SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nomor: SP.573/SJ.5/VI/2021
JAKARTA (10/6) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Badan Pembangunan Prancis (AFD) untuk mengembangkan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan di Indonesia. Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama di sektor kelautan dan perikanan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin, Selasa lalu (8/6/2021).
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Indonesia, Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin berkesempatan mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta (9/6/2021). Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk melihat aktivitas perikanan tangkap dan meninjau fasilitas pelabuhan perikanan di kawasan Muara Baru Jakarta Utara.
Didampingi Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zaini, Direktur Kepelabuhanan Perikanan Frits P. Lesnussa dan Kepala PPS Nizam Zachman Jakarta Rahmat Irawan, Menteri Annick diajak berkeliling di kawasan pelabuhan perikanan. Selain meninjau dermaga bongkar, juga melihat aktivitas perikanan tangkap dari menara pengawas syahbandar di pelabuhan perikanan.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zaini menyampaikan rasa terima kasihnya atas ketertarikan Pemerintah Prancis pada perikanan tangkap Indonesia melalui kunjungan ke PPS Nizam Zachman. Dia mengatakan PPS Nizam Zachman Jakarta adalah salah satu pelabuhan perikanan dengan keunggulan nilai ekspor terbesar di Indonesia.
"Selain fasilitasnya cukup memadai, PPS Nizam Zachman juga memiliki keunggulan akses ekspor yang mudah. Tak hanya dekat dengan pelabuhan umum Tanjung Priok, juga dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ungkapnya.
Zaini juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Prancis untuk pengembangan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco-Fishing Port). Saat ini, proses tersebut dalam tahap pembahasan loan agreement dengan AFD Prancis.
"Proyek kerja sama ini dapat membantu pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap yang ramah lingkungan di kawasan pelabuhan perikanan. Tentu saja juga memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta memajukan sektor kelautan dan perikanan sesuai poin deklarasi kemitraan strategis antara Presiden RI dan Presiden Prancis 2017 lalu," paparnya.
Sementara itu, Menteri Annick berharap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah pesisir. Dia mengatakan permasalahan sektor kelautan dan perikanan yang dialami Indonesia tidak jauh berbeda dengan Prancis.
"Saya sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia untuk melihat aktivitas perikanannya. Saya mengapresiasi langkah Indonesia memberantas illegal fishing karena kelestarian ekosistem laut penting untuk kita jaga agar terus berkelanjutan," tandasnya.
Dalam kunjungan kerjanya di kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta, Menteri Annick juga berkesempatan melihat langsung Kapal Riset Baruna Jaya milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Kapal Pengawas Perikanan Orca 1 Ditjen PSDKP KKP.
Sebelumnya Menteri Annick bersama Menteri Trenggono telah menandatangani tiga naskah kerja sama kemaritiman. Tiga kesepakatan kerja sama yang dimaksud meliputi Letter of Intent (LOI)/Peryataan Kehendak tentang Pembentukan Dialog Maritim Bilateral RI-Prancis, Joint Statement/Pernyataan Bersama tentang Pengembangan Program Kerja Sama Kelautan dan Perikanan Indonesia-Prancis serta LOI tentang Pembangunan Pelabuhan Ramah Lingkungan di Indonesia.
HUMAS DITJEN PERIKANAN TANGKAP
https://kkp.go.id/artikel/31218-bangun-pelabuhan-perikanan-ramah-lingkungan-kkp-gandeng-prancis
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar