Susi mengaku mengambil tawaran
menjadi menteri bukan untuk menjadi kaya dan hebat. Alasan utama dirinya
menerima tawaran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu ingin membawa
sektor perikan dan kelautan Indonesia menjadi lebih baik.
Pasalnya meski hanya berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP), Susi
telah menggeluti bisnis perikanan selama 33 tahun dan 10 tahun di bidang
penerbangan sehingga dia sangat mengerti benar bagaimana mengelola
sektor yang dipimpinnya. "Jangan sampai laut kita yang besarnya 70 persen atau 5 kali lebih
besar laut kita dari Thailand, dan beribu-ribu kali lipat dengan
Malaysia tetapi angka ekspor kita kalah jauh dibandingkan Malaysia dan
Thailand. Ini jadi target kita semua," tuturnya," terang dia.
Demi mewujudkannya, Susi mengajak pegawai negeri sipil (PNS) di
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bekerja keras siang dan malam.
Untuk itu, dia pun mengubah jam kerja PNS di Kementeriannya menjadi
pukul 07.00-15.00 WIB. "Jadi kita siap bekerja siang malam? " tanya Susi kepada PNS KKP.
Ogah dipanggil Bu Menteri
Bak selebriti, gerak-gerik Susi memang tengah sorotan media dalam
beberapa hari terakhir. Gayanya yang nyentrik tak berubah meski telah
menjadi pejabat negara. Di hari ketiga, Susi mengaku merasa risih saat wartawan memanggilnya
dengan sebutan Bu Menteri. "Sejak kemarin, banyak media yang panggil
saya Bu Menteri, Bu Menteri. Siapa Bu Menteri? Nama saya bukan Bu
Menteri, Bu Susi saya baru kenal," kata Susi.
Dengan jujur, Susi menegaskan dirinya ingin serius bekerja sehingga
tak mau lagi diganggu lagi oleh awak media. Bahkan, dia berharap hari
ini adalah wawancara terakhirnya dengan para wartawan.
"Saya ini selebritis atau Menteri KKP ya. Di sini ada Pak Menko, Pak
Menko saya jadi nggak bisa kerja saya (diganggu media)," ungkapnya.
Susi meminta agar para pencari berita untuk sabar menunggunya bekerja
setelah itu baru memberikan informasi apa-apa saja yang sudah
dikerjakan.
"Kasih saya seminggu, dua minggu. Kita press conference selama sebulan," ujarnya.
Profil Susi
Susi memang berbeda dengan menteri
kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana,
bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah
SMP.
Namun jangan salah, Ibu tiga anak ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.
Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.
Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.
Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005. (Ndw)
Namun jangan salah, Ibu tiga anak ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.
Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.
Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.
Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005. (Ndw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar