup besar dan gerakannya agresif.
Dia juga harus bersabar agar tuna merasa lelah dan menyerah dengan sendirinya. Total butuh waktu hingga 3 jam bagi nelayan Bone menangkap ikan tuna berukuran raksasa sampai ke dalam kapal.
"Tujuan kami adalah agar konsumen paham asal-usul hasil tangkapan mereka (nelayan). Sehingga harapan kami konsumen bijak memilih produk yang tidak berkontribusi pada kerusakan ekosistem dan penangkapan berlebihan," seru nelayan sekaligus Ketua LSM Yayasan Mattirotasi Sudarman kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (6/6).
https://kumparan.com/@kumparannews/melihat-lebih-dekat-cara-nelayan-bone-tangkap-tuna-raksasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar