JAKARTA, KOMPAS.com - Volume
ekspor gurita Sulawesi Selatan selama periode Januari - September 2017
mencapai 1.721 ton. Angka tersebut meningkat 91,3 persen dibandingkan
periode sama tahun sebelumnya yang sebanyak 899,7 ton.
“Terjadi recovery di seluruh perairan Indonesia sebagai dampak
pemberantasan illegal fishing. Berbagai jenis ikan termasuk gurita kini
melimpah. Tangkapan nelayan pun akhirnya meningkat,” kata Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti Sabtu (21/10/2017) di Makassar
Sulawesi Selatan.
Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan (KIPM) Makassar Sitti Chadidjah menambahkan sebagian
besar gurita dari Sulsel diekspor ke Amerika Serikat (44,8 persen) dan
Italia (22,3 persen). Selain itu juga diekspor ke Vietnam (8,5 persen),
Yunani (6,4 persen) dan Thailand (5,4 persen).
Peningkatan volume ekspor tersebut seiring dengan peningkatan jumlah
unit pengolahan ikan (UPI) di Sulsel yang mengekspor gurita baik dalam
bentuk segar maupun beku.
Jumlah UPI yang mengekspor girita meningkat dari 27 UPI pada tahun 2016 menjadi 33 UPI pada 2017.
UPI-UPI di Sulsel berbondong-bondong mengekspor gurita karena
membaiknya harga gurita dan meningkatnya permintaan terutama dari
negara-negara Eropa.
“Agar ekspor gurita terus meningkat, Balai Besar KIPM Makassar
berupaya untuk melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap penerapan
sistem jaminan mutu pada proses pengolahan gurita tersebut,” kata Sitti
Chadidjah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar