12 Mei, 2009

Menteri Kelautan Harapkan Komitmen Global dalam WOC

MANADO, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi mengharapkan adanya komitmen global, terutama dari negara-negara peserta Konferensi Kelautan Dunia (WOC) untuk masalah kelautan.

“WOC menjadi kesempatan besar untuk mengakumulasikan dan mencari komitmen politik bersama,” kata Freddy pada sambutan acara pembukaan Senior Official Meeting WOC di Grand Kawanua, Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/5).

WOC diharapkan dapat menyatukan usaha bersama untuk memerangi dampak perubahan iklim di laut secara global seperti kenaikan muka air laut, melelehnya daratan es kutub, perubahan pola iklim dan dampak lainnya karena efek rumah kaca.

“Dari WOC ini bisa diformulasikan kebijakan dan regulasi untuk keberlanjutan keanekaragaman biota laut dan terumbu karang untuk konvervasi jangka panjang,” kata Freddy.

Dia juga mengharapkan hasil yang dicapai di WOC dapat menjadi kerangka kerja yang dibahas pada pertemuan Panel Antarpemerintah PBB untuk Perubahan Iklim (Intergovermental Panel on Climate Change/IPCC) di Kopenhagen Desember 2009 nanti.

“Banyak ilmuwan mengatakan masih ada harapan untuk melambatkan atau membalikkan keadaan karena dampak perubahan iklim , sehingga mitigasi dan adaptasi bisa dilakukan,” katanya.

Dia mengatakan aksi dan kesepakatan dari WOC ini perlu didukung secara individual dan bersama untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim karena sangat berpengaruh terhadap masyarakat dunia terutama masyarakat pesisir.

Selain WOC, Indonesia bersama dengan lima negara lain yaitu Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste dan Kepulauan Solomon akan melakukan kesepakatan untuk pengelolaan perikanan lestari dan ketahanan pangan melalui CTI (Coral Triangle Initiative).

“Kesepakatan pada kelautan dan terumbu karang ini untuk memastikan pengelolaan perikanan yang lestari. Kita akan mempertimbangkan model terbaik dari pengelolaan terumbu karang dan perikanan serta semangat dari WOC untuk diimplementasikan bersama enam negara,” katanya.

Sedangkan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait manajemen pengelolaan laut.

Sinyo mengharapkan dari forum kelautan global ini dihasilkan suatu komitmen bersama untuk pengelolaan kelautan demi konservasi di masa mendatang.
WSN
Sumber : Ant



Tidak ada komentar: