Wanci, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), HM Saleh Lasata, melepas kembali sepuluh penyu di perairan laut Wakatobi, Provinsi Sutra dalam rangkaian pencanangan Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional (PPKAN).
"Penyu yang dilepas Wakil Gubernur Sultra terdiri atas sembilan penyu hijau dan satu penyu sisik," kata Bupati Wakatobi, Hugua, di Wanci, Jumat.
Menurut Bupati Hugua, penyu yang dilepas kembali ke habitatnya tersebut merupakan hasil sitaan petugas dari para nelayan setempat.
"Penyu-penyu itu ditangkap nelayan untuk dijual ke luar Wakatobi, terutama ke Bali," katanya.
Pengawasan ketat oleh petugas Taman Laut Nasional Wakatobi, kata dia, membuat penyu-penyu tersebut dapat terselamatkan dan dilepas kembali ke laut bersamaan dengan penacangan PPKAN tingkat Provinsi Sultra.
Di perairan laut Wakatobi, terutama di sekitar Pulau Mohomahu, terdapat ,ratusan ribu populasi penyu hijau.
Masyarakat sering memanfaatkan telur penyu-penyu tersebut sebagai sumber protein dan sebagian diperjualbelikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Bahkan, ada nelayan yang sering memanfaatkan penyu-penyu tersebut diperdagangkan di Denpasar, Bali.
"Belakangan ini, sudah kurang yang memperdagangkan penyu, karena petugas Taman Laut Nasional, sangat ketat dalam mengamankan kawasan laut wakatobi. Selain itu, kesadaran warga untuk tidak memperdagang penyu, sudah mulai tumbuh," kata Hugua.
(T.ANT-227/P003)
"Penyu yang dilepas Wakil Gubernur Sultra terdiri atas sembilan penyu hijau dan satu penyu sisik," kata Bupati Wakatobi, Hugua, di Wanci, Jumat.
Menurut Bupati Hugua, penyu yang dilepas kembali ke habitatnya tersebut merupakan hasil sitaan petugas dari para nelayan setempat.
"Penyu-penyu itu ditangkap nelayan untuk dijual ke luar Wakatobi, terutama ke Bali," katanya.
Pengawasan ketat oleh petugas Taman Laut Nasional Wakatobi, kata dia, membuat penyu-penyu tersebut dapat terselamatkan dan dilepas kembali ke laut bersamaan dengan penacangan PPKAN tingkat Provinsi Sultra.
Di perairan laut Wakatobi, terutama di sekitar Pulau Mohomahu, terdapat ,ratusan ribu populasi penyu hijau.
Masyarakat sering memanfaatkan telur penyu-penyu tersebut sebagai sumber protein dan sebagian diperjualbelikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Bahkan, ada nelayan yang sering memanfaatkan penyu-penyu tersebut diperdagangkan di Denpasar, Bali.
"Belakangan ini, sudah kurang yang memperdagangkan penyu, karena petugas Taman Laut Nasional, sangat ketat dalam mengamankan kawasan laut wakatobi. Selain itu, kesadaran warga untuk tidak memperdagang penyu, sudah mulai tumbuh," kata Hugua.
(T.ANT-227/P003)
COPYRIGHT © 2010
Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar