Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
untuk memantau transaksi bisnis industri kelautan dan perikanan
Indonesia. Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kepala PPATK Muhammad Yusuf.
"Tambah lagi yang melindungi nelayan Indonesia," ucap Susi dalam acara penandatangan di Kantor KKP, Jakarta, Senin (5/1). Yusuf mengatakan kerja sama ini pertama dalam sejarah Indonesia.
Selama ini sektor perikanan dan kelautan Indonesia masih luput dari
pantauan PPATK. "Ini sejarah baru dan harapkan bisa memberikan
kontribusi Indonesia lebih baik," kata Yusuf.
Yusuf optimis, kerja sama ini akan membawa perubahan lebih baik
kepada ekonomi Indonesia khususnya sektor perikanan. Yusuf mengaku
bangga bisa bekerja sama dengan Menteri Susi yang dianggap berani
memberantas ilegal fishing.
"Kerja sama PPATK dengan KKP, dan saya melihat kinerja Ibu Susi
selama ini. Memang sebelumnya PPATK penasaran dengan transaksi di sektor
kelautan ini, selama ini belum ada tentang kelautan dan perikanan"
tambahnya.
Yusuf menjanjikan, dengan kerja sama ini pihaknya akan ikut berperan
memburu perusahaan nakal di bisnis sektor kelautan dan perikanan. "Kalau
nanti dari MoU data praktik ilegal fishing di laut kami bisa menelusuri
kita bisa menentukan siapa saja terlibat termasuk siapa perusahaan
terlibat. Dan ini perusahaan bisa dirampas," ucapnya.
http://www.merdeka.com/uang/ppatk-bantu-menteri-susi-buru-perusahaan-nakal-pencuri-ikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar