Bentrokan itu terjadi di Desa Regemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (sumut). Warga memprotes pengerukan pasir kuarsa yang diangkut dengan truk PT Citra Trahindo Pratama. Pengerukan itu untuk kepentingan penimbunan lahan Bandara Kuala Namu, sekitar 40 kilometer dari
Aksi protes itu sudah beberapa kali terjadi, namun pengerukan tetap dilakukan. Pada Jumat, memblokir jalur lintas truk pengangkut pasir. Akibatnya aktivitas truk yang telah berlangsung sejak sebulan terakhir terhenti.
"Karena pengerukan itu kami tidak bisa mencari ikan dan kerang di tepian karena tepian yang menjadi dalam," kata Adek, salah seorang warga. Negosiasi yang dilakukan aparat kepolisian dengan warga tidak menemukan solusi. Warga tidak bersedia membubarkan diri. Situasi pun semakin memanas setelah aparat Polres Deli Serdang menurunkan satu satuan setingkat kompi pasukan pengendali
Bentrokan akhirnya pecah. Polisi pun mengambil langkah represif melakukan pembubaran paksa. Sedikitnya 10 warga yang diaggap provokator kerusuhan ditangkap dan diseret ke truk polisi.
Pasca bentrokan, arus lalu-lintas yang berada di Desa Rugemuk, Pantai Labu kembali lancar. Sementara ratusan aparat kepolisian masih terus melakukan penjagaan, termasuk di pesisir pantai baru. Khairul Ikhwan – detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar