Sebagai mainland, Pulau Karimunjawa tak kalah
mempesona. Desa nelayan dengan penduduk yang ramah, deretan pegunungan
dengan jalur trekking menantang, pantai perawan nan indah, serta
pemandangan sunset yang menawan menjadikan pulau ini begitu istimewa.
Mungkin banyak orang yang menganggap Pulau Karimunjawa
hanya sekedar dermaga ataupun tempat singgah sementara. Dermaga utama
Karimunjawa memang terletak di pulau seluas 4302,5 hektar ini,
menjadikannya sebagai tempat pertama yang disinggahi oleh setiap orang
yang datang. Pulau ini juga merupakan tempat sebagian besar masyarakat
tinggal sehingga fasilitas yang ada relatif lebih lengkap dibandingkan
pulau-pulau yang lain. Homestay dan hotel yang banyak bertebaran membuat kebanyakan wisatawan memilih pulau ini sebagai homebase mereka, tempat untuk pulang dan beristirahat seusai menghabiskan hari snorkeling
dan menjelajah pulau-pulau kecil yang eksotik. Banyak yang tidak sadar
bahwa Pulau Karimunjawa juga menyimpan potensi keindahan luar biasa.
Pertamakali menginjakkan kaki, YogYES langsung
terkesima dengan jernihnya air laut di dermaga dan puluhan ikan kecil
yang berenang di dalamnya. Walau kecil, dermaga ini terlihat bersih dan
rapi. Sebuah kantor pusat informasi wisata berdiri di dalam kompleks
pelabuhan. Becak, ojek, dan beberapa mobil pick up terbuka siap menjadi alat transportasi menuju homestay
ataupun penginapan. Suasana desa kecil yang akrab begitu terasa.
Rumah-rumah penduduk berderet mengapit jalan-jalan sempitnya. Senyum
simpul dan sapa ramah warga seolah menyambut siapa saja dengan keakraban
yang khas dan bersahaja.
Barisan pegunungan hijau berdiri kokoh di tengah pulau.
Merupakan hutan hujan tropis dataran rendah, pegunungan ini adalah
habitat dari rusa, puluhan jenis burung, monyet ekor panjang, dan
berbagai jenis hewan lainnya. Pohon Dewadaru (Mesua ferrea L), pohon khas Karimunjawa yang dianggap keramat oleh penduduk setempat juga tumbuh dengan suburnya di hutan ini. Jalur trekking
yang cukup menantang menjadi daya tarik tersendiri bagi yang memiliki
jiwa petualang. Menunggu terbitnya mentari dari atas bukit atau turun
hingga ke pantai-pantai perawan nan indah di sebelah timur pulau sangat
layak untuk dicoba.
Meski tak terlalu besar, Alun-alun Karimunjawa yang
berada di dekat laut menjadi tempat utama warga untuk beranjangsana,
duduk di bawah Pohon Kenari sambil berbincang atau mengawasi anak-anak
bermain bola dan bersepeda. Tak berapa jauh di sebelah barat, terdapat
sebuah dermaga nelayan. Duduk santai di atas perahu yang tertambat
sambil menikmati lautan tenang yang membentang di hadapan terasa sangat
menenangkan. Ketika senja tiba dan langit perlahan berubah jingga, sinar
terang sang surya mulai mereda untuk kemudian turun dan menghilang di
balik cakrawala. Wow, keindahannya sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Saat malam tiba, Alun-alun kembali menjadi pusat
kehidupan warga. Berbagai warung yang menjual kuliner khas Karimunjawa
dipenuhi oleh penduduk setempat dan juga para wisatawan. Mampir di
kompleks toko souvenir menjadi alternatif untuk berburu
oleh-oleh. Berbagai gantungan kunci, gelang kayu stigi dan kalimasada,
kaos, hingga ikan asin dan rumput laut kering dijual disini. Ingin
mencoba sesuatu yang berbeda? Dermaga nelayan menawarkan pengalaman yang
tak terlupakan, duduk di atas perahu sambil menikmati damainya malam
dan menatap kerlip ribuan bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar