SEMARANG--MICOM: Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Layar Nusantara dengan melibatkan masyarakat menargetkan tahun ini bisa menanam 60 ribu bibit mangrove ditiga kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) yang wilayah pesisirnya parah.
"Untuk saat ini baru 15 ribu bibit mangrove yang sudah ditanam, yakni di daerah Tawang Laut, Kendal dan ke depan dilanjutkan di daerah Kabupaten Demak dan Kota Semarang," kata Kepala Program dan Advokasi Layar Nusantara Jawa Tengah, Sukarman, di Semarang, Selasa (22/3).
Sukarman mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan bibit mangrove yang masih dalam tahap pembibitan oleh masyarakat setempat.
Ia mengatakan tiga daerah tersebut menjadi prioritas utama dilakukan konservasi karena masuk dalam wilayah pesisir yang kondisinya parah akibat abrasi, seperti di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) dan pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Tambaklorok yang sudah tidak ada tanaman mangrove.
Di Kota Semarang, lanjut Sukarman, akan ada dua tempat yang menjadi sasaran yakni daerah Tapak Tugu dan daerah Mangunharjo.
Daerah pesisir yang sudah parah, lanjut Sukarman, memerlukan tanaman mangrove yang bisa menjadi penguat tanggul tambak. Apalagi sampai saat ini langkah konservasi oleh pemerintah daerah setempat untuk merehabilitasi wilayah pesisir sangat minim.
"Gerakan penyelamatan ekologi pesisir minim, tetapi justru melakukan upaya yang sifatnya berlawanan, yakni reklamasi, eksploitasi pesisir, dan pembangunan di daerah pesisir," katanya.
Oleh karena itu, Sukarman menilai diperlukan strategi khusus untuk menekan terjadinya abrasi di daerah pesisir dan langkah yang dapat
dilakukan tanpa harus menunggu anggaran pemerintah.
Sukarman menambahkan hutan mangrove akan memberikan manfaat secara langsung bagi nelayan dan bisa menjadi benteng perlindungan jika terjadi tsunami di pesisir utara Jawa Tengah. (Ant/OL-12)
Powered by: + Back to Top
Tidak ada komentar:
Posting Komentar