Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo
JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo mengungkapkan
potensi sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia begitu besar.
Seperti potensi perikanan tangkap di perairan umum yang mencapai 6,4
juta ton ikan/tahun.
Di sisi lain terdapat pula potensi
perikanan budidaya tak kalah menggoda untuk dikembangkan yang terdiri
dari budidaya ikan, moluska, rumput laut, serta budidaya air payau
(tambak) yang potensi lahan pengembangannya mencapai sekitar 913 ribu
ha.
Karena itu, menurut Sharif, upaya untuk menggairahkan sektor kelautan dan perikanan bukan sekedar slogan. Melainkan langkah nyata yang ditandai dengan disepakatinya lima point penting antara KKP dengan konseptor Blue Economy Holding KK. Gunter Pauli.
Karena itu, menurut Sharif, upaya untuk menggairahkan sektor kelautan dan perikanan bukan sekedar slogan. Melainkan langkah nyata yang ditandai dengan disepakatinya lima point penting antara KKP dengan konseptor Blue Economy Holding KK. Gunter Pauli.
Kelima
poin itu yakni, pertama, pemerintah akan mengindentifikasi
peluang-peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan yang dapat
dikembangkan berbasis Blue Economy. Kedua, mengembangkan usaha dan
investasi berbasis model Blue Economy, yang dimulai dari beberapa
kegiatan utama seperti budidaya rumput laut, artemia, garam, pakan
ikan, perikanan tangkap, dan pengelolaan pulau-pulau kecil
berkelanjutan yang mengantisipasi isu ketahanan energy, pangan dan air
bersih.
Ketiga, pengembangan sumber daya manusia di bidang
kelautan dan perikanan melalui pelatihan pemuda dan calon
pengusaha-pengusaha muda. Keempat, pengembangan dokumentasi dan materi
Blue Economy untuk publik dan terakhir upaya untuk mempromosikan
penyelenggaraan dan partisipasi bersama dalam pertemuan internasional.
Sejalan
dengan itu, imbuh dia, KKP terus menularkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam filosofi Blue Economy, lantaran paradigma tersebut,
sejalan dengan strategi industrialisasi kelautan dan perikanan yang
tengah diusung KKP.
"Adapun terdapat tujuh hal yang ingin
dicapai dalam industrialisasi perikanan. Ketujuh hal tersebut antara
lain peningkatan nilai tambah, peningkatan daya saing, modernisasi
sistem produksi hulu dan hilir, penguatan pelaku industri perikanan,
berbasis komoditas, wilayah dan sistem manajemen yang berkelanjutan dan
transformasi sosial," jelas Menteri dalam acara seminar nasional
bertajuk ‘peran pemuda dalam meningkatkan ketahanan pangan berbasis
sumber daya kelautan dan perikanan’ di Universitas Brawijaya, Malang,
Jawa Timur, Sabtu (8/12/2012).
Ia mengatakan, paradigma Blue
Economy di dalam pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan
merupakan proses untuk mensinergikan kebijakan ekonomi, infrastruktur,
sistem investasi dan bisnis, serta menciptakan nilai tambah dan
produktivitas.
Sebagai informasi, KKP mampu menggenjot produksi
ikan secara signifikan setiap tahunnya. Sepanjang 2011, KKP telah mampu
meningkatkan produksi ikan sebesar 12,39 juta ton atau mengalami
kenaikan sebesar 10,84 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut
berasal dari kegiatan penangkapan dan budidaya perikanan.
Sementara
sampai triwulan II 2012, capaian produksi ikan tercatat sebesar 73,28
persen dari yang telah ditargetkan sebesar 14,86 juta ton. (Srihandriatmo Malau)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/12/08/1236497/Potensi.Perikanan.Tangkap.Capai.6.4.Juta.Ton.Pertahun?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/12/08/1236497/Potensi.Perikanan.Tangkap.Capai.6.4.Juta.Ton.Pertahun?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar