* Boat Ditabrak Kapal Kontainer
KUALASIMPANG - Empat nelayan dari Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, terkatung-katung selama tiga hari di tengah laut, setelah boat mereka ditabrak kapl kontainer di perairan line tiga Selat Malaka, pada Sabtu (17/11) lalu. Selasa kemarin para nelayan itu masih dimintai keterangan di Pos Polair Belawan, Sumut.
Keempat nelayan yang akhirnya ditolong nelayan Belawan, Sumatera Utara itu masing-masing, T Jailani bin Ahmad (43) yang juga tekong boat, Zulkifli Janon (39), Misbahul Munir (38), dan M Jamin (22) warga Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang. Menurut keterangan diperoleh Serambi ke empat nelayan itu sempat terapung dan terkatung-katung selama tiga hari dengan bergantungan pada sebuah fiber.
KUALASIMPANG - Empat nelayan dari Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, terkatung-katung selama tiga hari di tengah laut, setelah boat mereka ditabrak kapl kontainer di perairan line tiga Selat Malaka, pada Sabtu (17/11) lalu. Selasa kemarin para nelayan itu masih dimintai keterangan di Pos Polair Belawan, Sumut.
Keempat nelayan yang akhirnya ditolong nelayan Belawan, Sumatera Utara itu masing-masing, T Jailani bin Ahmad (43) yang juga tekong boat, Zulkifli Janon (39), Misbahul Munir (38), dan M Jamin (22) warga Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang. Menurut keterangan diperoleh Serambi ke empat nelayan itu sempat terapung dan terkatung-katung selama tiga hari dengan bergantungan pada sebuah fiber.
Saat ini mereka sedang memberi keterangan di Pol Airut Belawan.Menurut keterangan Zainal (38) warga Manyak Payed yang menjemput para nelayan itu ke Belawan kepada Serambi Selasa (20/11) mengatakan, ke empat nelayan tersebut pergi ke laut sejak seminggu lalu namun tidak pulang-pulang. Bahkan ketika para nelayan lain mencoba menghubunginya melalui radio kemomunikasi, para nelayan kelompok T Jailani itu juga tidak menjawab.
Menurut Zainai, para nelayan lain juga berupaya mencari boat nahas itu di tuasan (sarang ikan buatan), tapi juga tidak melihat boat itu. Kejadian naas itu terjadi setelah mereka melaut selama enam hari, namun enam hari itu mereka tidak mendapat hasil tanggkapan, sehingga berusaha perairan ke line tiga yang merupakan jalur kapal besar. “Naik ke kawasan itu malam Sabtu (17/11) sekitar pukul 23.00 WIB hilang sinyal radionya. Baot nelayan Aceh Tamiang tersebut ditabrak kapal kontainer dari samping, keempat sempat meraih sebuah fiber dan boat mereka langsung tenggelam,”ujar Zainal mengutip keterangan para nelayan nahas itu.
Setelah tiga hari terkatung-katung dilaut, akhirnya nelayan itu ditemukan oleh nelayan yang menggunakan ukat langga dan segera dibawa ke
Kantor Lamtamal Belawan. Kapolres Aceh Tamiang, Drs Armia Fahmi setelah dilaporkan persoalan nelayan tersebut berjanji segera akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Belawan, Sumut itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar