Ketika sedang meniti karir, orangtua Ardi memintanya kembali ke kampung halaman.
Brilio.net - Zaman sekarang
ini mendapatkan pekerjaan yang sesuai bukan perkara mudah. Perlu
kesabaran dan perjuangan tekun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan,
seperti yang dialami oleh Ardi (26).
Lelaki asal Sulawesi Selatan tersebut, mengalami perjalanan karir yang cukup panjang sebelum menjadi pengusaha sukses seperti saat ini.
Cerita diawali saat Ardi merantau ke Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur untuk bekerja sebagai staf administrasi di salah satu perusahaan kepala sawit. Awal bekerja Ardi mengaku hampir tidak tahu menahu tentang administrasi kantor. Namun dirinya terus berusaha walaupun sering kena marah atasannya.
"Dari sana saya ingin lebih maju lagi makanya saya coba cari kerjaan lain. Saya pun akhirnya diterima di Telkom juga sebagai admin. Saya sebenarnya ingin bekerja di lapangan makanya saya coba pekerjaan lain dan akhirnya keterima di perusahaan galangan kapal sebagai supervisor," ujar Ardi kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Jumat (18/3)
Bekerja di galangan kapal membuat Ardi merasa benar-benar menemukan passionnya. Namun sayangnya orangtuanya menyuruh Ardi pulang ke daerah asalnya, Sulawesi Selatan untuk menikah.
"Awalnya saya enggan pulang karena kerjaan di sini sudah enak. Tapi ya mau nggak mau harus pulang," lanjut Ardi
Ardi kemudian menikah dengan wanita yang berprofesi sebagai bidan. Orangtuanya pun melarang Ardi kembali ke perantauan. Dengan berat hati Ardi harus meninggalkan pekerjaannya di Kalimantan.
Perlahan tapi pasti pun Ardi mencoba menekuni usaha di bidang perikanan. Tidak disangka ternyata usahanya maju dengan sangat pesat. Bahkan dirinya telah memiliki 29 kapal nelayan dengan pegawai lebih dari 100 orang. Ardi bersyukur karena menuruti orangtua maka pintu rezeki akan terbuka.
Cerita ini disampaikan oleh Ardi melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidak beruntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
Lelaki asal Sulawesi Selatan tersebut, mengalami perjalanan karir yang cukup panjang sebelum menjadi pengusaha sukses seperti saat ini.
Cerita diawali saat Ardi merantau ke Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur untuk bekerja sebagai staf administrasi di salah satu perusahaan kepala sawit. Awal bekerja Ardi mengaku hampir tidak tahu menahu tentang administrasi kantor. Namun dirinya terus berusaha walaupun sering kena marah atasannya.
"Dari sana saya ingin lebih maju lagi makanya saya coba cari kerjaan lain. Saya pun akhirnya diterima di Telkom juga sebagai admin. Saya sebenarnya ingin bekerja di lapangan makanya saya coba pekerjaan lain dan akhirnya keterima di perusahaan galangan kapal sebagai supervisor," ujar Ardi kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Jumat (18/3)
Bekerja di galangan kapal membuat Ardi merasa benar-benar menemukan passionnya. Namun sayangnya orangtuanya menyuruh Ardi pulang ke daerah asalnya, Sulawesi Selatan untuk menikah.
"Awalnya saya enggan pulang karena kerjaan di sini sudah enak. Tapi ya mau nggak mau harus pulang," lanjut Ardi
Ardi kemudian menikah dengan wanita yang berprofesi sebagai bidan. Orangtuanya pun melarang Ardi kembali ke perantauan. Dengan berat hati Ardi harus meninggalkan pekerjaannya di Kalimantan.
Perlahan tapi pasti pun Ardi mencoba menekuni usaha di bidang perikanan. Tidak disangka ternyata usahanya maju dengan sangat pesat. Bahkan dirinya telah memiliki 29 kapal nelayan dengan pegawai lebih dari 100 orang. Ardi bersyukur karena menuruti orangtua maka pintu rezeki akan terbuka.
Cerita ini disampaikan oleh Ardi melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidak beruntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
https://www.brilio.net/sosok/kisah-sukses-ardi-dari-nol-kini-juragan-29-kapal-nelayan--160318j.html
Adi Lington, Juragan Kapal Bermodal Rp9 Juta
Bisnis.com, JAKARTA - Siapa bilang untuk menjadi
juragan kapal harus menunggu usia ma tang atau mengenyam pen didikan
hingga menjadi profesor?
Adi Lington, 22, berhasil membuktikan
pada usia yang masih be lia, dia mampu menciptakan tek nologi kapal
pelat datar di bawah bendera PT Juragan Kapal Indonesia.
Kapal
plat datar ini dirancang sebagai kapal berkecepatan rendah dengan volume
angkut yang tinggi. Biasanya jenis kapal ini banyak dibentuk menjadi
kapal tan ker, tetapi Adi berhasil menciptakannya menjadi kapal yang
berukuran lebih kecil sehingga produksinya lebih cepat dan murah.
Lulusan
Sarjana Teknik Per kapalan UI angkatan 2008 ini mengakui sejak semester
IV, dia memang memiliki keinginan menjadi pengusaha kapal, sehingga
dapat membantu para nelayan Indonesia memiliki kapal canggih dengan
harga yang terjangkau.
Hingga akhirnya, pada akhir 2011 ketika
duduk di Semester VII, dosennya memberi tantangan ke pada para mahasiswa
untuk menciptakan kapal sederhana berlambung datar. Adi bersama tiga
orang temannya memberanikan diri menjawab tantangan itu.
Dengan modal sekitar Rp9 juta keempat kawan yang membentuk grup bernama Juragan Kapal ini membuat prototipe kapal dari multiplex (kayu) sepanjang 4 meter. Dana tersebut ternyata tidak cukup.
Bertekad
untuk menyelesaikan proyek pertamanya, mereka pun mengikuti UI Smart
Entrepreneur Program dan berhasil menggondol hadiah Rp24 juta. Dana
tersebut digunakan untuk menyempurnakan kapal dengan berbagai inovasi.
Kapal yang dibuat tersebut diuji coba di danau UI dan berhasil membuat sejumlah pihak tercengang, sehingga memanen permintaan.
Permintaan
juga mulai datang dari koperasi nelayan Cirebon, Balongan, yang membeli
satu kapal nelayan sepanjang 7 meter seharga Rp70 juta.
Terakhir,
Juragan Kapal membuat terobosan baru dengan menginovasikan kapal
pariwisata untuk wisata bahari di Pulau Tidung. Bagian bawah kapal
tersebut didesain berupa kaca sehingga wisatawan dapat langsung melihat
terumbu karang tanpa harus snorkling.
Berkat inovasi kapal wisata
tersebut, anak sulung dari lima bersaudara ini berhasil menyabet jua ra I
Kompetisi Technopreneurship Pemuda 2012 yang diselenggarakan oleh
Kementerian Riset dan Teknologi.
Saat ini, dia sedang mem
persiapkan pem buatan satu kapal nelayan pesanan Dompet Dhua faun tuk
memberdayakan masyarakat Karang Antu, Serang, Banten yang dibanderol
seharga Rp68 juta.
http://entrepreneur.bisnis.com/read/20130717/88/151318/adi-lington-juragan-kapal-bermodal-rp9-juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar