Ninik Setrawati - detikFinance
Jakarta - Sepanjang 2010 bisnis sektor perikanan tangap di Indonesia dinilai sukses. Angka produksi mencapai 5,384 juta ton naik 5,42%. Dan nilainya juga mencapai Rp 61,24 triliun atau naik 13,56%.
Demikian disampaikan oleh Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Dedy H. Sutisna dalam acara 'Refleksi 2010 dan Outlook 2011' di kantornya, Jakarta, Kamis (6/1/2011).
"Peningkatan nilai produksi juga jauh di atas pencapaian volume produksi. Nilai produksi perikanan tangkap tahun 2010 mencapai Rp 61,24 triliun, naik 13,56% dari tahun 2009 (Rp 53,93 triliun). Target nilai produksi tahun 2010 adalah Rp 87,275 triliun," ungkap Dedy.
Dipaparkan juga visi besar Menteri Kelautan dan Perikanan dibagi menjadi 4 pilar pembangunan, yaitu sumber daya ikan (SDI) lestari, produksi perikanan tangkap naik, nelayan berpendapatan yang memadai, dan laporan keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dedy menambahkan saat ini laporan keuangan Kementerian Perikanan dan Kelautan adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
"Keempat pilar tersebut dijadikan sebagai langkah dalam bekerja. Jangan sampai keempat pilar dipisah-pisah. Jika SDI bagus, maka produksi perikanan juga bagus dan nelayan juga sejahtera. Dengan demikian, maka KKP juga bisa capai WTP," imbuh Dedy.
Seiring dengan meningkatnya produksi ikan, pendapatan nelayan juga ikut naik. Pendapatan nelayan buruh meningkat dari Rp 601.730/bulan menjadi Rp 1,29 juta/bulan atau meningkat 127,59%. Sedangkan pendapatan nelayan pemilik mencapai Rp 3,2 juta/bulan atau naik dari Rp 1,8 juta/bulan (91,94%). Selain itu, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) nelayan menjadi 70,38 pada 2010 atau naik 0,38% dari tahun 2009.
Dari data sementara KKP, volume ekspor dan nilai investasi juga meningkat di 2010.
"Jumlah ekspor kita meningkat dari 287.702 ribu ton menjadi 653.514 ribu ton. Pada 2009, nilai ekspornya adalah Rp 603.403 juta dan pada 2010 menjadi Rp 1,485 miliar, pungkasnya.
(nin/dnl)
http://us.detikfinance.com/read/2011/01/06/164402/1540782/1036/nilai-produksi-perikanan-ri-capai-rp-61-triliun-di-2010
Demikian disampaikan oleh Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Dedy H. Sutisna dalam acara 'Refleksi 2010 dan Outlook 2011' di kantornya, Jakarta, Kamis (6/1/2011).
"Peningkatan nilai produksi juga jauh di atas pencapaian volume produksi. Nilai produksi perikanan tangkap tahun 2010 mencapai Rp 61,24 triliun, naik 13,56% dari tahun 2009 (Rp 53,93 triliun). Target nilai produksi tahun 2010 adalah Rp 87,275 triliun," ungkap Dedy.
Dipaparkan juga visi besar Menteri Kelautan dan Perikanan dibagi menjadi 4 pilar pembangunan, yaitu sumber daya ikan (SDI) lestari, produksi perikanan tangkap naik, nelayan berpendapatan yang memadai, dan laporan keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dedy menambahkan saat ini laporan keuangan Kementerian Perikanan dan Kelautan adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
"Keempat pilar tersebut dijadikan sebagai langkah dalam bekerja. Jangan sampai keempat pilar dipisah-pisah. Jika SDI bagus, maka produksi perikanan juga bagus dan nelayan juga sejahtera. Dengan demikian, maka KKP juga bisa capai WTP," imbuh Dedy.
Seiring dengan meningkatnya produksi ikan, pendapatan nelayan juga ikut naik. Pendapatan nelayan buruh meningkat dari Rp 601.730/bulan menjadi Rp 1,29 juta/bulan atau meningkat 127,59%. Sedangkan pendapatan nelayan pemilik mencapai Rp 3,2 juta/bulan atau naik dari Rp 1,8 juta/bulan (91,94%). Selain itu, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) nelayan menjadi 70,38 pada 2010 atau naik 0,38% dari tahun 2009.
Dari data sementara KKP, volume ekspor dan nilai investasi juga meningkat di 2010.
"Jumlah ekspor kita meningkat dari 287.702 ribu ton menjadi 653.514 ribu ton. Pada 2009, nilai ekspornya adalah Rp 603.403 juta dan pada 2010 menjadi Rp 1,485 miliar, pungkasnya.
(nin/dnl)
http://us.detikfinance.com/read/2011/01/06/164402/1540782/1036/nilai-produksi-perikanan-ri-capai-rp-61-triliun-di-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar