10 Mei, 2014

Membumikan Shabar Untuk Meraih Sukses Dunia Akhirat

Melihat Makna Shabar Lebih Jauh

membumikan shabar
Banyak sekali hadits, ayat, dan atsar para sahabat tentang keutamaan shabar. Diantara banyak dalil yang menjelaskan tentang keutamaan shabar yang cukup mewakili adalah QS al Baqarah: 157, yang artinya:
Merekalah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka. Dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.al Baqarah:157)
Yang dimaksud mereka dalam ayat ini adalah orang-orang yang shabar, sebab jika dilihat dari ayat 153, sedang membahas orang-orang yang shabar.
Anda juga bisa membahas artikel lainnya yang pernah dibahas di Motivasi Islami tentang shabar. Bahasan kali ini akan fokus mendalami bagaimana cara kita membumikan shabar dalam kehidupan sehari-hari.
Shabar adalah setengah dari iman. Ini menunjukan bagaimana dalamnya makna shabar. Shabar tidak hanya bisa artikan sebagai diam. Dalam konteks tertentu, artinya diam. Tapi lain lagi saat sedang berperang. Jika harusnya berperang, tetapi Anda diam, itu bukan shabar. Jika harusnya Anda berusaha, tetapi diam, Anda juga bukan orang yang shabar.
Shabar adalah keteguhan dalam kebenaran atau dengan bahasa lain menurut Imam Ghazali, shabar adalah upaya meninggalkan berbagai tindakan yang disukai nafsu syahwat. Yang dimaksud dengan “yang disukai nafsu syahwat” bukan hanya berkaitan dengan perut dan yang dibawahnya saja, tetapi makna hawa nafsu syahwat yang luas.

Shabar Sesuai Konteksnya

Sekarang, bagaimana membumikan shabar sesuai dengan konteks kehidupan kita?
OK, kita akan bahas beberapa kondisi yang berbeda dan aplikasi keshabaran berbeda. Perlu dingat, aplikasi berbeda, tetapi makna keshabaran tetap sama.
  • Shabar saat sedang ditimpa musibah adalah kita menerima dengan ikhlas apa yang terjadi sambil tetap berusaha keluar dari musibah. Sementara orang yang tidak shabar, yaitu orang yang mengikuti hawa nafsu menyikapi musibah dengan meraung-raung, manampar pipi sendiri, berkeluh kesah, dan sikap-sikap negatif lainnya.
  • Kata siapa kaya bukan ujian? Maka, apakah kita termasuk orang yang shabar atau tidak? Orang yang shabar berkaitan dengan kekayaan akan zuhud dan menahan diri. Sementara orang yang tidak shabar akan sombong.
  • Shabar dalam peperangan atau pertempuran adalah berani. Bukan diam, kabur, atau menjadi pengecut sebab itu adalah sikap orang-orang yang tidak shabar.
  • Shabar dalam menahan amarah disebut lemah lembut atau santun dan kebalikannya disebut menggerutu atau menyesali diri.
  • Shabar saat menghadapi kebosanan atau hal-hal yang tidak mengenakan diri adalah lapang dada dan kebalikannya adalah bosan. Hm … bosan ciri orang yang tidak shabar.
  • Shabar dalam menjalani hidup adalah zuhud sementara kebalikannya adalah tamak.
  • Shabar atas kadar bagian yang sedikit disebut qona’ah dan kebalikannya disebut serakah atau rakus.
Jadi, bagian-bagian kesabaran dilihat dari konteksnya. Tidak selamanya diam atau pasrah. Jika harus bertindak, maka tetaplah bertindak. Jika memang harus diam, maka diamlah.

 http://www.motivasi-islami.com/membumikan-shabar-untuk-meraih-sukses-dunia-akhirat/

Tidak ada komentar: