28 April, 2011

Eksploitasi Tambang Cemari Enam DAS di Kaltim

BALIKPAPAN-: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (walhi) Kalimantan Timur mengemukakan, kerusakan lingkungan di Kalimantan Timur lebih diakibatkan eksploitasi tambang dan pembukaan kebun kelapa sawit skala besar.


Setidaknya hingga kini ada sekitar 200 ribu hektare kawasan hutan di Kaltim yang digunakan untuk pertambangan dari kurang lebih 3,2 juta hektare izin tambang di kaltim.

"Tambang merupakan salah satu penyumbang deforestrasi di kaltim yang setiap tahunnya 350 ribu hektare," kata Ketua Walhi Kaltim Isal Wardhana, Selasa, (26/4).

Dia mengungkapkan, akibat eksploitasi tambang dan pembukaan kebun kelapa sawit skala besar, setidaknya terdapat ada 6 daerah aliran sungai (DAS) di Kaltim yang sudah tercemar di antaranya Sungai Mahakam, Sungai Kendilo, Sungai Segah,

Sungai Sangatta, Sungai Kuaro, dan Sungai Rico, dan beserta anak DAS yang menjadi bagian yang utuh dari DAS tersebut.

Penyebab utamanya adalah Kabupaten dan Kota di Kaltim yang berlomba-lomba dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak dibarengi oleh analisis dampak dan kajian lingkungan hidup strategis.

"Di samping itu, pengawasan yang kurang maksimal dilakukan pemerintah daerah terhadap operasional perusahaan industri ekstraktif. Lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggar lingkungan atau penyalahgunaan ijin yang non prosedural," tegasnya.

Untuk itu, kata dia, Kaltim butuh assessment dan evaluasi izin-izin eksploitasi sumber daya alam (SDA), moratorium (jeda) konversi hutan, dan moratorium penebangan untuk penyelamatan hutan alam yangg tersisa.

Dengan melakukan rehabilitasi DAS kritis dan kawasan hutan yang telah rusak. Proteksi kawasan ekologi penting dan kawasan kelola dan produksi rakyat.

"Seperti kawasan pertanian, perladangan serta kawasan kelola rakyat lainnya termasuk hutan, pesisir dan pantai," tandasnya. (OL-12)

Sumber : MediaIndonesia.com

http://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/733-eksploitasi-tambang-cemari-enam-das-di-kaltim-

Tidak ada komentar: