Direktoratr Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP menyelenggarakan Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang pada tanggal 6 Agustus 2015 bertempat di GD. Graha Marinir, Jl. Prapatan No. 40 Jakarta Pusat yang dibuka oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Bapak Laks. TNI Ade Supandi. Acara diawali ucapan selamat datang oleh Bapak Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, SE Dankormar, Laporan Bapak Dr. Sudirman Saat, M.Hum Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil selaku panitia kegiatan, kemudian secara bersama sama melakukan pemukulan bedug untuk pembukaan seminar.
Tujuan Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang adalah meningkatkan
kesadaran dan peran serta stakeholder,
menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan terumbu karang,
dan meningkatkan pengetahuan para pihak dalam pengelolaan data, potensi,
bentuk-bentuk, pemanfaatan dan daya dukung lingkungan pada ekosistem.
Peserta Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang dihadiri
oleh Kedutaan Besar (8 orang), Kemenko Maritim (2 orang), Mabes TNI (2 orang),
Mabes TNI AD (2 orang), Mabes TNI AL (4 orang), Mabes TNI AU (1 orang), Polri
(7 orang), Kodam Jaya (3 orang), Korps Marinir (49 orang), Koarmabar (2 orang),
Kolinlamil (2 orang), Lantamal (3 orang), Dishidros (2 orang), Seskoal (2
orang), Akademi Angkatan Laut (2 orang), Puspomal (1 orang), Lemhannas (2 orang), Bakamla (1 orang),
Universitas Pertahanan (1 orang), Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Sekretariat Jendral; Inspektorat Jendral; Dirjen Perikanan Tangkap; Dirjen
Perikanan Budidaya; Dirjen Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan; Dirjen
Kelautan, Pesisir Dan Pulau - Pulau Kecil; Dirjen Pengawasan SD Kelautan &
Perikanan; Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan KP; Kepala Badan
Pengembangan SDM KP; Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan
Keamanan Hasil Perikanan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (10
orang), Bappenas (2 orang), LIPI (2 orang), Kementerian Pariwisata (2 orang),
Kementerian Dalam Negeri (2 orang), Kementerian Perhubungan (2 orang),
Kementerian ESDM (2 orang), Kementerian Kominfo (3 orang), Pemerintah Provinsi
(34 orang), Pemerintah Kabupaten (16 orang), KP3K (25 orang), Universitas (17
orang), Lembaga Non Pemerintahan (12 orang).
Menurut Bapak Dr.
Sudirman Saat, M.Hum Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil mengatakan Indonesia memiliki sekitar 17.500 km² ekosistem terumbu
karang, tersebar
di seluruh wilayah perairan pesisir yang jernih, hangat, beroksigen serta bebas
dari padatan terlarut dan aliran air tawar yang berlebihan. Pada decade
terakhir, keindahan alami dan keunikan terumbu karang menarik jutaan turis
domestik dan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Struktur terumbu karang
juga melindungi pulau, pantai yang bernilai, dan kawasan industri dari ganasnya
gelombang dan badai dan tenaga alami lainnya di laut. Sebagai tambahan, telah
dilaporkan bahwa ekosistem terumbu karang memiliki peran utama dalam mengurangi
pemanasan global karena fungsinya sebagai penangkap karbon yang besar.
Penambangan karang telah di dokumentasi sebagai bahan konstruksi, pembuatan
jalan, dan produksi kapur di berbagai tempat di Indonesia.
Oleh karenanya, sebagai salah satu upaya
pelestarian dan penyadaran masyarakat dan penglola dirasa perlu untuk berbagi
pengalaman dan kesepahaman rencana untuk mengatasi tantangan yang masih ada
dalam pengelolaan terumbu karang di Indonesia, semua pihak perlu duduk bersama
dan saling belajar terkait pengelolaan terumbu karang pada acara Seminar
Nasional Penyelamatan Terumbu Karang.
Paparan disampaikan narasumber dengan topik :
a) Dr. Laurence McCook dengan judul
Pengelolaan Terumbu Karang untuk Pelestarian Sumberdaya, Kesejahteraan dan
Kedaulatan: Sebuah Pembelajaran.
b) Prof. Hasjim Djalal dengan judul
Konservasi Laut Mendukung Kedaulatan NKRI.
c) Prof. Dr. Suharsono dengan judul
Status Terkini Terumbu Karang Indonesia dan Permasalahannya.
d) Prof. Jamaluddin Jompa dengan judul
Membangun Tata Kelola Terumbu Karang yang Menyejahterakan Masyarakat.
e) Talkshow Upaya Konservasi Terumbu
Karang untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dengan pembahas dari Dankormar
TNI AL; Dirjen KP3K, KKP; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata, Kemenpar; Direktur Eksekutif Regional Sekretariat CTI, Ketua I-CAN
dengan moderator yaitu Presenter SCTV (Pramita Andini).
Pada sesi pertengahan acara seminar ibu Susi
Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan memberikan sambutan Indonesia merupakan pusat segitiga
terumbu kerang (coral
triangle) dengan keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa.
Julukan mega biodiversity
country menggambarkan kekayaan hayati laut Indonesia bagaikan amazon the sea. Di samping
pesona bawah laut di beberapa daerah yang sangat indah, di sebagian lain
kondisi terumbu kerang Indonesia menghadapi tekanan yang sangat berat.”
“Saat
ini kondisi terumbu kerang yang masih baik hanya 30 persen, sedang sisanya 70
persen dalam kondisi rusak dan rusak berat” Hal tersebut menurutnya, terjadi
akibat banyaknya kegiatan yang dapat merusak terumbu karang, seperti penggunaan
bom, potassium
dan pencemaran sampah serta aktivitas lainnya. Serta disebabkan kurangnya
kesadaran untuk melestarikan lingkungan menambah berat tekanan terumbu kerang.
“Aksi
penyelematan terumbu kerang diharapkan mampu menyelamatkan potensi kekayaan
laut Indonesia melalui upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumber
daya terumbu karang secara berkelanjutan. Selain itu untuk menjamin kelestarian
dan keanekaragaman hayatinya untuk generasi saat ini maupun yang akan datang,”
tegas Menteri Susi.
Setelah selesai memberikan sambutan Ibu Menteri
bersama sama menandatangani komitmen penyelamatan terumbu karang dengan
perwakilan instansi, perguruan tinggi dan kedutaan besar negara sahabat.
Tindak
lanjut yang diharapkan dari seminar ini adalah:
a) Berbagi pengalaman dan kemajuan
pengelolaan terumbu karang.
b) Mengidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi elemen keberhasilan penerapan pengelolaan terumbu karang berdasarkan
pengalaman yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik lembaga pemerintahan maupun
non pemerintahan.
c) Mengidentifikasikan tantangan yang
masih dihadapi dalam penerapan pengelolaan terumbu karang yang dapat menghambat
upaya atau adopsi di daerah lain.
d) Membangun forum bersama untuk
melembagakan pembelajaran dan komunikasi antara pengelola.
e) Meningkatnya kesadaran dan pertisipasi
masyarakat dalam pelestarian dan pengelolaan terumbu karang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar