Saat ini tercatat total ada 5 gunung berstatus "siaga" dan 16 lainnya berstatus "waspada".
VIVAnews - Akitvitas tiga gunung di Nusa Tenggara terus memperlihatkan kenaikan selama enam hari terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status ketiganya dari "normal aktif" menjadi "waspada" atau berada di level II.
Ketiga gunung api tersebut adalah Gunung Anak Ranakah, Gunung Tambora, dan Lewotobi Perempuan. Hal itu antara lain disebabkan gempa vulkanik dan gempa vulkanik dangkal yang terjadi sejak Juni 2011 lalu.
Dari data yang ada, tercatat letusan terakhir Gunung Anak Ranakah terjadi pada 11 Januari 1988, dengan ketinggian asap mencapai sekitar 8.000 meter, disertai luncuran awan panas yang mengarah ke Wae Reno dan Wae Teko di sebelah utara gunung api.
"Dalam sejarahnya aktivitas vulkanik Gunung Tambora sempat mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815, ketika meletus dalam skala 7 pada Volcanic Explosivity Index," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nogroho, Rabu, 31 Agustus 2011.
Ketiga gunung api tersebut adalah Gunung Anak Ranakah, Gunung Tambora, dan Lewotobi Perempuan. Hal itu antara lain disebabkan gempa vulkanik dan gempa vulkanik dangkal yang terjadi sejak Juni 2011 lalu.
Dari data yang ada, tercatat letusan terakhir Gunung Anak Ranakah terjadi pada 11 Januari 1988, dengan ketinggian asap mencapai sekitar 8.000 meter, disertai luncuran awan panas yang mengarah ke Wae Reno dan Wae Teko di sebelah utara gunung api.
"Dalam sejarahnya aktivitas vulkanik Gunung Tambora sempat mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815, ketika meletus dalam skala 7 pada Volcanic Explosivity Index," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nogroho, Rabu, 31 Agustus 2011.
Abu vulkaniknya bahkan sampai di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menewaskan tak kurang 71 ribu orang--di mana 11 ribu sampai 12 ribu orang di antaranya meninggal secara langsung dihantam letusan dahsyat tersebut. Lebih dari itu, letusan gunung ini juga menyebabkan perubahan iklim dunia.
Adapun Gunung Lewotobi Perempuan, tercatat terakhir meletus pada tahun 1935, disertai awan panas.
Dengan naiknya status gunung api tersebut, maka pendakian ke kawah dilarang. Sampai sekarang, belum perlu ada kebijakan mengungsikan warga. Namun, aparat pemerintah daerah dan warga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Dengan naiknya status gunung api tersebut, maka pendakian ke kawah dilarang. Sampai sekarang, belum perlu ada kebijakan mengungsikan warga. Namun, aparat pemerintah daerah dan warga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Dengan perubahan status ketiga gunung ini, maka saat ini di seluruh Indonesia terdapat 21 gunung api dengan status di atas normal, yaitu: 5 gunung berstatus "siaga" dan 16 lainnya berstatus "waspada".
• VIVAnews Eko Priliawito, Ronito Kartika Suryani
http://nasional.vivanews.com/news/read/244132-jejak-letusan-3-gunung-aktiv-di-nusa-tenggara
http://nasional.vivanews.com/news/read/244132-jejak-letusan-3-gunung-aktiv-di-nusa-tenggara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar