Threespot damsel (Stegastes planifrons)Ikan Damsel (Famili Pomacentridae) yang tertekan dapat merusak karang massive dan menambah tekanan pada terumbu karang Karibia. Terumbu Karibia sendiri sudah berada dalam kondisi sangat buruk akibat tekanan perubahan iklim global, penyakit karang, angin topan, polusi, dan penangkapan berlebihan. Restorasi karang bercabang yang terancam dan merupakan habitat kesukaan ikan damsel akan mengurangi tekanan pada karang yang lain. Demikian sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal online PLoS ONE.

Berukuran kecil, mempertahankan teritorinya, ikan threespot damsel mengambil bagian dari koloni karang untuk pertumbuhan alga, yang mereka gunakan sebagai sumber makan dan sarang. Ilmuwan kelautan menduga bahwa perikanan kerapu dan kakap berlebihan di Karibia menyelamatkan ikan threespot damsel dari predator alami mereka, menjadikan jumlah mereka semakin besar, dan mengurangi lebih banyak koloni karang daripada sebelumnya.

Hal tersebut disanggah oleh son, ahli ekologi terumbu karang di Institut Teknologi Florida pendapat diatas salah. “Survei terumbu karang yang kami lakukan di sekitar Karibia menunjukkan bahwa jumlah ikan predator bukanlah kunci yang mengontrol jumlah ikan threespot damsel yang hidup pada terumbu karang tersebut,” ujar Aronson. “Ini semua masalah ruang hidup – real estate bagi mereka.”

Sampai tahun 1980-an, ikan threespot damsel cenderung membuat “kebun” mereka di karang bercabang, pada saat itu karang bercabang mendominasi perairan di Karibia. Karang bercabang memiliki banyak cabang kecil, tumbuh sangat cepat dan potensial menjaga mereka dari serangan predator. Ikan threespot damsel manempati karang ini dalam satu koloni, dimana karang ini menyediakan tempat ideal untuk bersembunyi, menyediakan makanan, dan sarang yang nyaman untuk menempatkan telur-telurnya. Meskipun ikan threespot damsel membunuh bagian kecil dari koloni karang, cabang-cabang karang yang hidup akan terus berkembang. Tapi dengan munculnya penyakit karang, diperparah oleh badai dan kerusakan lingkungan semakin mengurangi populasi karang bercabang dan saat ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di bawah US Endangered Species Act.

Co-penulis Les Kaufman adalah seorang ahli biologi ikan dari Boston University dan Conservation International. Dia menjelaskan, “Setelah karang barcabang menghilang, binatang-binatang kecil kecil yang bergantung padanya akan beralih dan membunuh karang-karang masive yang tumbuh sangat lambat.” Karang-karang ini kurang disukai oleh ikan-ikan terutama ikan damsel karena mereka memiliki lebih sedikit tempat persembunyian. Tidak seperti karang bercabang, karang masiive tidak dapat pulih cukup cepat untuk mengimbangi dengan pemangsaan dari ikan threespot damsel, karang masive membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk pulih.

“Perkembangan ikan threespot damsel dibatasi terutama oleh habitat,” kata Kaufman. “Mereka bukanlah target perikanan tangkap, dan apa saja yang akan mengurangi kelimpahan mereka sekarang.” Rekaman fosil menunjukkan bahwa ikan threespot damsel telah mengeksploitasi karang bercabang di Karibia untuk setidaknya selama 125.000 tahun terakhir, jauh sebelum adanya aktifitas perikanan di terumbu karang. Aronson menambahkan, ” terumbu karang Karibia berubah secara fundamental ketika karang bercabang menghilang secara cepat setelah mendominasi selama ratusan ribu tahun. Ikan threespot damsel sekarang menyerang karang batu yang tumbuh lambat, jauh lebih banyak daripada sebelumnya dan terlepas dari berapa banyak jumlah predator mereka di alam. Kami sangat mendukung melestarikan stok ikan, tetapi dalam kasus ini memulihkan populasi karang bercabang akan jauh lebih efektif dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi. “

Sumber: http://www.sciencedaily.com/releases/2010/05/100527013236.htm

http://www.goblue.or.id/ikan-damsel-yang-tertekan-menekan-terumbu-karang?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+GoBlueIndonesia+%28Go+Blue+Indonesia%29&utm_content=Yahoo!+Mail