Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa beruntungnya memiliki Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menenggelamkan kapal asing ilegal pengambil sumber daya perikanan. Pernyataan itu diutarakan Jokowi saat berpidato pada pembukaan Kongres ke-XX Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/11).
"Berapa puluh tahun kita diemin saja, sebanyak 7.000-8.000 kapal lalu lalang ambil ikan," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/11).
Sikap diam itu menurut Jokowi ada dua kemungkinan. Yakni mengerti tapi diam, atau memang tidak mengerti.
"Untung kita punya Menteri Susi yang tenggelamin kapal itu. Kalau dibiarkan terus-menerus habis (ikannya), yang kena siapa? Nelayan kita," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan, jumlah nelayan saat ini terus menurun, dari angka 1,6 juta orang menjadi 800 ribu orang. Hal tersebut tak lain karena berkurangnya sumber daya perikanan di Indonesia yang diambil kapal ilegal.
"Ini karena ikannya enggak ada, mereka (nelayan) beralih profesi. Yang harus melindungi sumber daya alam kita adalah kita sendiri," kata Jokowi.
Saat pidato pembukaan Kongres ke-XX GMNI, selain sumber daya perikanan, Jokowi juga menceritakan upaya pemerintah mendapatkan 51 persen pengelolaan Freeport dari yang saat ini berjumlah sembilan persen.
Selain itu, penetapan Perpu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas yang menurut Jokowi adalah kewenangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar