Lagi-lagi Tentara Laut Diraja Malaysia berulah. Baru 5 hari atas protes Kementerian Kelautan dan Perikanan tanggal 26 September 2011 di layangkan dan pihak Tim Ditjen PSDKP KKP baru menghadap Konjen Malaysia di Medan Tanggal 28 September 2011 untuk tidak menangkap kapal-kapal nelayan tradisional ternyata protes dan himbauan tidak diindahkan oleh pihak Tentara Laut Diraja Malaysia.
(Mukhtar, A.Pi Ka. Stasiun PSDKP Belawan, Zulkarnain SH, M.Si Kadis KP Sumut dan Zulfahri Ketua DPC HNSI Kota Medan)
Menurut Zulfahri Siagian, SE Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Medan lewat telpon pukul 19.55 Wib kejadiaan ini terjadi pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2011 jam 12.00 Wib pada posisi koordinat 05O07’20” N – 99O03’18” E masih diwilayah Indonesia kapal mereka ukuran 3 GT sedang menangkap ikan dengan pancing tonda yaitu Efendi Nahkoda, ABK M. Yunan, Rahmad dan Wirya berasal dari Belawan Lama Kota Medan. Mereka langsung ditangkap oleh Kapal Patroli Tentara Laut Diraja Malaysia Nomor Lambung 137 selanjutnya diserahkan ke Polisi Maritim Penang Malaysia.
Alfian MY Pengurus DPC HNSI Kota Medan
Lebih jauh lagi Zulfahri Siagian, SE mengatakan Salah satu dari ABK yaitu M. Yunan orang tua dari Alfian MY salah satu pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Medan dan malam ini pukul 21.28 sedang mencari informasi ke Konjen Indonesia di Pedang Malaysia. Selain itu beliau mengatakan “Kenapa nelayan tradisional selalu ditangkap diwilayah RI, dimana aparat kita ?.
Informasi ini oleh Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Belawan langsung ditindaklanjuti melapor ke Direktur Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Bapak Syahrin Abdurrahman, SE. Beliau menanyakan kejelasan kejadian untuk ditindaklanjuti secepatnnya penyelesaian masalah ini.
Sebelumnnya tanggal 24 September 2011 enam orang nelayan berasal dari Lingkungan I Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan kabupaten Langkat dalam 1 kapal ikan yang ditangkap oleh kapal patroli yang sama dan dibawa ke Lumut Malaysia informasi ini didapat dari awak kapal langsung yang berkomunikasi melalui HT dan Handphone. Dan sampai saat ini belum tau khabar beritannya.
KKP Sumut Memberikan Bantuan
Pada tanggal 29 September 2011 di Kantor Stasiun PSDKP Belawan atas nama Direktur Jenderal Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan KKP melalui Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Belawan memberikan bantuan berupa masing-masing terhadap lima orang ABK yang disiksa oleh Tentara Laut Diraja Malaysia berupa satu karung beras @ 10 kg, Minyak goreng satu liter dan gula satu Kg. Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Belawan mengatakan pemberian bantuan ini merupakan keperdulian Dirjen kami atas nasip yang menimpa nelayan dan kejadian serupa akan cepat kami tindak lanjuti. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Isteri dan Ibu dari ke lima nelayan yang di siksa oleh Tentara Laut Diraja Malaysia.
Begitu juga dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatra Utara Bapak Zulkarnain, SH, M.Si akan memberikan sumbangan dan bantuan terhadap 5 nelayan yang dianiaya dan siksa Tentara Laut Diraja Malaysia sore ini di Kantor Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Belawan di saksikan oleh Zulfahri Siagian, SE Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Medan beserta pengurus HNSI yang lainnya.
1 komentar:
Dimana kedaulatan Indonesia.. yg tdk bisa melindungi warganya?...
Posting Komentar