21 Oktober, 2012

Selamatkan Terumbu Karang, Resmikan Situs Menyelam

NELAYAN di Desa Penuktukan Kecamatan Tejakula memang patut dipuji dalam upaya penyelamatan terumbu karang di perairan desa tersebut. Atas berbagai upaya yang dilakukan nelayan tersebut, terumbu karang yang sempat rusak sekitar tahun 1970-an, kini kembali indah. Dampaknya, laut di desa itu kini banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati atraksi menyelam sembari menikmati keindahan terumbu karang di bawah laut.

Seperti yang terjadi Senin (8/10) kemarin, sekitar lima puluh penyelam yang kebanyakan wisatawan asing melakukan penyelaman massal di pesisir Desa Penuktukan. Penyelaman massal ini juga dirangkaikan dengan diresmikannya wilayah pesisir Penuktukan sebagai situs penyelaman di Bali Utara. Peresmian situs penyelaman di Penuktukan ini dihadiri langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

Ana, seorang wisatawan asal Australia, menuturkan, setelah menyelam di pesisir Penuktukan ternyata panorama bawah lautnya tidak kalah dengan daerah lain di Bali bahkan di luar daerah. Ana memuji kondisi terumbu karang dan populasi ikan hias yang terjaga dengan baik. Bahkan, Ana berjanji pengalaman menyelam di Buleleng Timur itu akan dipromosikan di negaranya sebagai kawasan penyelaman yang layak dikunjungi.

“Kebetulan saya bekerja di perusahaan konservasi laut, dan pengalaman saya menyelam di sini akan saya sampaikan di negara saya agar datang ke Buleleng untuk mencoba menyelam dan melihat terumbu karang yang cantik ini,” katanya.

Ketua Kelompok Taman Segara Penuktukan, Nyoman Wartawan, mengatakan sejak tahun 1970, kondisi terumbu karang di desanya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan ini dipicu oleh aktivitas penangkapan ikan hias oleh nelayan tradisional menggunakan bahan-bahan kimia. Selain itu, maraknya pengambilan karang menjadi batu kapur pada era itu membuat kawasan terumbu karang di Penuktukan rusak parah. Atas kondisi itu, dirinya bersama warga dan aparat desa melakukan perbaikan kondisi terumbu karang. Hasilnya, meski dengan kemampuan terbatas, kondisi terumbu karang mulai membaik.

Sementara aktivitas penangkapan ikan hias dengan bahan kimia berhasil dikendalikan. Demikian pula pencarian karang menjadi batu kapur perlahan bisa ditekan, sehingga kondisi terumbu karang sepanjang 250 meter kembali pulih. Sejak itu, kelompok yang dibentuknya kini mengelola kawasan perairan di Penuktukan sebagai daerah perlindungan laut (DPL) sekaligus sebagai situs penyelaman.

“Syukur usaha kami dengan dibina pemerintah dan pendampingan LSM kondisi terumbu karangnya terjaga dan banyak memberikan manfaat karena banyak tamu yang menyelam di sini,” katanya. Menurut Wartawan, untuk menyelam di perairan Penuktukan, penyelam tidak perlu menggunakan perahu atau boat untuk mencari lokasi. Penyelam cukup berenang di pinggir dan ke dalam sekitar 12 hingga 15 meter, taman terumbu karang dengan tiga jenis bisa dijumpai.

“Di sini memang ada tiga kawasan yang sangat menarik dan untuk menjangkau lokasi penyelaman itu tidak perlu memakai perahu atau boat, karena jaraknya sangat dekat di pinggir pantai,” jelasnya.

http://www.goblue.or.id/selamatkan-terumbu-karang-resmikan-situs-menyelam

Tidak ada komentar: