07 Maret, 2016

DEREGULASI PENCEGAHAN IUU FISHING INDONESIA MENJADI BERKAH PENINGKATAN PRODUKSI IKAN NEGARA KAWASAN INDIAN OCEAN.

Ketika produksi ikan kita rendah karena dampak deregulasi pembenahan penertiban manajemen pengelolaan pencegahan IUUF, namun sebaliknya pada negara kawasan Indian Ocean mengalami surplus produksi ikan pelagis jenis ikan Yellowfin Tuna dan Mackerel. Mereka menawarkan produk bahan baku ikan. Tak heran jika beberapa industri pengalengan ikan kita kekurangan bahan baku dan lakukan impor diantaranya dari India. 

Kapan berkah itu juga menjadi peluang bangsa kita? Apa upaya nasional kita? Loss oportunity fishing kita apakah trs dibiarkan ibarat dalam posisi tikus mati dilumbung padi? Sdh berapa banyak perusahaan pengolah ikan yg megap-megap sekarat kekurangan bahan baku dan terancam gulung tikar? Berapa banyak dampak genosida mata pencaharian pengangguran pekerja terampil darat dan laut yg berderet panjang didepan mata apakah juga trs dibiarkan? 

Lahirnya deregulasi dilatarbelakangi oleh salah kelola perikanan nasional beberapa dekade lalu yg cuma mengedepankan kebijakan target PNBP membanjirnya invesatasi kapitalis asing, kapal asing, orang asing yg dibonceng oleh IUUF merugikan bangsa negara. Pembenahan yg mencari bentuk, telah berhasil memerdekakan perikanan kita dari penjajahan kapitalis asing, namun merimbas pada perikanan lokal dalam negeri yg belum terselesaikan dan berakibat rendahnya produktivitas nasional yg belum bisa memasok bahan baku industri dalam negeri. Sebenarnya jika bersikap cerdas kaya dg solusi ini peluang usaha anak bangsa yg seharusnya ditata dibuka dg akuntabel terkendali dg syarat mencegah terulang kembali penjajah perikanan asing dg berbagai modus baru investasi money laundry menggunakan bangsa kita dg iming-iming prosentase keuntungan yg kecil.



 

Tidak ada komentar: