14 Februari, 2016

KAPAL INDUK PEMBURU PENCURI IKAN.


PT PAL Indonesia merancang kapal markas atau kapal induk perikanan pertama di Indonesia. Kapal ini dirancang atas ide dan permintaan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Kapal ini bisa dipakai untuk misi pengawasan, pengintaian dan pemantauan maritim. Selain itu, kapal ini bisa mendukung aktivitas pencurian ikan atau illegal fishing karena bisa membawa kapal patroli di dalamnya.

Spesifikasi Mono hull kecepatan 16 Knot. Dilengkapi dg kapal buru sergap kecepatan tinggi dan helipad dg helicopter. Tentunya dilengkapi teknologi super canggih deteksi satelite indraja, deteksi lapangan dg radar & sonar canggih jangkauan tinggi, Online Data Sharing System deteksi tracking kapal dan data aktivitas kapal nelayan aktif di WPPNRI, foto dan camera udara flying bird resolusi tinggi sebagai bukti autentique. Dll.

Tak ada ruang bagi pencuri ikan di perairan NKRI.
Sebaiknya kapal ini juga mengawal melindungi nelayan NKRI yg taat aturan yg sekaligus sebagai Siswasmas Mata-Telinga Pagar Betis pengawasan nasional dilaut berpartisipasi aktif menjaga kedaulatan perairan NKRI. Simbiose mutalistis dilaut menjadikan fungsi pengawasan dan penegakkan hukum kedaulatan perikanan dilaut semakin optimal sebagaimana amanat UU Perikanan dan UNCLOS 1982 serta implementasi UU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan. Menjadi tempat perlindungan dan pertolongan nelayan yg terperangkap cuaca buruk dilaut.

Salam Jalanidhitah Sarva Jivitam, Jalesveva Jayamahe, nelayan berdaulat sejahtera selamanya.

Berikut selengkapnya disajikan dalam infografis, Jumat (12/2/2016).

Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membeli kapal induk atau kapal markas pada tahun ini. Investasi pembangunan kapal tersebut mencapai Rp 600 miliar, diambil dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kapal raksasa dibutuhkan untuk memberantas para pencuri ikan. Selama ini, kapal para pencuri kebanyakan berukuran besar.

Selain itu, luasnya wilayah laut Indonesia di mana nomor 2 terbesar di dunia, membuat perjalanan menggunakan kapal induk lebih efektif. "Menteri KKP, Dirjen semua mau jalan-jalan, bakti sosial nyari minjam kanan-kiri," ujar Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/2).

Menurutnya, pengadaan kapal tersebut juga menjadi media pemerintah dalam bersosialisasi ke daerah. Menteri Susi mengatakan, di kapal tersebut nantinya ada tempat pelatihan, laboratorium, serta kantor KKP.

"Sosialisasi daerah, mereka melihat dan mengalami training, ada laboratorium," jelas dia.

Menteri Susi menambahkan, kapal tersebut direncanakan menggunakan program tahun jamak (multiyears) selama dua tahun. "Targetnya satu sampai satu setengah tahun. Kita masih tahap finalisasi spesifikasi apa yang dibutuhkan," ungkapnya.

Tidak ada komentar: