04 Juli, 2016



JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah konkret yang ditunjukkan Satgas 115 yang menangani kasus illegal fishing di perairan Indonesia. Di mana, hingga saat ini telah banyak menangkap kapal-kapal asing ilegal dan juga menenggelamkannya.
"Tadi saya bisik-bisik ke KKP, berapa yang ditenggelamkan, 176 kapal. Coba bandingkan dengan negara lain, ini angka yang sangat besar sekali karena illegal fishing yang lalu lalang di perairan kita," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Keberhasilan Satgas 115 ini, kata Jokowi, karena adanya kekompakan satu sama lain dalam bekerja di lapangan, baik antar aparat penegak hukum, lembaga atau instansi yang seharusnya terus dipertahankan.
 [Baca juga: Usai Lebaran, Menteri Susi Siap Tenggelamkan 30 Kapal]
"Kita bekerja yang banyak di sektor-sektor sendiri, ego sektoral, tidak pernah ada kerjasama yang kompak, yang baik, yang terkonsolidasi, yang terorganisasi sehingga orang melihat kita ngeri karena ada kesatuan itu, ada kekompakan itu," tambahnya.
Menurut Jokowi, kapal ilegal berbendera asing yang keluar masuk dengan bebas di perairan Indonesia paling sedikit 7.000 kapal. Namun, semenjak diberlakukannya kebijakan illegal fishing, jumlah tersebut menurun drastis.
"Di laut kita bertahun-tahun tidak pernah dijamah hukum kita, berapa sebelumnya? Paling sedikit 7.000 kapal. Kenapa tidak tertangani? Ya karena belum ada kekompakan aparat kesatuan kita," tukasnya.
(rai)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah konkret yang ditunjukkan Satgas 115 yang menangani kasus illegal fishing di perairan Indonesia. Di mana, hingga saat ini telah banyak menangkap kapal-kapal asing ilegal dan juga menenggelamkannya.
"Tadi saya bisik-bisik ke KKP, berapa yang ditenggelamkan, 176 kapal. Coba bandingkan dengan negara lain, ini angka yang sangat besar sekali karena illegal fishing yang lalu lalang di perairan kita," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Keberhasilan Satgas 115 ini, kata Jokowi, karena adanya kekompakan satu sama lain dalam bekerja di lapangan, baik antar aparat penegak hukum, lembaga atau instansi yang seharusnya terus dipertahankan.
 [Baca juga: Usai Lebaran, Menteri Susi Siap Tenggelamkan 30 Kapal]
"Kita bekerja yang banyak di sektor-sektor sendiri, ego sektoral, tidak pernah ada kerjasama yang kompak, yang baik, yang terkonsolidasi, yang terorganisasi sehingga orang melihat kita ngeri karena ada kesatuan itu, ada kekompakan itu," tambahnya.
Menurut Jokowi, kapal ilegal berbendera asing yang keluar masuk dengan bebas di perairan Indonesia paling sedikit 7.000 kapal. Namun, semenjak diberlakukannya kebijakan illegal fishing, jumlah tersebut menurun drastis.
"Di laut kita bertahun-tahun tidak pernah dijamah hukum kita, berapa sebelumnya? Paling sedikit 7.000 kapal. Kenapa tidak tertangani? Ya karena belum ada kekompakan aparat kesatuan kita," tukasnya.
(rai)

Tidak ada komentar: