JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusakan segitiga terumbu karang (coral triangle) akan mengancam 60 persen pasokan sumber daya ikan dunia.
“Wilayah terumbu karang ini terbesar dan terkaya di dunia, 60 persen ikan berasal dari sini,” kata mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, dunia harus bekerjasama menyelamatkan segitiga terumbu karang ini, ujar dia. Konferensi Kelautan Dunia yang akan dilaksanakan di Manado pada 11-15 Mei 2009, merupakan saat yang tepat untuk dunia melakukan kerjasama tersebut.
“Tidak boleh menggunakan bom, tidak boleh menggunakan trawl yang mengeruk dasar laut, tidak boleh over fishing,” katanya.
Pentingnya menjaga segitiga terumbu karang karena biota laut ini menjadi makanan bagi ikan, sehingga pemanasan global yang merusak terumbu karang sama saja akan menghilangkan sumber makanan ikan.
Hal ini, ujar dia, yang membuat rusaknya segitiga terumbu karang sama saja akan mengancam pasokan ikan dunia.
Ia mengingatkan agar Indonesia tidak meminta apapun kepada pihak mana pun untuk menghadapi dampak pemanasan global terhadap laut. Dalam hal ini, masing-masing negara memiliki kewajiban untuk menjaga laut, jika menginginkan sumber daya ikan tetap lestari.
“Kalau masing-masing negara tidak sadar kewajibannya menjaga laut maka resikonya negaranya tenggelam,” katanya.
Salah satu poin dalam draf Deklarasi Kelautan Manado disebutkan bahwa negara-negara di dunia harus memegang komitmen untuk menyelamatkan laut demi mencapai Millenium Development Goal (MDG). WAH Sumber : Antara
“Wilayah terumbu karang ini terbesar dan terkaya di dunia, 60 persen ikan berasal dari sini,” kata mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, dunia harus bekerjasama menyelamatkan segitiga terumbu karang ini, ujar dia. Konferensi Kelautan Dunia yang akan dilaksanakan di Manado pada 11-15 Mei 2009, merupakan saat yang tepat untuk dunia melakukan kerjasama tersebut.
“Tidak boleh menggunakan bom, tidak boleh menggunakan trawl yang mengeruk dasar laut, tidak boleh over fishing,” katanya.
Pentingnya menjaga segitiga terumbu karang karena biota laut ini menjadi makanan bagi ikan, sehingga pemanasan global yang merusak terumbu karang sama saja akan menghilangkan sumber makanan ikan.
Hal ini, ujar dia, yang membuat rusaknya segitiga terumbu karang sama saja akan mengancam pasokan ikan dunia.
Ia mengingatkan agar Indonesia tidak meminta apapun kepada pihak mana pun untuk menghadapi dampak pemanasan global terhadap laut. Dalam hal ini, masing-masing negara memiliki kewajiban untuk menjaga laut, jika menginginkan sumber daya ikan tetap lestari.
“Kalau masing-masing negara tidak sadar kewajibannya menjaga laut maka resikonya negaranya tenggelam,” katanya.
Salah satu poin dalam draf Deklarasi Kelautan Manado disebutkan bahwa negara-negara di dunia harus memegang komitmen untuk menyelamatkan laut demi mencapai Millenium Development Goal (MDG). WAH Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar