03 Juli, 2014

3.960 Ton Ikan di Kalbar Setiap Tahun Dicuri Asing

PONTIANAK, KOMPAS — Kapal nelayan asing sejak lama mencuri ikan di
wilayah perairan Kalimantan Barat. Jumlah ikan yang dicuri kapal
Thailand saja mencapai 3.960 ton per tahun. Hal itu terjadi karena
kurangnya pengawasan di wilayah Kalbar.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar Gatot
Rudiyono, Rabu (18/6), di Pontianak, pencurian ikan oleh kapal nelayan
asing itu diketahui berdasarkan laporan nelayan Indonesia yang melaut di
Temajuk, Kabupaten Sambas, yang merupakan perbatasan Indonesia dan
Malaysia. ”Kapal Thailand mengelabui dengan memasang bendera Indonesia.
Setelah dilihat di bagian belakang kapal, ternyata kapal Thailand,” ujar
dia.

Ikan yang dicuri sebesar 3.960 ton setahun itu, kata Gatot, belum
termasuk yang dicuri nelayan dari negara lain selain Thailand. Ada
kemungkinan nelayan asal Malaysia juga mencuri ikan di perairan
Indonesia. ”Kapal yang mencuri ikan berlayar dari arah utara,” kata dia.

Kapal itu biasanya melaut secara tim. Satu tim ada sekitar 20 kapal.
Dalam setahun, kapal itu mencuri ikan di Indonesia lima hingga enam
kali. Ikan yang dicuri senilai Rp 10,3 miliar per kapal per tahun.

Gatot menuturkan, kapal asing yang mencuri ikan di perairan Kalbar itu
terlihat pada malam hari. ”Di Temajuk, deretan lampu kapal asing
terlihat tak jauh dari pantai,” ucap dia.

Untuk mengatasi permasalahan itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar
berkoordinasi dengan aparat keamanan yang biasa berpatroli di laut
perbatasan. Namun, karena keterbatasan biaya operasional, pengawasan itu
tak bisa dilakukan dengan intensif.

Upaya lain, Pemerintah Provinsi Kalbar akan membangun pelabuhan di
Temajuk. Pelabuhan itu akan digunakan untuk ekspor-impor ikan, kantor
pengawasan sumber daya laut dan perikanan, serta pengamanan perbatasan
laut. Anggaran pembangunan pelabuhan itu mencapai Rp 495 miliar dari
APBD Kabupaten Sambas dan APBN.

Produksi perikanan Kalbar tahun 2012 mencapai 101.991,3 ton. Pekerja di
sektor perikanan laut sebanyak 13.231 orang pada 2012. Jumlah rumah
tangga yang bekerja di perikanan laut terbanyak di Kubu Raya, yaitu
2.886 orang.

Ketua Gabungan Pengusaha Ikan Kalbar Mat Ketang mengatakan, potensi
perikanan di Kalbar sangat besar. Namun, persediaan ikan konsumsi di
Kalbar sedikit sehingga kadang mendatangkan dari Malaysia. (esa)

http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007316510

Tidak ada komentar: