26 Maret, 2016

CHINANISASI

Peristiwa ditabraknya kapal Tiongkok maling ikan Kwa Fey oleh kapal pengawal berbendera Tiongkok yang sedang digiring oleh Hiu kapal patroli Indonesia berbuntut panjang, menteri LN kita Retno Marsudi dan Susi Pudjiastuti melayangkan protes keras dan dianggap melanggar kesepakatan internasional.

Ngamuknya dua Wanita besi ini patut didukung oleh kita bangsa Indonesia, jangan Cuma membully dan selalu menyalahkan, ini problem kita musuh kita ya
negara lain bukan kawan sendiri dimusuhin.

Pihak China bersikukuh jalur itu adalah wilayah traditional Fishing bay mereka sejak pemerintahan dinasti berdiri Klaim itu sangat tidak berdasar, lha wong jaman dinasti yang rentang waktunya ribuan tahun lalu kok dipake sebagai standar garis batas wilayah Negara dan lautan, kalau mau begitu Gajahmada kurang apa menciptkan garis wilayah besar Nusantara,kalau kita meng- klaim “jajahan Gajahmada” sungguh menguntungkan kita, wilayah Malaysia, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, sebagian Melanisa, New Zealand kalau mengikuti attitude Tiongkok, ya itu semua adalah wilayah Neo Nusantara alias wilayah kita
Tiongkok memang bebal, ngga sekali ini saja bikin ontran ontran ke Negara lain, wilayah laut China Selatan adalah contoh arogansi Tiongkok.

Tiongkok sama sekali ngga memandang aturan dan kesepakatan hokum internasional, lebih dari itu mereka sangat mudah mengklaim atas apa yang tidak menjadi haknya, Cara Susi sudah benar harusnya juga mendukung dan membenarkan (termasuk gerombolan hatters ) , ini bukan untuk cari menang menangan, atau mau suloyo (perang) sikap kita ini lebih mengutamakan Indonesia berani adu getih sampai titik getih penghabisan untuk mencegah arogansi Tiongkok.

Kita hanya ingin satu saja menang dari sekian bidang yang sudah dijajah dan diobrak abrik penghuni pecinan itu, ha mbok ya minimal “sikap berani” ini yang tetep harus dimenangkan lawan Tiongkok atau Negara lain yang belagu kepada kita Indonesia Raya.

Dalam beberapa hari akan datang episode perang kapal ini akan terus bergulir karena Tiongkok ngga merasa salah berlayar ke perairan Indonesia, bahkan mereka ngga pedulikan himbauan Internsaional untuk minta maaf kepada kita,inilah yang akan membesar lalu mengarah kita untuk berani adu getih, bertahan bahkan bisa menggempur “chinanisasi” di Indonesia


Pamulang, 23 Maret 2016

Tidak ada komentar: