06 Mei, 2012

Prajurit TNI AL Pos Peudada Hajar Warga, Nelayan Bakar Boat TNI AL


Bireuen- Jafaruddin Muhammad (35) warga Gampong Pulo Kecamatan Peudada dikeroyok oleh dua TNI AL yang berposko di muara PPI Peudada, Sabtu (28/4). Hal ini dipicu oleh kemarahan “abdi negara” akibat penolakan Jafaruddin memberikan ikan kepada mereka.

Kejadian ini terjadi sekira pukul pukul 09.00 Wib. Ketika itu, Jafar yang bekerja sebagai tukang becak (boat dompeng/boat langsir) berpapasan dengan 3 TNI AL yang berkeliling dengan speed boat dan berpakaian preman.

Saat itu, ketiga pasukan pengaman laut itu meminta ikan kepada Jafar. Namun karena bukan miliknya, dia menolak memberikan. Dia mengatakan, sebaiknya mereka meminta kepada pemilik yang di boat besar. Saat itu, ketiga oknum TNI itu membiarkan Jafar berlalu.

“Saat tiba dari laut, tepatnya di muara, ketiga TNI AL itu memepet saya dengan speed boat. Mereka meminta ikan. Saya menolak permintaan itu, karena ikan bukan milik saya. Saya sarankan mereka untuk meminta kepada pemilik ikan yang berada di kapal besar,” Kata Jafar kepada wartawan.
Kemudian, saat kembali untuk mengambil ikan kedua kalinya, oknum TNI itu menyetop lagi.

Mereka membentak dan bertanya mengapa Jafar memacu boat dengan kencang. Jafar menjawab, dia buru-buru karena harus mengambil ikan di kapal. Saat itulah, dua orang TNI AL masing- masing Praka Mar Adi Suprayitno. NRP 98181 dan KLK Bek Agoeng Santosa, NRP 94448.
Tanpa ampun, Jafar yang saat kejadian belum makan sesuap nasi, dibal -bal oleh kedua TNI itu. Sedangkan satu TNI lagi hanya berdiri di atas speed boat melihat kejadian itu.

Jafar di injak-injak dipinggang, dipukul di kepala dan di belakang telinga, di tendang di punggung. Tanpa ampun, aksi premanisme itu berakhir setelah sejumlah nelayan berteriak.

Lepas dari amuk oleh “serdadu laut”, Jafar mendarat ke PPI dan melaporkan kejadian itu ke pawang Fauzi. Selanjutnya Fauzi melaporkan ke Panglima Laot Bireuen Bahrudin Yunus. Sejenak setelah kejadian, nelayan secara spontan dan beramai-ramai mendatangi pos TNI AL yang berhadapan langsung dengan PPI Peudada. Hanya dipisahkan oleh muara sungai. Nelayan meminta agar pelaku keluar. Namun saat sedang berteriak-teriak di depan pos, datang pasukan Denpom dan langsung menjemput pelaku.

Tak mendapatkan pelaku, kemarahan nelayan berpindah kepada speed boat yang sebelumnya digunakan oleh pelaku. Dengan spontan, nelayan menarik speed boat itu sejauh 500 meter ke arah selatan pos. di sana, speed boat itu di bakar.
Melihat kejadian itu, anggota Koramil dan Polsek Peudada, melepaskan tembakan secara membabi buta. Nyaris saja dua wartawan yang sedang mengambil foto kejadian.

Dandim 0111/Bireuen Letkol Inf Muhammad Arfah, kepada wartawan mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya bersama unsur Polsek dan Koramil Peudada langsung menuju ke tempat kejadian. Di lokasi, pihaknya menyelamatkan speed boat, namun karena massa yang maraha sudah tidak terkendali, maka pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa saat barang itu di bakar massa.
Selaku Dandim, Arfah sangat menyesali kejadian itu, dia berharap agar tidak lagi terulang.

Seharusnya TNI mengayomi dan melindungi rakyat, bukan malah membuat masyarakat susah.
Terkait kejadian ini, Dandim mewakili seluruh jajaran, meminta maaf kepada semua masyarakat. “Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat. Kami berharap agar hal ini tidak lagi terulang,” Harap Dandim.

Pihak Denpom telah mengamankan 3orang TNI AL, dua adalah pelaku pemukulan terhadap Jafar dan satu lagi Serka Bek Kelvin Toni Aries NRP 96447, dia ditangkap karena dilaporkan juga sering melakukan hal serupa. [003]

http://theglobejournal.com/hukum/prajurit-tni-al-pos-peudada-hajar-warga-nelayan-bakar-boat-tni-al/index.php 

Tidak ada komentar: