21 Oktober, 2012

Bom Ikan Resahkan Warga Mentawai

Mentawai, Padek—Aksi illegal fishing kian tak terbendung di laut Bumi Sikerei. Akibatnya, kemiskinan tidak pernah beranjak dari nelayan Mentawai. Potensi ikan perairan Mentawai hanya dinikmati nelayan asal Sibolga dengan cara mengebom dan putas, sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem.
 
Warga Sipora Selatan, Wandi, mengaku sering melihat beberapa kapal asal Sibolga menangkap ikan di laut Mentawai dengan bom dan putas. Peralatan nelayan Mentawai kalah canggih dengan kapal para pencuri ikan dari Sibolga dan daerah lainnya. Tak heran, nelayan Sibolga semakin leluasa melakukan kejahatannya di laut Mentawai.
 
“Sering kami melihat kapal asal Si bolga itu di perairan laut Pantai Barat Mentawai. Kami terkejut ketika melihat air muncrat dari dasar laut disertai ledakan bom.
 
Spontan saja kami ke pantai. Ternyata kapal nelayan Sibolga yang melakukannya,” tutur Wandi.
 
Meski sudah dilaporkan kepada Pemkab Mentawai, kata Wandi, belum ada tindakan tegas untuk menghentikan perbuatan tersebut. Padahal, proses penangkapan ikan dengan cara mengebom dan putas sangat merusak terumbu karang serta anak ikan.
 
“Kita sudah laporkan kejahatan nelayan Sibolga yang menangkap dengan cara mengebom dan putas, tapi tidak ditindak tegas oleh aparat berwenang,” katanya.
 
Pada beberapa minggu lalu, kapal nelayan asal Sibolga terdampar di Pantai Barat Sipora Selatan, kawasan perairan Desa Beriulou dirusak oleh warga karena melakukan pengeboman untuk menangkap ikan di daerah Mentawai. Selain itu, seorang ABK juga dihakimi warga akibat kekecewaannya.
 
“Ketika seorang ABK nelayan Sibolga dihakimi warga, ABK lainnya melarikan diri dengan menggunakan kapal lainnya. Ini membuktikan bahwa tidak satu kapal nelayan asal Sibolga saja yang berada di laut Mentawai, tapi masih banyak,” tuturnya.
 
Wandi bersama warga lainnya akan mengambil sikap, jika pemkab beserta aparat tidak mengambil tindakan. Warga mengancam akan melakukan tindakan sendiri terhadap pencuri ikan yang merugikan warga Mentawai. Bukan hanya pelaku pengebom dan putas, tapi juga pukat cincin menjadi target warga.
 
“Pukat cincin itu sangat dekat dengan lokasi pancingan warga setempat. Akhirnya nelayan tradisional Mentawai tidak mendapatkan tangkapan ikan akibat dikeruk oleh kapal pukat cincin,” katanya.(mg4)
[ Red/Administrator ]
 
 

2 komentar:

autada mengatakan...

Semoga perusak lingkungan segera ditindak tegas spy tidak terulang dan semena2 dengan lingkungan..

eduskincare.eu.org mengatakan...

semoga perusak hutan dikasih hukuman dari tuhan