25 April, 2011

Pemanasan Global: Berbuatlah Sesuatu Sekarang!

Faktanya, bumi kita dipenuhi oleh ribuan macam gas. Sebut saja ada oksigen, hidrogen, helium, sulfur, ozon, kemudian ada karbon, methan, nitrogen dan lain lainnya. Tiga jenis gas yang disebut terakhir ditambah dengan clorofluocarbon (CFC) inilah yang disebut dengan gas rumah kaca (GRK).

Faktanya, dalam jumlah yang “wajar” GRK ini berguna untuk “menangkap” sebagian panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Panas yang terperangkap oleh GRK inilah yang menyebabkan bumi tetap hangat sehingga dapat dihuni oleh makhluk hidup, termasuk saya dan Anda.

Bandingkan dengan planet mars yang tidak memiliki GRK seperti bumi. Suhu di planet mars rata-rata minus 32 derajad celcius. Mampukah kita hidup disana?

Faktanya, akhir-akhir ini sedang terjadi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Sejak pertengahan abad ke 18 sampai tahun 2007 kemarin, telah terjadi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi sebesar 1 hingga 2 derajad celcius

Bahkan diperkirakan menjelang akhir abad ke 21 ini peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi mencapai 5 derajad celcius!!

Cukup serius? Ya. Bahkan sangat serius! Coba Anda bandingkan, misalkan Anda sedang terserang demam sehingga panas tubuh Anda yang dalam keadaan normal berkisar antara 36-37, sekarang menjadi 38-39 derajad celcius. Apa yang Anda rasakan ?

Fakta inilah yang disebut orang dengan Pemanasan Global. Jadi, pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi selama periode tertentu.

Lalu, mengapa terjadi Pemanasan Global??

Logikanya adalah, karena panas matahari yang terperangkap oleh gas rumah kaca lebih banyak dari sebelumnya sehingga bumi menjadi lebih hangat. Atau dengan perkataan lain, volume gas rumah kaca di atmosfer yang tugasnya menangkap panas matahari itu lebih banyak dari sebelumnya!!

Volume gas rumah kaca meningkat ?? YA !! Faktanya, GRK yang semula hanya 280 ppm sebelum revolusi industri, 250 tahun kemudian menjadi 379 ppm !!

Para pakar lingkungan hidup dan klimatologi yang tergabung dalam wadah IPCC buatan PBB yakin bahwa 90% bertambahnya volume GRK itu karena aktifitas manusia, aktifitas Anda dan saya.

Inilah faktanya……..

Berawal dari pertengahan abad ke 18 yang kita kenal sebagai era industrialisasi ……

Negara-negara di Eropa dan Amerika seolah berpacu membangun industri dengan cerobong-cerobong asap pabrik, yang dalam pengoperasiannya menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak dan batubara.

Seperti Anda ketahui, penggunaan bahan bakar fosil akan melepaskan emisi karbon dioksida (co2), salah satu jenis gas rumah kaca. Jadi semakin banyak “cerobong asap” yang dibangun, maka semakin banyak pula karbon yang dilepaskan ke udara.

Pesawat terbang adalah penyumbang emisi karbon sebesar 3% dari seluruh karbon yang dilepas ke atmosfer, atau 13% dari total emisi moda transportasi sedunia.

Bahkan pesawat-pesawat terbang yang bermesin jenis jet dituding sebagai yang paling berpotensi merusak lapisan ozon, karena gas buang pesawat bermesin jet yang berupa nitrogen oksid (NOx) sangat mudah bereaksi dengan ozon. Nitrogen oksid inilah yang disinyalir lebih merusak dibanding dengan clorofluocarbon (CFC), jenis gas yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan air conditioned, kulkas, dan lain-lain.

Apa yang Anda pikirkan ketika melihat gambar disamping ini ?

Mudah-mudahan bukan hanya kemacetan yang ada dipikiran Anda, tapi coba hitung, berapa banyak emisi karbon yang dibuang dari knalpot mobil-mobil itu ?

Rata-rata karbon yang dilepaskan oleh mobil adalah 200 gram untuk setiap menempuh jarak sejauh 1 km. Taruh kata jumlah mobil diseluruh dunia 500 juta unit, setiap harinya setiap mobil “hanya” menempuh jarak sejauh 1 km, maka emisi karbon yang dilepaskan oleh angkutan darat adalah sebanyak 1 juta ton !

Ingat, transportasi adalah penyumbang 13% dari total karbon !!

Kapal laut ternyata penyumbang karbon terbanyak dari seluruh moda transportasi yang ada!! Suatu penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini terungkap bahwa emisi karbon 16 kapal laut berukuran besar sama banyaknya dengan emisi karbon seluruh kendaraan darat didunia.

Pertanyaannya, ada berapa kapal laut yang berukuran demikian ? Baik dari jenis kapal angkut, tangker, kapal pesiar, bahkan kapal induk ?

Hutan adalah paru-paru dunia. Demikian kata orang bijak. Hutan seperti juga pepohonan pada umumnya, mampu menyerap karbon dari udara dan mengeluarkan oksigen yang menyegarkan tubuh kita. Jika hutan dibabat dan digunduli, maka tidak ada lagi pepohonan yang menyerap karbon, bahkan sebaliknya, pohon yang mati akan melepaskan karbon yang telah diserapnya.

O ya satu hal lagi, penggundulan hutan juga akan mengakibatkan kemampuannya untuk menyerap air menjadi berkurang. Padahal air tanah adalah sumber air minum dan irigasi bagi kita manusia.

Hutan yang terbakar (atau dibakar) akan melepaskan karbon yang luar biasa besar. Orang yang membakar hutan dengan sengaja untuk tujuan apapun saya rasa adalah orang yang sedang kena sakit jiwa. Mereka tidak berpikir kalau hutan yang terbakar akan merusak struktur tanah, meniadakan kemampuannya menyimpan air, membunuh sekian banyak spesies tumbuh-tumbuhan dan menyengsarakan bahkan membunuh hewan yang ada didalamnya.

Lalu untuk apa sebenarnya hutan digunduli bahkan dibakar ?

Inilah sebagian jawabnya……

Hutan dialihfungsikan untuk agro-industri, misalnya untuk perkebunan kelapa sawit, teh, karet, untuk hutan tanaman industri, dan lain lainnya.

Sayangnya banyak pelaku bisnis ini yang membabat hutan lebih dari kuota yang diijinkan, bahkan sampai merambah ke hutan primer.

Tahukah Anda bahwa ada grup perusahaan multinasional dari negeri kita yang di demo green peace gara-gara perluasan kebun sawitnya merambah hutan primer sehingga mengancam habitat orang utan? Tragisnya lagi yang melakukan protes adalah lembaga swadaya dari luar negeri, bukan dari negeri sendiri.


Kayu-kayu ini adalah hasil penebangan hutan primer yang digunakan sebagai bahan baku membuat bahan bangunan, kertas, tisuue, dan lain lain.

Tahukah Anda bahwa ada grup perusahaan multinasional kesohor dari negeri kita yang diboikot oleh perusahaan-perusahaan luar negeri karena hasil produksinya berupa kertas menggunakan bahan baku kayu dari hutan primer? Tragisnya lagi, yang melakukan boikot adalah perusahaan dari luar negeri, bukan perusahaan lokal.


Ini adalah gambar sapi produksi dari peternakan. Industri peternakan sudah demikian besar dan majunya demi memanjakan manusia.

Tahukah Anda bahwa sekitar 70% hutan hujan amazon dibabat habis untuk keperluan industri peternakan? Ya, bahkan 30% permukaan bumi ini telah habis digunakan untuk industri peternakan, untuk kawasan penggembalaan, untuk menanam rumput gajah, berubah menjadi ladang gandum, kacang, kedelai dan tumbuhan biji-bijian lainnya, yang tragisnya bukan untuk memberi makan manusia, tapi memberi makan sapi, unta, kuda, ayam dan hewan ternak lainnya.

Industri peternakan juga memerlukan air dalam jumlah yang sangat fantastis. Bayangkan, untuk memproduksi 1 kg daging sapi hingga dihidangkan di meja Anda, menghabiskan air sebanyak 1 juta liter! Bandingkan dengan 1 kg beras yang sedari mulai menanam sampai jadi nasi di meja Anda hanya memerlukan air sebanyak 200 liter saja.

Alih fungsi hutan untuk tujuan yang lebih komersial sedang dan terus terjadi. Contoh lain yang gampang misalnya untuk pemukiman. Kelestarian hutan sudah dikalahkan oleh kebutuhan manusia. Kalau pepohonan bisa bicara, mereka pasti akan berteriak : “mengapa kalian membantai keluarga saya?” Atau jika hewan bisa ngomong, mereka tentu akan protes : “Hei perampok, mengapa kalian menggusur rumah saya?” Di Jawa, hutan tinggallah kenangan. Mereka habis ditelan “kemajuan zaman”. Di Sumatera dan Kalimantan, keberadaan hutan tinggal menunggu waktu yang tidak terlampau lama……..

Masih adakah penyebab meningkatnya suhu permukaan bumi ? Bagaimana dengan GRK lainnya seperti methana, nitrogen ?

Gas methana diketahui mempunyai efek pemanasan yang jauh lebih kuat dari karbon, sekitar 72 kali lipat dalam jangka waktu 20 tahun dan 23 kali lipat dalam jangka waktu 100 tahun.

Sektor manakah yang merupakan “donor” utama gas ini? Anda jangan kaget kalau saya menyebut sektor yang sangat dekat dengan kehidupan kita, karena hampir tiap desa, tiap petani yang sukses memilikinya. Tapi saya hanya akan berbicara dalam skala industri, karena sektor ini sudah menjadi bisnis yang sangat menggiurkan, yaitu (lagi-lagi) PETERNAKAN !

Peternakan adalah penyumbang gas methana terbesar!!

Inilah faktanya :

37% dari gas methana yang terbuang ke atmosfer berasal dari industri peternakan.

9% dari total gas karbon disumbang oleh industri peternakan (bandingkan dengan seluruh moda transportasi dunia yang hanya 13%)

64% amonia berasal dari peternakan. Untuk diketahui, ammonia adalah gas yang sangat erat hubungannya dengan hujan asam.

30% permukaan bumi ini digunakan untuk keperluan peternakan. 70% lahan hasil pembabatan hutan hujan amazon dipakai untuk penggembalaan ternak dan menanam bahan baku pakan ternak.

Jutaan m3 air tanah digunakan untuk memanjakan hewan ternak. Di Amerika sendiri, 85% air tanah digunakan untuk peternakan.


Sapi kalau sedang nyantai begini artinya sedang mencerna makanan. Kalau sedang mencerna makanan, sapi dan hewan memamahbiak lainnya seperti kerbau dan kambing cenderung untuk terus bersendawa. Gas apa yang dikeluarkan dari mulut saat sapi sedang bersendawa? Methana!! Jumlahnya nggak tanggung-tanggung. Diperkirakan jika seluruh sapi ternak bersendawa, maka jumlah gas methana yang dikeluarkan sekitar 8 juta ton setahunnya, atau setara dengan 576 juta ton karbon (ini yang dihitung cuma hewan peternakan lho, nggak dihitung sapi milik pribadi petani atau perorangan).

Kotoran sapi adalah bahan dasar untuk membuat pupuk organik. Tapi tidak semua kotoran sapi (dan hewan ternak lainnya) dapat menjadi pupuk. Di Amerika saja produksi kotoran sapi mencapai 900 juta ton setahun, sebagian dijadikan pupuk organik tapi sebagian besar lainnya “terpaksa” dibuang ke danau-danau yang mengakibatkan pencemaran air dan pencemaran lingkungan!

Kotoran hewan ternak yang tidak diproses lebih lanjut akan mengeluarkan gas methana yang jumlahnya diperkirakan mencapai 18 juta ton setahun, atau setara dengan 1.3 metrik ton !!!

Stop Press!!!

Untuk Anda ketahui, bahwa jumlah karbon yang dilepaskan dari pernapasan, pencernaan dan kotoran hewan ternak jauh lebih besar dari jumlah emisi karbon seluruh moda transportasi sedunia!



Gas rumah kaca lainnya yang tak kalah berbahayanya dari karbon maupun methana adalah nitrogen. Nggak tanggung-tanggung, senyawa nitrogen oksida (NOx) memiliki efek pemanasan 300 kali lebih besar dari karbon! Bahkan senyawa nitrogen lainnya, yaitu amonia (NH3) ditengarai sebagai penyebab terjadinya hujan asam.

Lalu, dari mana saja senyawa nitrogen oksid ini berasal ?

Inilah beberapa diantaranya …..

Konsentrasi gas nitrogen (NOx) diatmosfer kita telah meningkat sebanyak 16% dibandingkan sebelum masa revolusi industri. Tidak banyak kelihatannya, tapi jika dikonversikan ke karbon, maka peningkatan itu cukup signifikan.

Gas ini antara lain dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara. Dari sektor transportasi, yang paling dicurigai sebagai pensuplai nitrogen oksid ini adalah pesawat-pesawat terbang bermesin jet. Oleh karena itu patut dikhawatirkan, semakin negara-negara maju berlomba untuk membuat pesawat bermesin jet komersial karena kecepatan dan daya jelajahnya yang tinggi, maka semakin banyak pula gas nitrogen yang terbuang ke atmosfer bumi.

Sektor lain yang berpotensi menambah jumlah konsentrasi gas nitrogen di atmosfer adalah pertanian dan perkebunan. Sampai saat ini, pupuk kimia masih dianggap “dewa”nya produktifitas pertanian/perkebunan, padahal penggunaan pupuk kimia sangat merugikan dimasa mendatang. Pupuk kimia, terutama jenis urea memiliki kadar nitrogen yang sangat tinggi (sekitar 46%), bersifat higroskopis (menyerap air) dan sangat mudah larut didalam air, sehingga pelepasan gas nitrogen ke udara juga berlangsung sangat cepat.

Selain itu, penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan (apalagi) berlebihan juga berdampak buruk pada hasil pertanian dimasa mendatang. Misalnya, zat hara yang terkandung dalam tanah akan diikat oleh molekul-molekul kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tidak dapat dilakukan lagi. Akibatnya, lambat laun tanah akan menggumpal, kering dan tandus. Akibat lain dari penggunaan pupuk kimia adalah memperkuat resistensi hama pada pestisida pertanian tertentu, sehingga selalu dibutuhkan pestisida lain yang lebih kuat untuk membasmi hama yang berakibat pada semakin mahalnya harga pestisida pertanian.

Lagi-lagi peternakan! YA, sektor peternakan juga bertanggungjawab terhadap pelepasan gas nitrogen ke udara! Darimana ? Pertama sebut saja dari kotorannya. Jangan lupa, bahwa kotoran hewan ternak (terutama sapi) menghasilkan gas amonia (nitrogen yang bersenyawa dengan 3 molekul hidrogen, NH3), sumber terjadinya hujan asam. Nitrogen yang terkandung dalam kotoran sapi inipun akan dengan mudah bersenyawa dengan oksigen untuk membentuk gas nitrogen oksida!

Kedua, penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, baik yang masih hidup maupun yang sudah berbentuk daging dan siap saji, penggunaan bahan bakar fosil untuk penerangan di peternakan, penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk, penggunaan bahan bakar fosil pada waktu pengolahan dan pembuatan pakan ternak, dan sebagainya.

Sekarang (3)


Setelah Anda membaca bagian 1 dan 2 dari serial tulisan ini, mungkin timbul satu pertanyaan di hati Anda : Bagaimana mungkin pemanasan global dapat mengancam kehidupan di bumi ini ? Kenaikan suhu permukaan bumi yang hanya beberapa derajad ini paling-paling hanya membuat saya merasa sedikit lebih gerah dan itu tidak menjadi masalah yang serius buat saya, karena kalau keluar rumah saya naik mobil ber AC, kekantor atau ke mall juga memakai alat pendingin ruangan, masuk rumah tinggal setel AC ke suhu minimum kan beres? Benarkah demikian? Benarkah pemanasan global hanya berdampak pada sedikit terusiknya kenyamanan kita, dan itu dapat diatasi dengan menggunakan udara kalengan?

Simaklah fakta-fakta dibawah ini.

Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland telah mencair hampir mencapai 19 juta ton dan volume es di Artik pada tahun 2007 tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya!

Mencairnya es dikedua kutub tersebut ternyata jauh lebih cepat dari prediksi semula. Model prediksi lama memperkirakan bahwa es dikedua kutub akan lenyap sekitar tahun 2040 sampai 2100, tapi setelah memasukkan data es terbaru serta model prediksi yang lebih akurat, Dr H.J. Zwally seorang ahli iklim NASA (badan penerbangan dan atariksa amerika serikat) membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan : hampir semua es di kutub utara akan mencair pada tahun 2012! Atau kurang dari setahun lagi!

Lalu, apa dampak mencairnya es di kutub bagi kita ? Yang jelas dan kasat mata adalah naiknya level permukaan air laut. Hal ini dapat dilihat di daerah Muara Baru dan sekitarnya di Jakarta Utara, bahwa rob (pasang air laut) senantiasa membanjiri rumah-rumah warga, yang setiap tahun bertambah tinggi levelnya. Bahkan tanpa hujanpun warga disana sudah terbiasa kebanjiran karena pasang air laut.

Naiknya level permukaan laut juga menenggelamkan sebagian pulau-pulau kecil di pasifik. Sayang, saya tidak mempunyai data tentang pulau-pulau kecil di Indonesia yang telah tenggelam, tapi saya yakin pasti ada.

Pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Mungkin Anda bisa menyaksikan atau merasakan sendiri kalau pola curah hujan sudah tidak bisa diprediksi lagi sehingga sering terjadi banjir disuatu tempat, tapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru lebih sering bermunculan dengan intensitas dan kecenderungan yang lebih kuat.

Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya musim di negeri kita, yang mengakibatkan pola tanam para petani menjadi tak karuan. Yang seharusnya mulai datang musim hujan sehingga petani mulai menanam padi, pada kenyataannya kemarau masih berkepanjangan sehingga tanamannya mati kehausan. Sebaliknya, saat padi berbunga dan memerlukan cahaya penuh, ternyata hujan terus mengguyur sawah mereka sehingga tanaman mereka gagal berbuah.

Anda juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita semakin sering dlanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik lewat laut maupun udara. Bila fenomena dalam negeri belum cukup bagi Anda, maka Anda juga bisa mencermati berita-berita internasional mengenai bencana alam, seperti badai topan di Jepang dan Amerika Serikat, badai salju di China dan badai gelombang panas di Eropa dan Rusia. Pokoknya tidak ada satu benuapun didunia ini yang luput dari bencana cuaca dan iklim ekstrim.

Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas semakin sering terjadi dan semakin kuat! Tahun 2003 gelombang panas melanda Negara-negara di Eropa Selatan. Tercatat 35.000 orang meninggal dunia (kebanyakan karena kepanasan) yang meliputi Negara-negara Perancis, Italia, Inggris dan Spanyol, mengakibatkan kekeringan parah serta gagal panen hampir merata diseluruh wilayah Eropa.Tahun 2007 tercatat gelombang panas yang paling ekstrim melanda wilayah Amerika Serikat. Di St. George tercatat suhu 480C, di Las Vegas 470C, bahkan di daerah death valley di California tercatat suhu 530C! (bandingkan dengan kota terpanas di Indonesia – Surabaya – yang suhu maksimumnya hanya 370C), memakan korban beberapa orang meninggal karena kepanasan, mematikan ratusan ribu ikan air tawar, membunuh hewan ternak, merusak hasil pertanian serta memicu kebakaran hutan. Lalu tahun lalu, gelombang panas juga melanda wilayah Rusia, China dan Pakistan. Ribuan orang juga meninggal karena kepanasan.

Mungkin kita tidak mengalami gelombang panas maha dahsyat seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Tapi Anda pasti dapat merasakan perbedaan panas sekarang dengan 5 tahun yang lalu misalnya. Panas sekarang jelas lebih menyengat, kelembaban lebih tinggi sehingga lebih gerah. Kalau Anda bekerja di tempat yang ber AC, coba sekali waktu Anda bertanya pada sopir angkot atau pengendara motor misalnya. Mereka pasti dapat bercerita dengan jelas, betapa panas semakin menyengat punggung mereka.

Gletser adalah sumber air bersih dunia, maka mencairnya gletser akan mengancam ketersediaan air bersih dunia. Ironisnya, itulah yang sedang terjadi saat ini. Coba Anda bandingkan gletser tahun 40 an dan tahun 2000an pada gambar disamping. Menakutkan? Ya! Bahkan bersama-sama dengan mencairnya es dikedua kutub, dalam jangka panjang ikut menaikkan level permukaan air laut.

Satu hal lagi dan ini yang paling merisaukan para ahli lingkungan, adalah adanya deposit gas methane dalam jumlah yang sangat besar. Saat ini gas methane tersebut tersimpan sebagai methane beku yang disebut methane hydrates, tersimpan membeku bersama-sama dengan es di kedua kutub bumi. Methane beku ini juga tersimpan di laut dengan kedalaman lebih dari 300m dimana temperatur air ada dikisaran 20C, juga terdapat juga di danau-danau dalam seperti di danau Baikal di Siberia yang selalu terselimuti es abadi. Jumlahnya nggak tanggung-tanggung. 3.000 kali dari gas methane yang sekarang ada di atmosfer kita! (Sebagai gambaran, methane beku di antartika diperkirakan 400 milyar ton dan di danau Baikal 70 milyar ton). Saat ini, perlahan-lahan tapi pasti es di antartika sedang mencair, es abadi di danau Baikal Siberia juga sedang mencair. Dapatkah Anda bayangkan jika seluruh es di dua daerah tersebut mencair semua? Maka dalam sekejap 470 milyar ton gas methane atau setara dengan 10.8 trilliun ton karbon akan terlepas ke udara!! Ini belum methane beku yang tersimpan dasar laut yang ikut mencair karena suhu air laut semakin tinggi akibat pemanasan global!

Mustahilkah hal ini terjadi? Tidak! Bukti-bukti geologi menyatakan bahwa setidaknya sudah 2 kali planet kita mengalami hal ini. Menurut para ahli geologi, pertama terjadi pada sekitar 55 juta tahun yang lalu dan yang kedua 25 juta tahun yang lalu. Kedua-duanya melenyapkan hampir seluruh peradaban bumi.

Saudara, dari apa yang telah saya uraikan dalam dua tulisan terakhir, intinya hanya satu kata : Egoisme ! Ya, sikap egois dari manusialah yang mengakibatkan semua ini tejadi. Ancaman pemanasan global yang telah di peringatkan para ahli iklim dan lingkungan hidup puluhan tahun yang lalu menjadi kenyataan saat ini, hari ini. Egoisme dan ketidakpedulian kitalah yang menjadi penyebab segala permasalahan lingkungan yang terjadi hari ini. Banyak dari kita hanya memikirkan kenyamanan pribadi tanpa memikirkan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi pada lingkungan disekitar kita maupun lingkungan secara global. Hanya merasa punya uang, kita tidak mengindahkan peringatan dan himbauan untuk melakukan penghematan energi. “Ah saya kan punya uang, dan saya mampu membayar berapapun tagihan listrik yang ada. Saya sanggup membeli BBM berapapun yang saya mau, jadi terserah saya mau membeli mobil yang borosnya kaya apa”. Demikian ungkap manusia egois.

Renungkanlah ini : berapa banyak energi dan sumber daya yang terbuang sia-sia hanya karena orang ingin menikmati kenyamanan yang sesungguhnya tidak benar-benar mereka perlukan? Berapa banyak energi dan sumber daya yang terbuang sia-sia hanya karena mereka ingin terlihat tampil bergengsi? Orang seringkali membeli barang yang tidak mereka perlukan, mengganti barang-barang yang sesungguhnya masih bisa mereka gunakan hanya karena merasa bosan. Kita tidak pernah memikirkan berapa banyak tenaga dan sumber daya yang rusak untuk memenuhi kebutuhan egoisme kita. Camkanlah satu hal : Uang Anda bisa untuk membeli berliter-liter BBM, tapi uang Anda tidak dapat mengembalikan tiap liter BBM yang Anda ambil dari alam. Butuh waktu jutaan tahun untuk menghasilkan BBM yang Anda nikmati tersebut. Janganlah memikirkan kenyamanan hidup Anda sendiri. Setidaknya pikirkanlah kehidupan generasi penerus Anda. Mereka harus menjalani hidupnya dengan segala sumber daya yang sangat terbatas karena ulah orang tua, kakek nenek dan nenek moyangnya dimasa lalu.

Mungkin Anda kemudian berpikir : bukankah kita mempunyai energi alternatif seperti bio fuel, hidrogen dan lain lain ? Tetap saja semua itu tidak gratis. Harus ada yang dikorbankan. Bio fuel menyebabkan kerusakan lingkungan karena penanaman tanaman untuk bahan bakar tersebut memerlukan lahan yang tidak sedikit. Hidrogen masih mahal dan belum dapat diproduksi dengan efisien. Bagaimana kalau planet kita sudah hancur duluan sebelum kita dapat menikmati kenyamanan teknologi tersebut ? Saat ini kita berpacu dengan waktu.

Begitu banyak orang dibelahan dunia lainnya sangat membutuhkan tiap tetes BBM yang kita nikmati, tiap tetes air bersih yang kita nikmati, dan hal-hal mendasar lainnya untuk mendukung kehidupan mereka. Berhematlah dalam segala bentuk yang Anda bisa. Lakukanlah untuk dunia, lakukanlah untuk generasi penerus Anda. Syukur jika kemudian Anda bertanya : apakah semua ini belum terlambat ? Belum. Tidak ada kata terlambat! Sedang Tuhanpun selalu memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat, maka alampun masih memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri. Kuncinya Cuma satu : lakukanlah dengan sepenuh hati dan komitmen yang tinggi.

Sebelum serial tulisan ini, saya pernah menulis artikel yang berjudul 50 tips untuk menjadikan bumi kita tempat yang lebih baik. Lakukanlah beberapa tips yang Anda bisa tapi dengan penuh komitmen dan rasa tanggung jawab. Sekecil apapun usaha yang Anda lakukan berarti Anda telah mengurangi emisi gas rumah kaca yang terlepas ke udara.

(Habis)

Sumber : www.perubahaniklim.net – www.fao.org – www.hiduplebihmulia.com – www.greenpeace.org/usa

sumber : www.fao.org – www.hiduplebihmulia.com – www.perubahaniklim.net – www.greenpeace.org/usa

http://laurenzz.wordpress.com/

Tidak ada komentar: